"Aya-chan!" Kudengar suara ko-chan samar samar dari luar kamarku. Ternyata dia sudah sampai pikirku. "Aya-chaaan~ hisashiburi~" Katanya sambil mendekati ku yang sudah duduk diatas tempat tidur. "Bukannya kita bertemu kemarin" Dia langsung terdiam dan berfikir. "Ah! Benar juga hahahahaha maafkan aku, kadang aku punya ingatan yang buruk hehe" Jawabnya dengan tercengir. Aku hanya bergeleng melihat kelakuannya. "Oh iya, ibu mu sangat baik ya! Beliau menyambutku dengan hangat barusan" "Heee benarkan, beliau itu bermuka dua" Jawabku "hmm?" "Ah tidak tidak hehe" Kataku.
Dia pun tersenyum dan menyerahkan sekeranjang buah dan vitamin padaku. "Kau ini cupu sekali, baru kehujanan sedikit saja sudah K.O begini" Katanya menceramahiku. Aku hanya tersenyum karena terlalu malu menceritakan kebodohanku kemarin.
"Ayako!! Teman mu datang lagi. Ibu akan pergi belanja sebentar!" Kata okaasan dari lantai bawah. "IYAAAA!" Kataku menjawab beliau.
*klik*
"Ayakooooo!" Sapa hinata yang masuk kedalam kamar ku beserta tim voli. "Eh?!" Kataku kaget melihat tim voli yang ikut menjengukku. 'Sepertinya kamarku akan kelebihan muatan' batinku. "Aya-chan~" Kata yachi-chan yang tiba tiba memelukku. "Yachi-chan, kau bisa terkena flu nanti" Kataku. Dia hanya tersenyum dan akhirnya melepaskan pelukannya padaku. Lalu kiyoko-san mendatangi ku dan memberiku sebungkus bakpao didalamnya. "Hehe maaf ya, aya-chan. Kami hanya bisa memberimu itu saja" Kata suga-senpai padaku. "Kami tidak bisa memberikan hal besar, tapi kami selalu mendoakan kesembuhanmu" Sambung daichi-senpai. "Tenang saja, ayako itu kuat, pasti besok dia sudah sekolah" Kata hinata percaya diri. Aku hanya tersenyum mendengar kata katanya itu dan sedikit melirik ke kanan dan kekiri. "Kalau kau mencari kageyama tadi dia berlari mencari kue untukmu" Kata tanaka-senpai kepadaku. Aku hanya mematung dan menutupi muka merah ku kerena tertangkap basah mencari kageyama.
"Dasar pasangan dimabuk cinta" Kata nishinoya-senpai. "Tapi aku terkejut melihat fukiko-chan yang ada disini" Kata asahi-senpai. Tiba tiba tsukishima muncul dari belakang daichi dan sugawara -senpai yang ada dibalik pintu itu. "Eh? SALTYSHIMA!" Kata ko-chan yang memeluk tsuki. "Eh? Kukira kau tidak akan menjenguk aya-chan seperti yang lainnya" Sambung ko-chan. "Aku hanya ikut karna mereka bilang kau akan menjenguknya" Kata tsukki malu malu. "Hnggg, berarti kau kesini juga untuk melihatku. Hehe aku senang" Kata ko-chan. "Oy! Sekali lagi kalian bermesraan disini. Kalian akan ku usir" Kata tanaka-senpai. "Ini kan bukan rumah mu juga, senpai" Kata tsukki to the point. "Wah kau benar benar"
Aku yang melihat pemandangan ini hanya tertawa karena tingkah laku mereka. "Sebaiknya kita pulang, pasti aya-chan harus beristirahat lagi" Kata suga-senpai. Mereka pun meng-iya-kan kata kata senpai dan mulai berpamitan satu persatu padaku. "Ayako! Nanti aku akan kembali lagi kesini sambil membawa jeruk dari rumah, oke!" Kata hinata padaku. "Baiklah, hati hati" Kataku padanya. Dan sekarang rasanya kamarku terasa sepi. "*sigh* tadi rasanya ribut sekali, tapi menyenangkan* gumamku sambil merebahkan badanku.
*klik*
Kudengar suara pintu terbuka, cepat sekali hinata kembali padahal belum ada 5 menit pikirku. "Cepat sekali kau kembali hina-" Tiba tiba kata kataku terhenti setelah melihat kageyama yang juga ikut tehenti setelah membuka pintu. "Ojamashimasu" Kata kageyama. "ka KAGEYAMA!" Kataku kaget. "Bagaimana kau masuk?" Tanya ku yang bingung. "Oh? Aku bertemu dengan hinata tadi diluar dan dia bilang langsung masuk saja, dia juga mengatakan kamar mu ada di lantai dua" Jelasnya.
Aku yang mendengar penjelasan nya hanya mengangguk anggukkan kepala ku. Kurasakan hawa hawa awkward yang berada diantara kami berdua. "Mm duduklah" "Ah? Iya. Oh iya! Ini kue untukmu. Tadi aku mengantri cukup lama makanya aku telat datang kesini. Gomen~" Katanya sambil memberiku kotak kue itu, kulihat wajahnya yang malu dan berantakan oleh keringat yang menetes dari sisi kiri dan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{END} The King! Who stole my heart!! (KageyamaxReader (Oc))
RomanceKuawali semua ini dengan rasa benci Tapi, perlahan dan pasti hatiku telah dicuri! . . . berawal dari mata turun kehati