16

2.4K 219 20
                                    

Keesokan harinya taehyung melihat jimin duduk sebangku dengan namja lain. Tentu saja pemuda tan itu merasa geram.

"Permisi ini tempat duduk ku.. "

"Masih banyak bangku kosong dikelas ini.. Kenapa cerewet sekali sih"

Taehyung melirik kearah jimin namun namja manis itu menghindari kontak mata bersikap seolah-olah dia tidak peduli.

"Baiklah.. "

Lelaki tan itupun pindah di paling ujung jauh dari tempat duduk jimin. Dia merasa tak nyaman dengan tempatnya yang baru.

Saat pelajaran dimulai taehyung melihat jimin justru asyik bercanda dengan namja tadi. Keduanya terkekeh dan tentu saja hal itu membuat mereka ditegur.

Bukannya berhenti, tawa kedua namja itu malah semakin kencang.

"Park jimin Jung Jaehyun!! Kalau kalian tidak bisa diam keluar dari kelasku!! "

"Maaf seonsangnim.. "

Saat jimin menoleh matanya bertemu dengan netra taehyung, lelaki tan itu menatapnya penuh tanya namun si manis cepat-cepat melengos

Kringgggg

"Kajja park jimin.. "

Si manis tersenyum dan bangkit berdiri sedang taehyung yang melihat hanya diam sembari mengeluarkan kotak makannya.

"Kau putus dengan jimin? "
Tanya jungkook yang baru datang

Taehyung menatapnya sinis.

"Tantu saja tidak"

"Lalu kenapa dia suap-suapan dengan jaehyun.. "

"Uhukkk uhukkk.. Mwoya?! "

Lelaki tampan itu minum banyak-banyak terkejut setengah mati dengan kalimat yang barusan jungkook ucapkan.

Taehyung ingin berdiri, menggebrak meja, memarahi jaehyun, dan merebut jimin kembali. Tapi dia tidak melakukannya. Lelaki tan itu terlalu cupu untuk melakukan hal-hal yang semacam itu.

"Tidak mau dikejar? "

Taehyung menggeleng. Jungkook yang melihat sikap taehyung yang terlalu pengecut dan pasif itu hanya menggeleng kan kepala

*****

Seharian hati taehyung terbakar api cemburu. Jimin dekat tidak hanya dengan jaehyun, tapi juga dengan laki-laki tampan lainnya.

Si manis terlihat begitu girang dan itu membuat taehyung muak. Bukan karena dia tidak senang melihat jimin bahagia. Hanya saja, taehyung ingin jadi satu-satunya orang yang membahagiakan jimin.

"Baiklah kalau ini yang kamu mau jimin.."

*****

Saat keduanya berpapasan di lorong, taehyung hanya menunduk dan terus berjalan mengabaikan jimin yang bergandeng tangan dengan pria lain.

Saat pelajaran olahraga, si tampan hanya mampu diam disudut lapangan melihat jimin yang dikerumuni gadis-gadis. Ya taehyung hanya diam. Bahkan setelah semua yang dia lihat, sekalipun hatinya sangat cemburu dia memilih untuk diam.

Pulang sekolah, jimin diantar jaehyun, sebelum masuk mobil, dia melihat kearah taehyung yang hanya tetap diam sekalipun tau pacarnya akan diantar pulang namja lain.

"Cih.. "

*****

Sesampainya dirumah, si manis segera berlari masuk ke kamarnya. Dia meringkuk diatas ranjang dan menangis.

Bukankah harusnya taehyung cemburu? Kenapa lelaki tan itu hanya diam?

"Jimin... Waeyo?? "
Tanya sang noona

"Taehyung tidak mencintaiku.. "

"Kenapa begitu? "

"Dia membiarkanku dekat dengan pria lain, tidak menegur, tidak berusaha mengejar.. Padahal aku sengaja ingin melihat reaksinya.. Tapi dia hanya diam.. Mungkin dia memang sudah capek dengan ku.. "

Jihyo pun memeluk adiknya dengan lembut seraya menepuk-nepuk punggungnya.

"Sshh.. Mungkin taehyung diam karena memiliki alasan.. "

"Iya.. Alasannya karena memang dia tidak tulus mencinta ku.. "

Sang kakak tak dapat melakukan apapun selain berusaha menenangkan adiknya

"Jim.. Kadang seseorang akan menahan perasaannya untuk kebahagiaan orang yang dia sayang.. Mungkin sebenarnya taehyung sangat cemburu.. Tapi dia melihat kamu terus tersenyum dan tertawa seolah-olah kamu bahagia.. Jadi dia membiarkanmu.. "

Jimin hanya diam dipelukan kakaknya sembari masih menangis. Kenapa sih taehyung tidak seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.

*****

Taehyung menghela nafas dan membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Moodnya sangat buruk sekarang. Si tampan kemudian berpikir, Apa lebih baik putus saja? Jimin sendiri yang bilang kan kalau dia tidak seru. Mungkin namja manis itu bosan dengannya.

Taehyung pun mengambil ponselnya, hendak menelpon namun tidak jadi. Dia terlalu pengecut untuk bicara dengan jimin sekarang.

Entah keputusannya tepat atau justru sangat salah. Lelaki tan itu mengirim pesan pada jimin.



******

Tring



Taehyung 💕

Ayo kita putus
8.57pm



Dada jimin sesak seketika. Jihyo yang melihat sangat adik tiba-tiba menangis di meja makan pun segera menghampiri dirinya.

"Kenapa lagi? "

"Taehyung minta putus.. "

"Aigoo? Jinjja?"

Si manis menghapus air matanya seraya bangkit berdiri.

"Jim.. "

"Gwenchana gwenchana!! Aku ingin sendiri.."

****

Didalam kamar si manis menangis tanpa suara. Dia meraih ponselnya dan menghapus nomor taehyung. Saat jimin membuka galeri, isinya kebanyakan adalah fotonya berdua dengan taehyung.

Ingin dia hapus tapi kenangan mereka terlalu manis. Jimin tidak sanggup untuk menekan tombol delete. Dia memilih untuk menyelubungi dirinya dengan selimut dan terus menangis semalaman.

"Dasar bodoh.. "

*****

Keesokan harinya jimin dan taehyung yang sudah bersahabat sejak lama itu bagaikan dua orang asing yang tak pernah bertemu sebelumnya.

Keduanya sama-sama diam, tidak ada yang berusaha minta kejelasan atau sekedar menyapa. Jimin mengabaikan taehyung begitu juga sebaliknya.

Sikap jimin juga mulai berubah, dia jadi sangat pendiam dan dingin. Jika ada yang mendekati dirinya, dia akan sangat cuek. Sedang taehyung dia kembali menjadi taehyung yang bukan siapa-siapa.

Ditengah jam pelajaran tak sengaja mata keduanya bertemu. Namun kali ini taehyung lah yang memutus kontak mata membuat si manis langsung berkaca-kaca.

Oke kalau sudah begini siapa yang salah?

my possesive soulmate (vmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang