17

2.4K 206 11
                                    

Terhitung sudah tiga hari jimin dan taehyung menjadi dua orang asing.
Persahabatan mereka yang sudah terjalin selama bertahun-tahun seakan tidak pernah berarti. Semuanya berubah ketika persahabatan menjadi cinta.

Mungkin itu yang membuat banyak orang lebih memilih diam saat mencintai sahabat mereka sendiri. Karena saat berpisah, semua sudah tidak bisa sama lagi.

Dan sialnya mereka kehilangan dua sosok dalam satu perpisahan. Cinta sekaligus sahabat.




*****



Di tempat kerja part time nya wajah taehyung terlihat sangat lesu tidak seperti biasanya.

Yoongi yang menyadari raut sendu teman kerjanya pun berusaha bertanya dengan halus.

"Bertengkar dengan jimin? "

Taehyung menggeleng. Memang tidak ada pertengkaran apapun diantara mereka. Keduanya hanya saling diam sejak kemarin. Namun hal itu justru lebih menyakitkan.

"Lalu kenapa? "

"Tidak papa.. "

"Kalau tidak papa kenapa sedih? "

Si tampan menghela nafas, dari wajahnya saja terlihat bahwa taehyung lelah dan seperti kurang tidur.

"Aku tidak tau Hyung.. Kenapa dia harus mempermainkan hatiku begini"

"Mempermainkan bagaimana?"

Setelah dipancing akhirnya taehyung mau buka suara dan menceritakan perasaan sedih dan cemburu dihatinya.

"Aku ini pacarnya tapi kenapa dia tidak bisa menjaga perasaan ku. Dia tertawa, gandengan tangan, bahkan pulang dengan laki-laki lain! "

Yoongi menepuk-nepuk pundak temannya yang kemerahan karena emosi itu.

"Tae.. Coba kau ungkapkan perasaan cemburu mu ini padanya.. Siapa tau dia melakukan itu dengan maksud.. "

"Tidak ada lagi yang perlu diungkapkan.. Apa kurang aku jadi sahabat nya bertahun-tahun? Kenapa dia tidak pernah mengerti aku? "

"Apa selama bertahun-tahun jimin tau kau suka padanya? Tidak kan? Dia tau kau mencintai nya setelah kau mengungkapkan perasaanmu.. Dalam hal ini juga sama tae.. Dia tidak bisa membaca pikiran mu.. Kau harus bilang"

Si tampan mengangguk lesu. Yang dikatakan Yoongi ada benarnya juga.

"Kau itu terlalu pasif"

Taehyung dan Yoongi menoleh ke sumber suara. Jungkook.

"Apa maksud mu? "

"Jika aku jadi kau, sudah ku hajar siapapun yang mendekati milikku.."
Namja tampan itu menyeringai pada taehyung.

"Pertanyaan ku.. Apa kau sungguh mencintainya? "

"Tentu saja"

"Lalu kenapa kau mudah sekali menyerah? "

Taehyung menunduk dan benar juga. Kenapa dia harus langsung minta putus.

"Kenapa masih diam bodoh"

Namja tampan itu mengangkat wajahnya seraya menepuk-nepuk pundak jungkook.

"Trimakasih Kook.. Hyung aku pergi dulu"

Yoongi mengangguk dan menangkap lemparan apron dari taehyung yang pergi tergesa-gesa.


*****


"Mau kemana? "

"Menemui taehyung"

Jihyo tersenyum kemudian memeluk adik laki-laki nya itu.

"Cup cup cup.. Kalian pasti akan baik-baik sajaa"

Jimin mengangguk dipelukan kakaknya kemudian pamit pergi.

Jimin berjalan kaki kerumah taehyung sedang di sisi lain si tampan juga tengah berjalan kaki ke rumah jimin.

Setiap langkah yang mereka ambil membuat mereka sadar betapa kekanakanannya mereka. Perpisahan bukan cara menyelesaikan masalah.

Langit yang mulai berubah keunguan dan angin yang semakin dingin membuat jimin mempercepat langkahnya. Tak disangka. Dipinggir taman, dibawah cahaya bohlam. Keduanya berpapasan.

"Tae.. "

"Jimin.. "


"Aku minta maaf"

Keduanya yang sama-sama menunduk dan mengucapkan kalimat yang sama. Perlahan jimin mengangkat wajahnya begitu pula dengan taehyung hingga keduanya bertatapan.

"Aku minta maaf tae.. Aku terlalu kekanakan.. "

"Aku yang minta maaf chim.. Harusnya aku tidak pasif.. "

Jimin segera berlari kepelukan taehyung dan melesakan kepalanya dalam-dalam.
"Aku tidak mau putus.."

Sang lelaki tan mengangguk seraya mengusap lembut punggung jimin.
"Aku juga..maaf chim.."



*****


Keduanya duduk bersebelahan dikursi taman dengan tangan yang saling bertaut. Jimin menyandarkan kepalanya pada bahu sang lelaki sedang taehyung menyandarkan kepalanya pada kepala jimin.

"Jimin saranghae.. "

"Nado taehyungie saranghae.. "

Namja tampan itu membelai lembut punggung tangan jimin dengan ibu jarinya kemudian dicium.

"Jadikan yang kemarin sebagai pembelajaran untuk hubungan kita kedepannya..kamu maupun aku..kita sama-sama belajar lebih mengerti satu sama lain.."

Si manis tersenyum kemudian mengangguk

"Ne.."

Taehyung menangkup wajah jimin dan menatap matanya dalam-dalam.

"Aku sangat mencintaimu jimin.. Bahkan saat aku berhenti menunjukan nya.. Aku tetap mencintaimu.. "

Jimin mengangguk kemudian menarik tengkuk taehyung hingga labium keduanya bertemu. Ciuman yang begitu tulus dan lembut tanpa nafsu.

"Aku janji kedepannya akan berusaha menjaga perasaan mu tae.. "

"Nde.. "

Sekali lagi kedua bibir berbeda volume itu menyatu untuk menyalurkan kasih sayang ditengah kicauan burung yang pulang ke dalam sangkar.

"Sudah jangan menangis lagi sayang.. "
Ujar taehyung lembut seraya menghapus air mata jimin.

Namja tampan itu membantu kekasihnya berdiri kemudian merengkuh pundakknya.

"Kajja aku antar pulang.. "

"Tae.. "

"Hmm? "

"Kamu benar-benar sudah memaafkanku kan? "

Taehyung tersenyum lembut kemudian menciun kening kekasihnya.

"Nde.. Selain memaafkanmu aku juga belajar untuk memahami mu lebih lagi.. Aku sadar bahwa antara sahabat dan pacar itu sangat berbeda..mari kita beri waktu pada hubungan kita agar semakin bertumbuh.. "

Si manis tersenyum lebar kemudian mengangguk semangat.

"Nee.. "




















****
Promosi📢

Hola, jika berkenan bisa mampir ke book terbaruku yang judulnya "Childish Boss" Ya
Maaciw support nya✨

my possesive soulmate (vmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang