13

2.8K 219 10
                                    

"Lucu sekali.. "

Masih dengan wajah datarnya yoongi menatap jungkook.

"Bukannya ini masih jam sekolah? Kenapa malah kemari"

Jungkook hanya menghela nafasnya.

"Aku mau pesan kopi yang paling pahit"

Yoongi menggelengkan kepala menatap namja itu heran. Jungkook duduk di paling sudut dan dekat jendela.

"Ini.. "

Saat Yoongi ingin pergi tangannya ditahan oleh jungkook.

"Bisakah kamu menemani ku.. "

Yoongi pun duduk di depan jungkook. Namja itu terlihat murung dan tidak bersemangat. Membuat Yoongi yang awalnya cuek terbesit sedikit rasa penasaran.

"Wae? "

"Setelah yang kulakukan pada jimin.. Dia pasti akan menolakku kan? "

"Tentu saja.. Lagi pula caramu itu menyedihkan sekali"

"Ya aku tau.. Untuk menebusnya aku ingin pergi jauh dari hidupnya. "

Yoongi menganggukan kepala
"Nee.. Lebih baik begitu, dia dan taehyung saling mencintai"

Jungkook menghela nafasnya kemudian menatap Yoongi.
"Apa kau tidak menyukai Alien gila itu? "

"Aku? Tentu saja tidak, dia sudah seperti adikku sendiri"

"Begitu ya.. "

****

Saat jam olahraga taehyung mengekor terus pada jimin yang sedang main basket. Jimin ke kanan taehyung ikut ke kanan, jimin ke kiri taehyung ikut ke kiri. Kemanapun pergerakan jimin taehyung akan mengikutinya.

"Jimin oppa!!! Woooo!! "

Terdengar riuh sorakan kala jimin berhasil memasukan bola kedalam ring. Ia tersenyum bangga seraya menebar ketampanan kearah gadis-gadis yang menyoraki nya.

"Sstttt kalian jangan berisik!! Jimin oppa kalian adalah kekasihku.. "
Ujar Taehyung yang entah bagaimana tiba-tiba muncul di belakang barisan para gadis-gadis itu.

Sontak para gadis menoleh dan menatapnya malas. Sungguh fans jimin berkurang banyak dalam satu hari karena tingkah taehyung yang amat menyebalkan ini.

"Ck apa yang sibodoh itu lakukan disana.. "
Jimin mengacak surainya melihat pacarnya adu mulut dengan para gadis. Ujungnya taehyung kalah diroyok oleh sekumpulan yeoja itu. Yah mau tidak mau jimin menghampiri mereka.

"Ahh permisi.. Maaf kan uri taehyungie nee.. "
Jimin tersenyum manis membuat jantung para yeoja itu berguncang tak karuan hingga berhenti menjambaki rambut taehyung.

"Oppa! Kenapa mau dengan orang aneh seperti dia!! " Tunjuk mina kearah taehyung

"Iya oppa!!  Tingkahnya menyebalkan mending denganku saja.. "

"Benar itu.. "

"HEI HEI!! "
Taehyung yang sudah acak-acakan tiba-tiba bangkit berdiri dan menatap kumpulan yeoja itu dengan tajam.

Mina yang adalah ketua genk balas menatap taehyung.
"APA!! MAU KAMI HAJAR LAGI HUH?!! "

Taehyung mendecakan mulutnya.

"Untung kalian yeoja jika namja habiss kaliann!! "

"Taehyung!!!!! "

Taehyung langsung membalikan badan menatap jimin.
"Nee sayang? "

"Hhhhkafdsvhnsk"
Para gadis itu memutar bola matanya jengah dengan panggilan taehyung seraya terus ngedumel.

"Iri bilang bos. "
Taehyung tersenyum miring kemudian menggandeng jimin pergi dari sana.

Taehyung menggandeng jimin hingga masuk ke ruang ganti yang sepi karena pelajaran olahraga berakhir masih 20 menit lagi.

"Tae kenapa kamu sangat posesif sih "

Taehyung menatap kearah jimin, perlahan ia melangkah mendekat dengan aura dominannya membuat jimin takut. Si mungil berjalan mundur hingga punggungnya menabrak loker.

Taehyung meletakan kedua tangannya disamping kepala namja mungil itu seraya menatapnya tajam

"Kamu milikku. "

Jimin hanya cengo melihat sahabat yang kini juga merangkap sebagai kekasihnya.  Perlahan taehyung melayangkan kecupan lembut di kening jimin seraya memejamkan matanya. Jimin menelan ludahnya gugup.

"Dan aku mudah cemburu.. "

Jimin masih cengo sedang taehyung mendaratkan ciuman pada bibirnya. Hanya menempel tanpa lumatan.

"Kajja kita kembali kelapangan.. "
Ujar taehyung dengan perubahan sikap yang drastis.

Dengan senyum kotak andalannya juga alis yang di naik turunkan, jimin hanya menghembuskan nafas kemudian mengangguk.

Kini giliran taehyung main basket dan jimin yang menonton. Ia duduk di pinggir lapangan bersama teman sekelasnya yang lain.

"Oppa.. Pasti haus kan ini oppa ambil minum ku saja.. "

"Jangan oppa milikku saja.. "

"Hishh kalian ini!! Tentu jimin oppa akan mengambil punyaku.. "

Jimin hanya tersenyum kemudian menggeleng.

"Tidak perlu.. Aku baik-baik saja.. "

Dia masih trauma jika harus minum pemberian orang lain. Gadis-gadis itu hanya bisa tersenyum untuk menutupi rasa kecewa.

my possesive soulmate (vmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang