BAB VII

17 4 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan jangan lupa tinggalkan jejak.
Comen hadir juga Asal kalian yah🙋‍♀🤗

Happy Reading❤

"Baiknya kamu balik kekelas saja." Ujar pak Darmo lalu kembali melanjutkan langkahnya. Namun Renata tidak mengindahkan ucapan pak Darmo ia malah berjalan mendekat menuju Aldrian.

BAB XII

"Ngapain disini?" tanya Aldrian kepada Renata.

"Kenapa kak Al bohong?" lanjut Renata bertanya. Dan Aldrian hanya menaikkan alisnya sebelah tidak mengerti maksud ucapan Renata.

"Bohong? Bohong apa?"

"Katanya kak Al punya topi lain buat di pake upacara, tapi ini malah dihukum karna nggak pake topi. Tutur Renata

"Sok tahu. Tadi emang ada tapi, tuh dicolong sama si Didin. Ujar Aldrian mengangkat kepalanya seakan menunjuk kearah Didin yang hanya tersenyum mengejek. Hal itu membuat Renata spontan berbalik.

"Yaudah nih topinya. Renata balikin" ujar Renata seraya memasangkan topi tersebut ke kepala Aldrian. Jarak yang sangat dekat seperti ini, entah kenapa membuat reaksi tersendiri dari Aldrian. Entahlah ada apa, Aldrian tidak tahu.

"A-apaansih nggak usah di pasangin segala" Ujar Aldrian gelagapan.

"Biar nggak kepanasan" terang Renata

"Gak usah, gue juga bisa pasang sendiri. Udah sana!" Ujar Aldrian kembali dengan nada ketusnya, sedangkan Renata yang telah berjalan kembali menuju kelasnya.

***

Sejak tadi Aldrian hanya melamun memikirkan banyak hal yang ada di benaknya saat ini hingga ia bahkan tidak mendengarkan teriakan seseorang yang tak jauh dari tempatnya berada sampai saat kekesalan sosok tersebut memuncak membuatnya mengambil cara lain lalu melemparinya.

"Auh..." pekik Aldrian kaget dan sesekali meringis saat sebuah benda yang cukup keras berlabuh di kepalanya, Aldrian mengusap pelan kepalanya yang terasa nyeri lalu berbalik menoleh kearah sosok tersebut.

"Sini!" Panggil Reza sahabat karib Aldrian yang tengah duduk tak jauh di belakang Aldrian dan tentu saja dia adalah biang kerok yang melempari Aldrian dengan sebuah buku yang cukup tebal.

"Kurang ajar loh!" Ujar Aldrian tak terima lalu berdiri seraya menghampiri dua sahabatnya itu, Reza dan Didin.

"Dari tadi diteriakin, lagi mikirin apa sih loh huh?" Ujar Reza kesal.

"Tau nih , bahkan nggak sadar kita ada disini." lanjut Didin

"Apaansih, gue nggak lagi mikirin apa-apa"

"Yakin? Atau loh lagi sakit? Ujar Didin memegang jidat Aldrian seolah mengecek suhu tubuh Aldrian.

"Apaansih lebay luh" ujar Aldrian menepis tangan Didin.

"Lagian loh sih, eh kenapa tadi tuh si Renata di lapangan pas loh dihukum?" tanya Didin.

"Kenapa? Dia balikin topi gue"

"I HATE YOU" "BUT I LOVE YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang