BAB XII

2 0 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan jangan lupa tinggalkan jejak.
Comen hadir juga Asal kalian yah🙋‍♀🤗

Happy Reading❤

***


Sedari tadi batin Aldrian sudah mengelurkan umpatan-umpatan kasar untuk kedua sahabatnya yaitu Reza dan Didin bagaimana tidak, saat tengah berada di kantin bersama dua sahabatnya, Renata juga ada di sana bersama salah satu temannya yang Aldrian ketahui adalah Stefia, dan dengan tidak tahu malunya Reza dan Didin memanggil Renata yang tengah memesan beberapa makanan dan apa alasannya ia memanggil Renata? "tuh Al nyariin, ada yang mu diomongin katanya" itulah kata-kata yang di lontarkan Reza dan cukup membuat Aldrian syok mendengarnya.
Dan disinilah Aldrian sekarang, bersama Renata di halaman belakang kantin, Aldrian lagi-lagi tidak bisa berkutik, mau membicarakan apa dirinya? Sedangkan sepenglihatan Aldrian, Renata sudah lelah cukup lama berdiri dan tidak ada sepatah katapun yang di ucapkannya. Akhirnya setelah beberapa kali menghembuskan nafas kasar, Aldrian mulai untuk mengatakan sesuatu yang menjaggal perasaannya sedari pagi.

"Ekhmm..." deham Aldrian

"lo beneran udah maafin gue kan?" tanyanya

"ma-

Belum selesai ucapan Renata Aldrian langsung saja memotong ucapan tersebut

"oh atau sebagai permintaan maaf gue, gue harus traktir lo makan mungkin?"

"apas-

Lagi-lagi ucapan Renata harus ia telan kembali saat Aldrian kembali bertanya tentang hal-hal yang membuat Renata tidak mengerti

"oh atau lo mau makan di tempat yang mahal? Lo mau ngejebak gue yah? Supaya gue mau ngajak lo makan malam"

Tuduh Aldrian, sementara Renata sama sekali belum mengerti maksud perkataan Aldrian

"lo ngejebak gue dengan ucapan permintaan maaf. Inget yah gue udah bilang maaf semalam, dan lo udah bilang nggak papa dan sekarang apa? Lo mau ngandelin gue biar lo bisa-

"cukup..."  teriak Renata

Kali ini Renata lah yang memotong ucapan Aldrian, ia benar-benar kesal dan tentu tidak mengerti dengan ucapan Aldrian. Minta maaf? Semalam? Traktir makan? Ada apa? Renata sungguh tidak mengerti.

"bisa nggak sih kalau orang mau ngomong jangan dipotong dulu" ujar Aldrian kesal

"loh, kok jadi Renata yang salah? Dari tadi siapa yang ngomong terus huh? Siapa yang motong ucapan orang? Renata nih mau ngomong!" ucap Renata dengan pertanyaan-pertanyaannya dan nada kesalnya.

"yaudah ngomong"

"maksud kak Al apasih? Renata nggak ngerti tau nggak?" tanya Renata

"maksud gue? Yah maksud gue setelah gue minta maaf semalam trus kenapa loh masih kayak nyimpan kebencian gitu sama gue? Sementara loh udah bilang nggak papa" jelas Aldrian

"semalem? Minta maaf? Apasih Renata nggak ngerti? Jelasinnya tuh dari awal dong, jangan setengah-setengah Renata nggak ngerti" tanya Renata yang masih bingung dengan ucapan Aldrian.

Aldrian mengacak rambut frustasi " semalem gue ngechat loh kan? Gue minta maaf dan lo bilang nggak papa dan kenapa tadi pagi loh kelihatan masih nggak suka sama gue?" terang Aldrian

"Kak Al ngechat Renata semalem? Renata nggak pernah dapat pesan dari kak Al? Lagian hp Renata di pakai kak Rend-ra"

Penuturan Renata kian memelan saat sudah mulai memahami dan mengetahui dalang dari siapa yang telah membajak handphonenya semalam.

"I HATE YOU" "BUT I LOVE YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang