Berbeda halnya dengan para guardian yang mulai menerima takdir. Mereka yang masih meranggukan takdir hanya acuh dengan kelebihan mereka. Keberuntungan mereka memang mulai muncul satu persatu. Bahkan bisa disebut hampir sempurna ketimbang guardian yang mulai menerima takdir mereka. Jungkook sebagai guardian yang masih belum menerima tengah menatap langit yang mulai gelap.
Dia sangat menyukai bintang dan musik makanya waktu mendengar yoongi bermain piano dia langsung tertarik dengannya. Raut wajahnya terlihat begitu tenang dan damai. Hembusan angin yang menerpa wajahnya membuat dia menutup matanya dengan rapat. Merasakan dinginya malam yang mulai menusuk tubuhnya. Sesekali dia menghembuskan nafasnya kasar menatap sedu bulan yang masih bersinar terang.
"Apa itu takdir" gumamnya pelan menatap bulan yang terlihat indah dilangit malam itu
Terdengar samar suara sepatu yang beradu dengan lantai. Semakin lama suara itu semakin dekat membuat neron menoleh melihat bagaimana seorang pria yang menghampirinya. Yang terlihat hanyalah wajah datar yang ditunjukkan oleh pria itu. Jungkook menatapnya tak suka melihat kelakukan pria itu.
"Apa yang kau lakukan" ucapnya mendudukkan dirinya disamping jungkook
"Menurutmu" sahut jungkook terlihat acuh dan kembali menatap langit
"Jungkook, apa kau mulai percaya takdir itu" tanya pria itu ikut menatap langit yang memang indah
"Kau sendiri" sahut jungkook tak ada niatan ingin menjawab pertanyaan pria itu
Pria itu terkekeh kecil melirik jungkook yang masih saja fokus menatap langit. Sampai dia sadar ada hal yang berbeda dari pria di sebelahnya ini.
"Aromamu mulai tercium kook" sahutnya menatap jungkook kagum
Aroma Kayu Oak, Lemon, Madu, Pohon Saru, Adas tercium di kedua lubang hidung mereka membuat jungkook tentu terkejut. Pria itu tersenyum senang melihat jungkook malah terkejut dengan aroma tubuhnya yang berubah.
"Aromamu lebih enak dari pada punyaku" kesal pria itu saat sadar aroma jungkook yang lebih netral
Jungkook mengakat alisnya lalu mulai mencium aroma milik pria itu membuatnya tertawa keras melihat wajah cemberut pria itu.
"Yeonjun aromamu sungguh tajam" ejek jungkook membuat yeonjun makin mengerutkan bibirnya
Jangan salahkan dia jika memang aroma tubuhnya beraroma Bunga Melati, Lemon, Mawar, Lily, Kismis. Berpaduan yang benar benar aneh menurut mereka tapi sebenarnya tak buruk juga. Yeonjun menatap jungkook tajam yang masih saja tertawa. Bahkan manik jungkook sampai berair melihat yeonjun yang kesal di sampingnya.
"Yak!!" teriak yeonjun benar benar kesal dengan jungkook
Tak lama jungkook mulai kembali fokus menatap bulan yang ternyata tertutup awan.
"Jadi kau percaya takdirmu" tanya jungkook membuat yeonjun menghela nafas pelan
"Sepertinya" jawab yeonjun melihat telapak tanganya
Mereka terdiam mulai menyibukkan dirinya masing masing. Hanya keheningan yang ada sampai bulan mulai terlihat kembali dari balik awan itu. Dia selalu berfikir jika bulan dan bintang tidak ada mungkin langit malam akan terlihat menakutkan bagi para manusia. Bahkan memikirkannya saja sudah membuat jungkook merinding sendiri.
Tapi takdir yang dia punya bisa membuat bulan dan bintang selalu ada di langit walau dia harus mengkorbankan dirinya dan para guardian lain. Apa sekarang dia harus mempercayai takdir itu, takdir yang memang sudah ditentukan untuk dirinya. Tapi apa dia siap mati, tapi bukankah akhirnya dia akan mati jika tak melakukan tugas itu bukan.
"Kau tau kook, semalam aku bermimpi" ucap yeonjun lagi disaat keheningan menguasai mereka berdua
Jungkook yang medengar hal itu langsung mengerutkan dahinya dan melirik yeonjun yang tengah menatap telapak tanganya. Entah apa yang dipikirkan damian tapi jungkook yakin jika ada hal yang membuat sepupunya itu tak tenang. Cukup lama dia menunggu tapi yeonjun hanya menatap telapak tanganya lalu menghembuskan nafanya gusar sejak tadi membuat jungkook frustasi juga. Tapi disaat dia ingin bertanya soal mimpi itu yeonjun kembali menjelaskan apa maksdu ucapannya.
"Di mimpiku aku mati" ucap yeonjun menatap jungkook tepat dimatanya
Nafas jungkook tercekat apa ini yang dimaksud seokjin tentang resiko takdir mereka. Mereka akan mati untuk menyelamatkan bulan, tapi dia memang tau soal itu. Kalau begitu apa maksud mati yang dikatakan yeonjun apa ini ada hubungannya dengan bulan atau tidak. Jika mengingat hal itu membuat jungkook kesal saja. Bahkan sekarang yeonjun malah mengingatkannya soal resiko takdir mereka.
"Tempat itu sungguh gelap sampai aku melihat sebuah gua kecil dan didalam sana ada sepasang manik berwarna merah darah" lanjut yeonjun terlihat biasa saja saat menceritakan kematiannya
Jungkook benar benar tak mengerti apa maksud ucapan sepupunya tapi yeonjun bahkan tak melajutkan ceritanya. Dia hanya meremat tangannya dengan masih menatap manik jungkook yang entah kenapa malam itu terlihat bersinar. Apa mungkin karena keberuntungan milik jungkook baru saja muncul. Tapi yeonjun sudah bertekat untuk mengatakan semuanya pada sepupunya itu.
"Hanya ada aku disana tanpa siapapun, tapi yang membuat aku takut adalah suara menggema yang berasal dari gua itu" akhirnya yeonjun melanjutkan ceritanya menatap jungkook yang sudah sangat penasaran akan lanjutannya tapi dirinya malah terlihat pucat karena ketakutan yang sama
"Tidak akan ada yang bisa mengalahkan kami" ucap yeonjun benar benar terlihat pucat sekarang bahkan jungkook juga menahan nafasnya lagi saat yeonjun mengatakan hal itu
"Kook, aku takut" lanjut yeonjun dengan tubuh yang sudah bergetar membuat jungkook langsung memeluk sepupunya itu
"Mimpi itu seakan bilang kalau kita tidak akan bisa membunuh mereka bahkan guardian terdahulu juga gagal bukan, aku takut kook" adu yeonjun menutup matanya kuat menahan air matanya
Dia takut jika jungkook akan menolak takdirnya. Tapi dia sungguh berharap yang terbaik untuk sekarang, untuk masa depan para zodiak yang lebih baik tanpa dibayangi kematian dari iblis.
"Semuanya akan baik baik saja" ucap jungkook menenangkan yeonjun yang masih saja bergetar di pelukannya
Jungkook tidak tau harus bereaksi seperti apa selain mencoba menenangkan sepupunya. Dan jika memang mimpi ini ada hubungannya dengan bulan dia akan melindungi sepupunya bagaimanapun caranya.
"Buku" ucap yeonjun mengingat soal buku yang ditemukan oleh soobin dimimpinya
Dia memang melihat buku walau samar dia masih ingat dengan jelas tapi dia tak tau pasti apakah benar jika buku itu akan berguna. Jungkook terkejut saat yeonjun langsung melepas pelukannya tiba tiba bahkan dia langsung menguncang tubuh jungkook berkali kali.
"Dibuku itu, di dalam sana ada hal yang tidak diketahui oleh bulan dan kepala sekolah" ucap yeonjun lagi melihat dimimpinya jika mereka akan menemukan jawaban untuk membunuh para iblis jahat itu
"Kita bisa membunuh mereka kook" yeonjun benar benar yakin atas mimpinya kali ini, dia yakin jika takdir mereka tak seburuk itu
TBC
Kali ini aku ingin mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN ARMY
semoga kalian semua bahagia dihari yang bahagia ini. I PURPLE U semua
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Stars for The Moon (Diberhentikan)
FantasyMereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnam...