Nyatanya bukan hanya yeonjun yang mengalami mimpi itu, bahkan soobin ikut melihat mimpi yang sama seperti damian. Entah apa arti dari mimpi itu tapi soobin benar benar penasaran dengan buku yang dia genggam waktu di dalam mimpi. Sekarang dia tengah menatap bergantian para guardian yang berada di ruangan milik mereka. Sejak tadi dia hanya fokus pada pikirannya mengabaikan guardian lain yang mungkin tengah memikirkan cara supaya yang lain mau mengakui takdirnya.
Suara helaan nafas milik soobin terdengar di telinga namjoon yang memang duduk di sebelahnya. Bahkan namjoon langsung menatap binggung pada raut wajah soobin yang terlihat tengah tidak baik baik saja.
"Kau kenapa?" hanya itu yang di ucapkan namjoon tapi mampu membuat soobin menoleh menatap terkejut saat wajah namjoon terlalu dengan dengannya
"Yak!!"
Namjoon yang sadar langsung memundurkan wajahnya dengan kekehan kecil di bibirnya. Dan suara soobin tadi membuat guardian lain juga menatapnya binggung. Raut wajah yang mengatakan 'kenapa' mereka terlihat jelas dimata soobin bahkan mereka tak mengalihkan perhatian pada soobin sama sekali.
"Kau ada masalah apa" tanya namjoon lagi membuat soobin makin binggung harus menjawab apa
Dengan berani dia mulai menatap para guardian yang memang sudah pensaran bahkan mereka sudah duduk dikursi untuk mendengar ceritanya. Tapi bagaimana dia harus menceritakan mimpi aneh itu, dia tidak tau mimpi itu akan berguna atau tidak. Dan dia sangat membenci ketika suasana disana terlihat canggung seperti ini.
"Ah..bagaimana ya?" soobin binggung ingin menjelaskan dari mana tapi dirinya juga tidak mungkin menyembunyikan hal ini bukan
"Sebenarnya semalam aku bermimpi, dan di mimpiku itu aku tengah memegang buku aneh dan buku itu tidak bisa aku buka sama sekali" jelas soobin, sudahlah dia tak ingin terlalu lama diam lebih baik dia menceritakan saja apa yang dia lihat
"Buku apa?" pertanyaan dari seokjin membuat soobin menggeleng
Dia memang tidak tau itu buku apa tapi yang jelas cover buku itu terlihat misterius bahkan buku itu terlihat seperti buku tua yang sudah lama sekali ada. Tapi bukankah aneh dia bermimpi membawa sebuah buku yang tidak dapat dia buka sama sekali itu. Semuanya kembali diam tidak ada suara lagi bahkan yang terdengar adalah suara nafas mereka saja di ruangan itu. Soobin menelungkupkan kepalanya diantara kedua tanganya. Dia benar benar penasaran tapi tidak tau buku itu ada dimana apalagi dia hanya bermimpi soal buku yang ada ditangannya lalu terbangun begitu saja setelah tak bisa membukanya.
Aneh, hal itu memang aneh tapi nyata. Dan soobin benar benar dibuat binggung harus bersikap bagaimana, sampai suara pintu terbuka dengan keras membuat mereka semua terkejut. Disana telihat jelas yeonjun dan jungkook yang berdiri dengan nafas memburu. Bahkan keringat di wajah mereka menunjukkan bahwa memang ada hal penting dan mendesak yang harus mereka katakan.
"Soobin" ucap yeonjun menujuk soobin yang tengah menaikkan alisnya binggung
Jungkook menenangkan damian lalu menatap para guardian lain yang juga menatap mereka binggung. Tapi dibandingkan memikirkan hal itu ada satu hal yang harus damian katakan pada soobin.
"Apa kau menemukan sebuah buku" yeonjun memang tak suka basa basi bahkan dia langsung menanyakan apa yang sudah ada dipikirannya semalam
Soobin diam memandang damian aneh sebelum ingatan soal buku yang dia bicarakan tadi membuatnya terkejut. Tapi bagaimana bisa yeonjun tau dia bermimpi soal buku bahkan dia tak mengatakan soal itu pada yeonjun.
"Sebaiknya kita bicara baik baik" saran jungkook membuat hoseok menyuruh mereka masuk dan duduk di meja yang berada di tengah ruangan
Setelah mereka duduk, yeonjun dan jungkook masih mencoba mengatur nafasnya. Memang dasarnya yeonjun yang sensitif membuat jungkook harus ikut dalam masalah ini. Bahkan dia ditarik yeonjun menuju ruangan para guardian untuk menanyakan hal yang masih dia tak mengerti.
"Aku bermimpi, disana aku melihat kau membawa buku tua dan buku tua itu ada sangkut pautnya dengan para iblis" jelas yeonjun membuat yang lain terkejut kecuali jungkook tentu saja
"Apa maksudmu" sekarang gantian yoongi yang mengungkapkan isi pikirannya
Dia memang tak mengerti saat soobin bilang soal buku di mimpi tapi saat damian mengatakan bahwa buku itu ada sangkut pautannya dengan iblis membuat yoongi benar benar penasaran. Apakah buku itu bisa mengubah takdir mereka atau apa sama saja.
"Kita tidak akan bisa mengalahkan iblis walau dengan darah, batu keberuntungan, dan juga tanda zodiak kita butuh buku itu" ucap yeonjun membuat seokjin terdiam
Ingatan soal para guardian terdahulu yang mati tapi tidak bisa menyalahkan para iblis membuat seokjin terkejut. Dan sekarang dia pasti akan tau alasan iblis yang masih bisa hidup. Walau memang masih membingungkan tapi dia percaya bahwa ini bukan mimpi biasa.
"Dimana buku itu?" tanya jimin menatap yeonjun penasaran
"Aku tidak tau, karena yang akan menemukannya adalah dia" ucap damian menunjuk soobin yang tidak tau apa apa
"Aku tidak tau, sudah aku bilang tadi aku hanya bermimpi kalau buku itu ada ditanganku aku tidak tau dimana aku mendapatkannya" sahut soobin benar benar pusing, dia tak mengerti apa pun soal buku itu tapi damian bilang bahwa dia yang akan menemukannya
"Sebenarnya aku penasaran soal kenapa guardian terdahulu mati tapi para iblis masih ada sampai sekarang" gumam seokjin menatap yeonjun penasaran
Yeonjun terdiam lalu mengalihkan pandangannya pada jungkook yang malah menghendikkan bahunya acuh. Dasar, kadang damian sangat ingin membuang sepupunya itu. Kalau begini berarti harus dia yang menjelaskan bukan.
"Di dalam mimpiku aku melihat mata merah darah yang menatap tajam padaku dan suara yang mengatakan bahwa kami tak akan bisa mengalahkan mereka" yeonjun tak tau harus menjawab apa yang dia pikirkan adalah soal buku itu yang harus dia temukan sebelum bulan purnama es terjadi
"Jadi kau tau dari mimpi" sahut boemgyu membuat yeonjun mengangguk
Semua terdiam dan mencoba mencerna apa saja yang telah mereka tau. Dan kali ini pintu yang dibuka keras oleh kai yang menatap kesal akan ruangan itu membuat yang lain terkejut bahkan sampai jimin terjatuh dari kursinya. Dan karena hal itu suasananya telihat lebih santai dari pada suasana disaat mereka membahas buku
"Yak!!, bisa tidak kalau buka pintu diketuk dulu" kesal jimin karena hanya dirinya saja yang jatuh dan ditertawakan oleh guardian lain
"Apa peduliku, dan kalian pasti tengah membicarakan buku tua bukan" ucap kai masa bodoh dengan keadaan jimin yang jatuh di lantai
"Karena aku tau ada dimana buku itu"
TBC
Aku kembali nih, ada yang kangen gak sama cerita ini. Maaf deh kalau aku jarang up di cerita ini, mau gimana lagi ide tidak bisa datang dengan cepat.
Jadi ya begini deh, kalau ada ide baru aku nulis. Maaf ya..
Kalau begitu sampai jumpa lagi...
