6 💕 between believe or not

266 35 6
                                    


"when he become mine"

*

*

*

"HunHan"

*

*

*

Sehun sebenarnya enggan melepaskan kepergian Luhan saat Mamanya ingin membawa Luhan untuk tinggal dengannya di rumahnya kembali. Setidaknya sampai selesai ujian kenaikan kelas nanti.

Dan Luhan tampak setuju saja dengan permintaan Mamanya itu. Irene memberikan pengertian kepada Sehun agar tidak berlebihan, tapi walaupun pada akhirnya dia setuju, tetap saja Sehun masih tidak terima.

Sudah tiga hari lamanya mereka tidak bertemu, Luhan mengambil izin untuk tidak masuk sekolah, dan selama itu pula Luhan menolak kehadiran siapapun yang ingin mengunjunginya termasuk Sehun sendiri.

Angela memandangi Luhan yang melukis di taman belakang rumah dari pantri.

Dia sangat mengkhawatirkan anak satu-satunya itu. Lantas untuk kesekian kalinya meminta supaya Luhan ikut bersamanya ke London, dan jawabanya masih sama, dia tidak mau.

Angela menghampiri Luhan dan merebut kuasnya begitu saja. "sudah malam, besok hari pertama ujianmu, lebih baik kau istirahat lalu tidur, Sehun akan menjemputmu" katanya.

"tidak bisakah Mama saja yang mengantarkan ku?" pinta Luhan. Angela meraih lukisan Luhan lalu mereka berdua berjalan bersama memasuki rumah.

"Sehun sudah mengatakan apa hubungan kalian, dan kenapa kau terlihat seperti menghindarinya? apa kau tidak menyukainya? jika tidak jangan memaksakanya Luhan, ingat jantungmu" kata Angela.

Luhan kemudian mencuci tanganya.
"aku ketakutan Mama" jawab Luhan.

"takut bagaimana?" tanya Angela. Luhan kemudian menghampiri Ibunya itu yang sedang membuatkanya susu.
"aku takut dengan apa yang aku rasakan saat bersamanya, jujur saja aku jatuh cinta kepadanya dan aku senang akan itu, tapi di saat bersamaan aku merasa takut kalau aku salah, aku juga merasa sedih, dan aku tidak bisa mengendalikan itu Mama" jawab Luhan.

"Lu?" ujar Angela, "kau tidak seharusnya termakan akan omongan Ibu Gustav, sejak mengetahui sejarah kematianya kau seolah menyihir dirimu sendiri untuk tidak jatuh cinta, dan bagaimana hasilnya sekarang, kau merasakanya juga bukan?" lanjutnya lagi.

Luhan terdiam, perkataan Ibunya itu benar adanya.

"Maafkan aku Ma" kata Luhan lalu berlalu ke kamarnya begitu saja setelah meminum susunya.

Keesokan paginya Sehun sudah berada di rumah Luhan. Dia dan Angela sedang berbincang di ruang tamu sembari menunggu Luhan yang bersiap.

"jadi imo berencana akan membawa Luhan ke spikiater?" tanya Sehun.

"Begitulah Sehun, tapi tunggu sampai ujian selesai, sejak kematian Babanya apalagi kematian Baekhyun, dia berubah drastis, imo fikir dengan dia yang sudah memiliki pacar ketakutanya itu akan hilang, nyatanya itu semakin bertambah, dia takut mencintaimu" kata Angela.

Sehun menatap Angela kaget.

Tidak lama Luhan muncul, Sehun bangkit lalu menghampiri Luhan. "kau baik-baik sajakan?" tanyanya khawatir. Luhan melirik Ibunya sekilas. "Sejauh ini baik, apa kau tidak lihat aku bersemangat" jawab Luhan tersenyum. Sehun kemudian merapikan dasi Luhan.

"aku merindukanmu" katanya. Luhan tertunduk malu. Angela kemudian menghampiri mereka. "lebih baik kalian berangkat, Sehun tolong jaga Luhan ya" katanya.

When He Become Mine "HunHan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang