Seperti halnya kita tau bahwa kim seokjin tau segalanya. Bagimana takdir bodoh ini mengambil nyawa kedua belas guardian terdahulu. Mungkin memang dia tak percaya waktu itu tapi cerita ayahnya yang mengatakan jika keluarga mereka pernah menjadi seorang guardian membuatnya ketakutan. Kim Sunoo keturunan kedua dari keluarga mereka sedangkan Kim Seokjin adalah keturunan ketujuh. Cerita itu hanya diketahui oleh sanak saudara mereka tanpa orang lain tau.
Walau memang beberapa dari mereka pernah membaca sejarah mungkin tau seperti sungwoon yang sudah mengiatkan jimin. Tapi pertemuan waktu itu benar benar menjadi buruk hanya karena dia mengatakan soal resiko para guardian. Dia merasa bersalah namun seokjin tak pernah ingin terus memendam hal ini sendirian, dirinya hanya ingin para guardian tau dan bisa mengambil keputusan dengan benar walau akhirnya mereka tak akan bisa melakukan apa pun. Tapi dengan begini dia bisa membuat para guardian bisa siap untuk menghadapi kematiannya sendiri.
"Bagaimana apa kau mau menerima takdir itu" tanya seorang pria paruh baya menatap lembut seokjin yang masih saja melamun
"Mau bagaimana lagi yah, aku tak bisa melawan takdir" jawaban itu membuat pria paruh baya disebelahnya menghela nafas
Memang tidak ada seorangpun yang bisa melawan takdir hidup mereka termasuk anaknya itu. Tapi kenapa harus anaknya yang menanggung takdir ini kenapa bukan orang lain saja. Selalu saja pikiran itu muncul begitu saja rasa takut kehilangan anak satu satunya. Yang tak habis pikir bagaimana bisa para iblis itu datang untuk menghancurkan bulan sekali lagi. Bukankah para guardian terdahulu sudah membunuh para iblis. Atau waktu itu mereka gagal dalam misinya. Tapi tidak mungkin jika mereka gagal walau sudah mengorbankan nyawanya.
"Ayah tak ingin kehilanganmu nak" ucapan sang ayah tentu menjadi bomerang untuknya
Bagaimana tidak, hanya ayahnya saja yang ia punya sekarang karena ibunya sudah meninggal saat ia masih berumur 9 tahun. Walau begitu apa mungkin ada cara lain untuk membunuh para iblis itu tanpa mengorbankan nyawa. Tapi itu tak mungkin bukankah dalam sejarah yang tertulis ialah takdir guardian bukan bagaimana membunuh para iblis. Mereka masih tak mengerti dengan takdirnya tapi harus ikut masuk dengan cara yang membinggungkan seperti ini.
Walau bagaimanapun itu takdir mereka, takdir yang tak akan bisa dia lawan. Sekuat apapun mereka berusaha nyatanya takdir itu selalu mengikuti mereka sejak mereka dilahirkan kecuali jika mereka mati.
"Aku juga tak ingin tapi setelah purnama es itu muncul, aku tak bisa melakukan apa pun" jawaban anaknya membuatnya semakin takut akan kehilangan anak satu satunya itu
Kehilangan adalah hal yang paling sulit dan berat bagi orang tua. Dan kehilangan dengan diberi jangka waktu adalah hal yang benar benar gila menurut mereka. Mungkin jika mereka tidak tau kematian seseorang, mereka tak akan setakut ini tapi bagaimana jika mereka tau kapan mereka akan mati apa mereka siap menerima segala bentuk kehilangan itu. Mau dicari jawabannya pun mereka tidak akan bisa menemukan jawabannya. Mau sampai beribu ribu kali mereka menolak tentu berlipat lipat juga takdir itu menyakinkannya.
"Seokjinie ayah sangat sayang padamu" ucapan penuh kasih sayang dari sang ayah tentu membuat manik seokjin berkaca kaca
"Jinnie juga sayang sama ayah" sahut seokjin memeluk ayahnya kuat
Mereka saling takut kehilangan tapi mereka tak bisa memilih. Dan mungkin mereka hanya tinggal menunggu hari sampai bulan purnama es itu muncul dan membuat mereka terpisah selamanya. Rasa takut itu semakin besar saat mereka tau bulan pernama es akan muncul dalam waktu dekat. Bahkan mungkin sekitar satu bulan lagi atau dua bulan lagi, semua masih menjadi misteri namun yang jelas mereka tak bisa menolak.
Jika mereka bisa memilih mereka mungkin tak akan ingin menjadi seorang guardian yang harus rela mati demi semua orang. Dan mengapa guradian itu terpilih bukan kita yang tiba tiba ingin membantu karena memang tidak akan ada seorangpun mau mati dengan jangka waktu. Mungkin hanya orang yang bodoh saja yang mau, tapi tidak untuk mereka yang tau dan takut akan rasa kehilangan.
"Ayah jika aku pergi, jagalah diri ayah aku tidak mau ayah kenapa napa" ucapan seokjin dengan derai air mata yang sudah keluar sejak tadi membuat sang ayah juga ikut menangis
Mereka masih tak bisa menerima tapi itu takdirnya. Kenapa harus ada kata tapi di kalimat itu bagaimana jika kalimat itu kita rubah. Apa semuanya akan ikut berubah atau tidak sama sekali. Dia hanya berharap takdirnya berubah tapi bisakah takdirnya berubah atau itu hanya keinginan yang tidak akan berarti baginya.
"Ayah tidak ingin kau pergi, tetaplah bersama ayah nak" keinginan seorang ayah untuk selalu bersama anaknya memang adalah hal umum tapi jika takdir yang mengatakan mereka harus terpisah bagaimana
"Tak bisa yah, setelah bulan itu muncul aku harus pergi bersiap untuk perang" jawaban seokjin yang terlihat begitu pasrah akan takdir bodohnya atau memang dia tak punya jawaban lain selain itu
"Tidak!!, ayah tidak mau kehilanganmu ayah tidak mau pisah darimu ayah tidak mau" teriakan atas ungkapan isi hatinya menjadi sebuah ketidakterimaan akan kehilangan putra satu satunya
Tapi semuanya akan sia sia nyatanya saat bulan itu muncul mereka akan menghilang bagai ditelan bumi pahadal mereka ditempatkan ditempat lain yang mungkin tak akan pernah mereka duga. Tempat dimana mereka berdua belas akan berlatih bersama untuk perang yang akan terjadi kedua kalinya.
"Ini takdir jin yah, dan aku tak bisa meninggalkan ayah dalam keadaan seperti ini" ucap seokjin kembali menangis hanya dengan melihat ketidak relaan ayahnya
"Kalau begitu jangan pergi, ayah tidak akan mampu untuk tidak melihatmu" sahut ayah seokjin mengenggam tangan seokjin kuat
"Tak bisa yah, ini takdirku seberapa besar aku menolak bulan akan memanggilku" jawab seokjin bagai hantaman batu keras untuk ayahnya
Ayah yang tak pernah ingin ditinggal oleh satu satunya putra yang dimiliki harus bisa merelakan kepergiannya. Dan sekarang hanya mereka saja yang bisa memilih. Memilih untuk mati demi bulan dan menyelamatkan seluruh penduduk zodiak atau rela jika seluruh penduduk zodiak mati begitu saja. Tapi ada satu hal yang tidak mereka tau bahwa para guardian yang rela mati akan mendapatkan hadiah yang mungkin akan membuat mereka tak bisa menolak hal itu.
Hadiah yang tak pernah mereka pikirkan selama ini, hadiah yang telah di dapatkan para guardian terdahulu yang sekarang telah menjadi kebahagian mereka. Dan hadiah itu adalah mereka akan berenkarnasi kembali sesuai perintah bulan.
TBC
aku kembali lagi apa ada yang sudah nunggu kelanjutannya. Aku seneng banget lo cerita ini sudah mencapai seribu pembaca, aku bener bener gak nyangka kalau cerita ini bisa kalian terima dengan baik.Mungkin juga aku perlu minta maaf jika ada kekurangan dari ceritaku ini. Kalau begitu sampai jumpa lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Stars for The Moon (Diberhentikan)
FantasyMereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnam...