Amarah

1 1 0
                                    


"Hai guys jadi kalian tau aku lagi dimana? Pasti kalian gak tau kan? Gue aja nih baru tau ada tempat sekeren ini"

"Jadi ini kaya tempat latihan main skeatboard gitu guys, lihat ni banyak banget pemain-pemain hebat disana"

"Buat kalian yang nanya gue pergi sama siapa ini gue pergi bareng temen sebangku gue yang tersayang Daviee si muka batu bata"

"She hai dong Dav" pinta Aurel.

Daviee yang tengah duduk diatas motor sambil memainkan ponselnya hanya menatap datar kamera milik Aurel.

Cewek satu ini benar-benar norak ditempat latihan seperti ini saja ia sangat heboh. Apakah ada orang yang mau menonton konten membosankan seperti ini pikir Daviee.

"Begitulah dia guys gak usah heran karena emang muka batu bata jadi gak punya ekspresi"

"Ikuti kegiatan aku selanjutnya ya"

Setelah mengucapkan itu Aurel menutup kameranya yang kebetulan ia bawa. Karena sudah lama tidak membuat vlog dirinya iseng-iseng ngevlog kembali dan kebetulan tempatnya juga bagus.

"Dav kita damai yuk" ucap Aurel sangat serius tidak seperti biasanya.

Daviee hanya menaikan alisnya bingung tak mengerti dengan apa yang di ucapan Aurel barusan.

"Capek tau berantem mulu"

"Kesambet lo" jawab Daviee ketus.

"Ih gak gitu lo mau gak jadi temen gue kita kan bisa beteman"

"Gak"

"Kenapa?"

"Gak butuh temen"

"Yaudah kalau gitu lo jadi camera men gue aja" tawar Aurel seakan ingin meledek.

Daviee hanya diam sambil mengangkat satu alisnya "Udah lah ya gue tau lo pasti ga bisa" potong Aurel sebelum Daviee menjawab.

"Oh jadi lo ngeremehin gue"

"Iya" tantang Aurel.

Karena tak terima Daviee langsung merebut kamera di tangan Aurel dan langsung membawa nya mendekat ke segerombolan orang yang tengah bermain skeatboard tadi.

Aurel hanya menatap bingung saat Daviee sedang berbicara dengan orang-orang itu. Yah seperti sedang merencanakan sesuatu.

Setelah berbincang mereka semua mulai menyebar dan memulai atraksi dengan papan skeat. Tak menunggu lama Daviee langsung saja mengambil beberapa vidio dengan lihay sampai berjongkok ditanah bahkan tengkurap.

Aurel hanya menganga lebar tak menyangka seorang Daviee bisa seniat itu saat sudah melakukan sesuatu.

"Daviee Omaygat ini bagus banget lo kaya camera men prefesional" puji Aurel saat mereka sudah selesai dan beristirahat di sebuah warung pinggir jalan sambil menyantap es krim.

Daviee hanya tersenyum sinis dengan pujian Aurel yang menurut nya biasa saja "lo punya bakat Dav" sambung Aurel.

"Ya gue tau"

"Kenapa gak di kembangin?" Tanya Aurel.

"Males"

Aurel menggeleng kuat "Gila ya lu gue aja yang ga ada bakat ngevlog cuma modal nekat buat konten"

"Untungnya?"

"Yah dapat duit bego"

"Emang iya?" Tanya Daviee serius.

Aurel mengangguk mantap dengan ekspresi serius sambil menyantap es krim yang ada dihadapan nya.

"Gimana caranya?" Daviee bertanya lagi.

Aurel menyatukan kedua alisnya "Kenapa? Em lo lagi butuh duit ya? Tanya Aurel hati-hati.

Seketika Daviee langsung membuang pandangan nya ke arah lain "Gak lupain" elak Daviee.

"Kalau vlog gue kali ini banyak yang nonton untungnya kita bagi dua" tawar Aurel yang sepertinya mengerti dengan maksud Daviee.

"Gak perlu"

"Ya enggak lah ini kan hasil kerja keras lo juga"

"Em lagian kalo lo bisa ajak gue ketempat-tempat baru dan bantuin gue bikin konten kita bisa bagi hasil lo Dav" lanjut Aurel.

"Serah" ujar Daviee kemudian bangkit dan naik ke atas motornya.

"Mau kemana?"

"Pulang bege"

Aurel hanya memutar bola matanya malas dengan setiap jawaban Daviee yang sangat nyelekit lalu segera bangkit mengikuti dirinya.

*****

"Ma, mama kenapa nangis ma?" Tanya Daviee pada sang ibunda.

Mayasari hanya dapat menggeleng lemah dan segera menghapus air matanya saat tau Daviee berada didepan nya sambil berjongkok.

"Ma cerita dong, apa jangan-jangan papa lagi?" Tanya Daviee lembut.

Mama Daviee hanya mengganguk lemah dan kembali menangis tak kuasa menahan air matanya "Kita udah resmi pisah Dav dan papa kamu malah milih istri kedua nya itu"

Daviee yang tak tega melihat Mayasari menangis tersedu sedu hanya bisa mengepalkan tangan nya dengan muka memerah.

"Mama gak usah khawatir biar Daviee yang urus" ujarnya sambil mengelus pelan pundak Maya.

"Dav jangan nak" cegah Maya saat melihat Daviee hendak bangkit.

"Gak Ma ini udah keterlaluan"

Daviee tak menghiraukan teriakan Maya, dengan langkah yang penuh amarah dia bergegas mengendarai motor dengan emosi sehingga membuatnya terlihat ugal-ugalan.

"Pecundang keluar kamu!" Teriak Daviee penuh amarah.

"Lo gak bisa bikin nyokap gue menderita keluar lo bangsat" Daviee terus memukul kuat pagar rumah istri kedua dari papanya itu.

Tak selang beberapa lama semua penghuni rumah keluar karena penasaran siapa yang berteriak-teriak di luar pagar seperti orang kesetanan.

Bugh

Daviee langsung melayangkan satu pukulan ke Gibran sang papa yang sudah membuat mama nya menderita.

"Lo banci pengecut bangsat" ucap Daviee sambil memegang kerah baju Gibran.

Seluruh satpam dan asisten rumah yang melihat itu pun langsung memisahkan Daviee agar tak membabi buta memukuli Gibran. Namun sepertinya sia-sia karena tenaga Daviee diluar kendali.

Fania yang tak tega melihat sang suami babak belur segera mendekat dan berdiri di hadapan Gibran saat Daviee hendak melayangkan pukulan.

"Stoppp jangan pukul suami saya" teriak Fania sambil mengeluarkan air mata.

Daviee mengurungkan niatnya, karena ia paling tidak bisa melihat perempuan menangis. Itu adalah suatu titik kelemahan dalam hidupnya.

Sebab semenjak ia menginjak bangku sekolah menengah pertama ia sering sekali melihat mama nya menangis karena pengecut sialan itu.

"Udah puas buat keributan di rumah gue?"

Daviee tertawa sinis dan membuang ludahnya tepat di muka lawan bicara nya itu "Harusnya gue yang nanya, Udah puas lo dan nyokap sialan lo itu hancurin keluarga gue?"

"Jangan pernah ngehina nyokap gue"

"Nyokap lo bahkan lebih hina dari perempuan kotor diluar sana karena dia udah rebut kebahagiaan keluarga gue!!" Bentak Daviee penuh penekanan.

"Lo cowok harusnya lo tau gimana sakitnya liat Nyokap yang lo sayang nangis tiap hari gara-gara kelakuan murahan perempuan itu" Ujar Daviee sambil mendorong bahu orang di depan nya kemudian melenggang pergi mengendarai motor sportnya itu.

****

Hayo pasti kalian kepo kan siapa lawan bicara Daviee. Sepertinya mereka sudah saling kenal dan gak asing.

Kepo kan!!! Makanya jangan lupa Vote dan komen frinds🥰

A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang