“Bukankah saat ini kau berkhayal ingin memegang milikku?”
Otak Sakura sudah dipenuhi dengan hal-hal mesum sekarang. Salahkan Ino yang selalu menceritakan tentang tubuh pria-pria tampan dengan otot yang luar biasa, wow.
‘Oh Kami-sama, bagaimana ini? Kenapa jantungku berdegub sangat cepat’ batin Sakura.
“Lepaskan Sasuke!” Sakura berusaha melepaskan pelukan Sasuke, tapi pria di belakangnya tidak mengidahkan ucapannya.
Sasuke hanya terkekeh menanggapi ucapan gadis pink di pelukannya.
“Hilangkan pikiran kotormu itu Sakura.” Ucapnya dengan tidak mau melepaskan pelukannya.
“Kau yang mesum pantat ayam.” Seru gadis musim semi itu dengan kesal. Ia tidak mau dianggap perempuan mesum oleh pria di belakangnya ini.
Oh tidak, predikat sebagai perempuan polos akan hilang sebentar lagi darinya. Menyebalkan.
“Lepas—“
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Sasuke tiba-tiba memegang bahunya dan membalikkan tubuh Sakura untuk menghadap pria itu. Ia mendongak dan emerald-nya terpaku dengan onyx di hadapannya.
Sakura tidak bisa mengalihkan tatapannya. Matanya terasa tertarik untuk tetap tenggelam dalam tatapan sekelam malam itu.
Entah siapa yang memulai, kini wajah mereka semakin mendekat dan hanya terpaut beberapa centi saja. Mereka dapat merasakan deru napas masing-masing.
Hangat, itulah yang dirasakan Sasuke. Ia pun semakin mendekatkan wajahnya, menatap bibir Sakura yang sedikit terbuka. Dadanya bergemuruh saat napas gadis di depannya menerpa wajahnya, ia merasakan sensasi berbeda dan ini terasa menyenangkan. Sasuke terus menatap kedua bola mata Sakura, hingga bibirnya menubruk bibir gadisnya.
Manik hijau Sakura terbelalak, ia tidak mengira jika Sasuke akan menciumnya. Ini terlalu mendadak, dan jantungnya sudah berdetak seperti mau keluar dari tempatnya. Tangannya lalu terangkat mencengkram kaos polos berwarna hitam yang dipakai Sasuke kala pria itu mulai melumat bibirnya dengan pelan. Ia menikmatinya, jujur saja. Tapi ini salah, mereka tidak memiliki hubungan apapun. Dengan sekuat tenaga ia mendorong Sasuke tapi kekuatan pria itu tidak bisa diremehkannya. Walaupun ia jago bela diri tapi kekuatannya tetap tidak bisa untuk melapaskan tautan pria di depannya.
Sasuke terus mencium gadis pink di pelukannya, memegang tengkuk Sakura untuk memperdalam ciumannya, bahkan tangan pria itu sudah mulai berani merambat untuk menyentuh Sakura lebih.
“Ahn....” Sakura mendesah pelan saat tangan Sasuke menyibak baju yang dikenakannya, kemudian meremas dadanya. Sakura merasakan kakinya seperti jelly sekarang, ia hampir jatuh jika saja Uchiha bungsu itu tidak mengeratkan pelukannya di pinggang Sakura.
Sasuke semakin semangat menyentuh Sakura saat mendengar desahan tertahan gadis itu. Kabut gairah sudah mengambil alih pikirannya.
Ia lalu menurunkan jajahan ke leher putih Sakura, menjilatnya sensual dan menggigit pelan yang menimbulkan bekas merah kebiruan di sana.
Sakura tersadar, tangannya berusaha mendorong bahu pria raven itu tapi Sasuke selalu punya cara menghentikan usahanya. Tenaganya mulai habis dan ia pun pasrah saat Sasuke terus menyentuhnya.
"Sasuhh... hentikanhh." Pinta Sakura dengan pandangan sayu.
Sasuke tidak menghiraukan ucapan Sakura, tangannya lalu bergerak melepas pakaian atas Sakura. Tatapannya kemudian terpaku dengan tubuh di depannya. Tubuh Sakura benar-benar membuatnya bergairah, ia tidak pernah merasa menginginkan seseorang seperti ini sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fausse Relation
Fanfiction"Berawal dari hubungan semu yang saling komersial satu sama lain-" "-hingga takdir menjawab." Pair: Sasusaku Rate: Semi M