PROLOG

2.8K 212 14
                                    

BANDUNG menjadi tempat tinggal kedua bagi Raja setelah Paris. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertamanya di Paris, keluarga Raja memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bersekolah di sana.

Sekolah Adhitama High School di bawah naungan keluarga Adhitama sendiri, menjadi tempat Raja dan Rangga bersekolah.

Rangga, adik Raja yang mempunyai sifat cuek dan dingin namun tidak tegaan. Berbanding terbalik dengan Raja. Raja, cowo ramah nan peduli namun tegas. Jika orang itu salah maka salah, tidak ada pembelaan yang mampu mengubah pandangan Raja terhadap orang itu. Kecuali, fakta yang mengubahnya. Dan, Anna adik perempuan Raja yang cerewet dan manja dengan Raja.

Sore ini, Raja asik dengan PSnya di ruang keluarga. Tak lupa toples berisi makanan ringan yang berada di sampingnya.

"Ngga! Lama banget lo ambil minum doang," teriak Raja ketika terlalu lama menunggu Rangga.

Mereka sedang bermain bersama, tapi Rangga mempause mainannya dan pergi mengambil minum. Membuat Raja harus menunggu.

Tak lama Rangga datang membawa dua gelas jus apel. Raja yang melihatnya langsung tersenyum dan berbinar. "Asik buat gue nih?"

"Hm." Rangga hanya berdehem.

Lalu, mereka kembali melanjutkan permainannya. Sesekali terdengar suara umpatan dari keduanya yang kesal karena ulah salah satu dari mereka.

"Sialan lo, Bang! Jangan nyeledingin gue, Njir!" kesal Rangga karena sedari tadi karakter main Raja selalu usil.

Mereka memainkan sepak bola dan tidak satu tim. Jadi, Raja sengaja membuat Rangga jatuh berkali-kali.

Ceklek!

Suara pintu utama terbuka. Gadis berpenampilan feminim memasuki rumah Raja, ia berjalan perlahan agar tidak mengusik Raja.

Setelah sampai di belakang tubuh Raja. Kedua tangannya menutup mata Raja itu, hingga membuatnya tersentak karena terkejut.

Gisel menahan tawanya ketika tangan Raja mulai meraba tangannya yang menutupi kedua mata Raja.

"Kayaknya gue kenal, Gisel kan?" gumam Raja.

Suara tawa Gisel terdengar karena ia sudah tak bisa lagi menahan tawanya. "Ih, Raja mah."

Raja tertawa, lalu ia menepuk lantai sebelahnya. Menandakan agar Gisel duduk di sebelah Raja. "Bawa makanan nggak, Sel? Laper gue."

"Nggak lah. Lo kan nggak minta, mau gue pesenin makan?" tawar Gisel.

"Nggak peka banget, Sel. Ya udah, tapi bayarin." Raja memang tidak tau diri.

Alhasil Gisel memesannya makanan untuk Raja dan pastinya Rangga.

TBC

Hai! Semoga suka sama alur barunya, jangan lupa vote dan komen!❤

Makasi banyak yang udah mau nunggu dan setia ama cerita aku😂 karena aku up lama

i love you!❤

Cilacap, 15 Juli 2020

UNFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang