9 💕 irreplaceable

305 39 11
                                    


"when he become mine"

*

*

*

"HunHan"

*

*

*

Luhan belum sepenuhnya nyaman dengan kehidupanya sekarang, terkadang hal-hal yang pernah dia lalui bersama Sehun membuat dirinya tidak terkendali, apalagi jika hal tersebut di ungkit lagi ke permukaan, dibicarakan begitu saja bagi mereka seolah hal itu bukanlah masalah untuknya.

Mungkin hubungan yang Luhan jalani selama online dengan mereka yang telah mengukir sejarah dikehidupanya menurut mereka itu biasa saja, tapi tidak kenyataanya, Luhan merasa terbebani, dan terpaksa bersikap di luar ekspektasinya.

Seperti saat dia mengirimi Sehun ucapan selamat malam secara pribadi waktu itu, Luhan sebenarnya enggan, bukan karena dia benci dengan Sehun, ataupun setengah memaafkanya, hanya saja Luhan dalam proses meninggalkan.

Namun apa yang mereka lakukan terutama Sehun, membuat langkahnya terhenti, antara mundur dan berbalik ke masa lalu atau berjalan lurus menuju masa depan yang salah satunya Luhan tidak ingin lagi menempuhnya, jalan cinta.

Luhan bimbang.

Sudah akhir tahun ke empat sejak terakhir kali Luhan mengirim pesan pribadi kepada Sehun, selama itu juga Luhan benar tidak masuk ke dalam obrolan online mereka.

Menyibukkan diri kuliah dan manggung sana-sani sedikit membuat dia melupakan bahwa ada seseorang yang masih setia dan berharap satu hal padanya.

"sampai kapan, Hun? bahkan Luhan baru saja keluar dari grup, dan nomornya sudah tidak aktif lagi" kata Chanyeol kepada Sehun saat mereka makan malam bersama, yah...hanya mereka berdua karena Sehun butuh teman bicara dan dia memilih Chanyeol lantaran Luhan sedikit aktif berhubungan denganya.

Sehun yang tadinya memandangi ponselnya setelah mendapatkan notifikasi bahwa Luhan benar keluar dari grup yang membuat rasa bersalahnya kembali menguasainya, mengantongi benda tersebut lalu memandangi Chanyeol.

"aku sendiri tidak tahu Chan, entah sampai kapan perasaanku ini tidak lagi merasakan Luhan, apa kesalahanku begitu menyakitinya?" ujar Sehun.

Chanyeol tidak sanggup melihat wajah terluka Sehun. Dia memilih memandangi salju yang turun dari balik jendela restoran yang mereka tempati.
"Luhan pernah mengatakan kepadaku, bukan perihal kau adalah kekasih Baekhyun dulunya, tapi kebohongan itu merasuki perasaanya, dia mencoba memaafkanmu dengan utuh, tapi kita semua tahu bahwa dia sendiri tidak dapat menguasai perasaanya, setiap dia mencobanya, dadanya seketika sesak dan itu berpengaruh kepada jantungnya" kata Chanyeol, dia menyempatkan diri sejenak melirik Sehun yang tertunduk ditempatnya.

Chanyeol kemudian menghela nafas panjang, "Banyak yang Luhan pertahankan Hun, dan salah satunya jantungnya itu, dia tidak ingin jantungnya yang sekarang tidak berfungsi dengan baik" katanya.

"Luhan adalah alasanku memilih profesiku sebagai dokter jantung Chan, tapi aku sudah tidak sanggup lagi melanjutkanya" ujar Sehun. Chanyeol menggelengkan kepalanya.
"lalu kau mau jadi apa? seorang sastrawan yang hanya berkutad dengan segudang buku atau novel tentang percintaan klasik?" ujar Chanyeol setengah bercanda, "itupun tidak akan membuatmu berarti jika kau hanya duduk saja seperti ini, benar Luhanlah yang memintamu menunggunya, tapi tidak kah kau pahami arti kata menunggu yang dia makasud? bisa jadi dia menunggumu dihadapanya dengan kau yang tersenyum kepadanya" kata Chanyeol.

When He Become Mine "HunHan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang