6

3.2K 247 7
                                    

Pletak

"aigooo sakitt chimm"

Jimin hanya mendengus sebal seraya mengerucutkan bibirnya. Baru saja jimin mengumpulkan keberanian untuk bertanya jika saja dirinya menyukai taehyung maka tanggapan pemuda tan itu akan bagaimana, tapi si alien malah mengira dia suka jungkook. Sungguh meruntuhkan ekspektasinya.

"Sudah sana turun! aku kesal denganmu, besok pokoknya jangan bicara padaku!"

Kini giliran taehyung yang sebal dan merutuki lelaki bergigi kelinci itu dalam hatinya. Taehyung sedang cemburu kawan-kawan.

"Waee?! kamu yang suka dengan jungkook kenapa aku yang disalahkan!!
lagi pula chim dia tidak setampan itu dan aku yakin dia itu anak manja, kamu jangan menyukainya!"

jimin mendecih

"Dasar alien bodoh kenapa malah jadi mengatur perasaanku! dan juga siapa disini yang sedang menyukai si jungkook"

"Omo! jadi kamu tidak menyukainya!"

Jimin jadi ngeri melihat perubahan sifat taehyung yang sangat drastis dengan senyum kotaknya yang terlihat konyol dan juga sinar mata yang berbinar. Sedang dalam hati si namja tampan itu sedang bersukaria, setidaknya ia masih punya kesempatan.

"Untuk sekarang sih belum tapi nggak tau deh besok! sudah sana keluar aku mau pulang!"

"yakk! sekali tidak suka pokoknya sampai kapanpun tetap harus tidak suka"

Jimin mendorong taehyung hingga keluar dari mobilnya kemudian menancap gas meninggalkan tempat itu secepat mungkin.

"tipi nggik tii dih bisik  huft"

Taehyung terus ngedumel seraya masuk ke dalam rumah. Sempat terbesit dibayangannya jika jimin benar-benar akan menyukai jungkook, lalu nanti apa kabar dengan dirinya, ia tidak boleh terus-terusan diam.

*****

Saat melangkah masuk ke dalam kelas taehyung tersenyum melihat jimin yang sudah duduk dibangkunya, dengan riang ia berjalan mendekat dan duduk disamping jimin, sedang yang disebelahi hanya mentapnya dengan datar.

"selamat pagi chimchimm"

"ish"

Jimin memincingkan mata kemudian melengos sedang taehyung masih setia dengan senyum kotaknya, perlahan ia memajukan badanya menghimpit tubuh yang lebih mungil sampai ke tembok.

"Aishhh kau sudah gila ya?! apa kepalamu baru saja terbentur hah?!"

Jimin berusaha mendorong tubuh kekar itu sekuat tenaga namun hasilnya zonk, tubuh itu tak menjauh barang hanya sesenti. Taehyung justru kian mendekat dan mendusel bagai anak kucing.

"yak! menjauh atau ku injak-injak anu mu!"

srett

Hanya dengan kalimat itu taehyung langsung kembali ketempat asalnya, garis bibirnya pun berubah jadi melengkung ke bawah. Jimin hanya menatap wajah tampan itu sekilas sebelum guru yang datang membuat nya bangkit berdiri memberi salam.

****

greb

"mau kemana?"

"tentu saja ke kantin minggir!!"

Mata elangnya berpindah ke jungkook, ia jadi cemas kalau-kalau jimin serius dengan perkataannya ingin menyukai jungkook. Setelah pujaan hatinya ke luar dari kelas taehyung mengikuti namja mungil itu diam-diam, memang agak aneh bagi siswa siswi yang lain saat melihat taehyung sok-sokan berpura-pura menjadi agent dan jimin adalah taergetnya. Jalannya mengendap-endap seraya merambatkan tubuhnya kedinding, sungguh pemandangan yang amat tidak wajar.

"yak!! berhentii mengikuti ku begitu bodoh!!"

"aduhh sakitt chimm mianhae.."

Dengan wajah memelas kedua tangan taehyung mencoba menahan pergelangan tangan jimin yang menjambaknya, nampaknya ia ketahuan memang dasar payah sekali_-

Tentu saja kegiatan itu menjadi sorotan siswa lain yang berlalu lalang seraya terkekeh menertawakan kebodohan taehyung tentu saja. Setelah melepaskan cengkramannya pada rambut taehyung jimin menyilangkan kedua tanganya didepan dada.

"sebenarnya kamu itu kenapa sih? dari pagi tingkah mu aneh sekali.. hmm aku jadi curiga"

Yang dicurigai malah membinarkan matanya seraya bergelanyut ke kiri dan kanan bagai anak kecil minta permen. Taehyung berharap jiminnya peka tapi

"kamu lapar dan gak bawa bekal kan? yaampun taee tinggal bilang apa susahnya sih..kajja"

Taehyung menghembuskan nafas kasar dan ingin menolak tapi sudah keburu digandeng ya sudah. Kedua namja itu akhirnya makan ramen berdua dikantin dengan sesekali bercanda seperti biasa hingga jungkook datang dan duduk disamping jimin.

"hai manis"

bruuurp

"uhuk uhuk"

Taehyung tersedak kuah ramen pedas terlihat sangat nelangsa dengan mukanya yang memerah sedang si mungil hanya memutar jengah bola matanya, tanpa mengucap sepatah kata ia menyodorkan minuman untuk namja bodoh dan ceroboh itu.

"tenggorokkan ku sakitt chimm"

"ishhh apasih jangan seperti anak kecil lain kali makanlah dengan benar paboya!"

Jungkook tersenyum miring seraya menatap mata taehyung rendah.

'rasakan itu dasar payah'

Taehyung yang seperti bisa merasakan ejekan lewat tatapan mata kelinci bongsor itu menyaut dalam hati juga

'sialan awas kau lihat saja nanti!'

'oke akan ku lihat, kau tidak lebih dari seorang pecundang!!'

'aniiii!!!! kau yang pecundang!!!'

'dasar alien bodoh!!'

'yak! kelinci rabies!! itu panggilan sayang dari jimin untukku jangan menyebut dengan sembarangan!!!!'

'panggilan sayang? cih jangan mimpi!!'

'kau minta kuhajar ha!!'

'maju sini aku tidak takut!!'

Jimin yang sedang menyeruput kuah ramennya, perlahan menoleh saat merasakan hawa panas yang berkobar dari sampingnya. Ternyata taehyung dan jungkook belum selesai perang batin, jimin hanya menatap keduanya aneh. Kedua mata sipit itu saling mendelik seraya masing-masing tangan mereka memegang sumpit. Jimin jadi ngeri kalau tiba-tiba mereka jadi colok-colokkan mata.

"yak!! kalian berdua itu kenapa?!"

"dia duluan!"

sahut keduanya bersamaan seraya mengacungkan sumpit kemuka lawannya, jimin menggelengkan kepala, rasanya dari tadi mereka hanya makan dalam diam bagaimana mungkin jadi salah-salahan.

"aissh bisa gila aku jika begini!! minggir minggir!!"


"gara-gara kau bodoh!!"

ujar jungkook seraya memukul kepala taehyung dengan sumpit.

"aduh! berani macam-macam sini kau!!"

Mulailah keduanya baku hantam di kantin mengganggu waktu istirahat kawan-kawan yang lain

"mereka ini gila apa tidak punya otak sih" "haish merepotkan saja" "kajja pindah dari sini say"

begitulah kira-kira ujaran dari  para siswa siswi yang waktu istirahatnya jadi terganggu, bukannya melerai bahkan hanya untuk sekedar menonton dua namja itu bergulat saja tidak selera.

Alhasil disana hanya ada jungkook dan taehyung yang berkelahi dan para penjual kantin yang bertaruh untuk siapa yang menang.




















my possesive soulmate (vmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang