"Aku mencintaimu dengan segala konsekuensinya."—Dara Narendra.
Mimpi indah Dara menikah dengan Shawn Mendes terpaksa pupus ketika benda pipih miliknya yang tak henti berdering.
Sial. Siapa yang berani mengusik di pagi buta seperti ini. Dara mengambil ponselnya, nampak pop-up chat dari Aksa.
Aksa Adhitama❤️
Assalamualaikum calon makmum😁
Selamat pagi pacarku
Good morning sweety
Wilujeng enjang sayang❤️
Masih tidur ya?
Bangun nanti rejekinya dipatok sapi lo
Nyenyak banget ya, tidurnya?
Solat subuh dulu beb❤
Astaghfirullah belum bangun ya?
Hallooo
Masa gue dicuekin sih
Yang
Say
Ton
Eh salah, bangun yuk
Sekolah lho nanti telat
Mam siap-siap ya jam 6 aku jemput
Woii cocor bebek! Gue udah di ruang tamu
Bangun
Mandi
Awas iler lu masih nempel gue mandiin pake kembang 7 rupa ya
Lama-lama gue samperin ke kamar lo!Anda
Iya sayang, Iya😂Dara tidak bisa menahan tawanya. Aksa benar-benar lucu. Ia menyembunyikan kepalanya di bawah bantal.
"Huaaaa! Ternyata gini rasanya punya pacar!" teriak Dara.
"Astaghfirullah! Gue udah rapi gini, lo baru bangun?" Suara Aksa membuat Dara menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.
"Aku belom mandi, Aksa! Kamu tungguin di bawah aja! Siapa suruh ke sini! Tak gantung ya lama-lama!"
Aksa hanya geleng-geleng. "Emang berani?!"
"Berani lah. Masa sama cacing kremi kayak kamu takut!"
"Yang ada lo gue gantung di pohon toge, sekalian sama semua bebek lo kalau perlu!"
"Dasar pacar lucknut!"
"Gue tunggu di bawah! Nggak usah dandan yang penting iler lo ilang!"
Dara membuang kasar selimutnya. Mengangkat boneka bebek seukuran dengan badannya. "Nggak keluar, aku lempar Joko biar kamu mati sekalian!"
"Astaghfirullah mantap! Bebek lo ada yang namanya Wulan nggak? Kalau iya jodohin aja." Sebuah tawa mengakhiri kalimat Aksa.
Dara benar-benar melempar bonekanya, namun sasarannya salah. Bukannya mengenai Aksa, malah berbelok dan menghantam cermin riasnya. Seketika suara gaduh tercipta akibat make-up Dara yang berhamburan.
Ia kembali mengangkat boneka bebek yang lebih kecil dari Joko. "Hiyaakkkk Budi menghampirimu!"
"Woiilah, emang dasar cocor bebek lo, ya! Sakit bego!" pekik Aksa ketika Budi menghantam kepalanya. Laki-laki itu berlari keluar kamar sebelum Dara melemparkan patung bebek yang berada di atas meja samping ranjangnya.
"Budi emang bisa diandalkan. Hahahah!"
Tawa Dara seketika hilang ketika menyadari kondisi kamarnya yang berantakan. Persis seperti kapal pecah.
Ia beralih pada ponselnya. Menelfon Aksa.
"Aksaaa tanggung jawab!" teriak Dara ketika panggilan telah tersambung.
"Mandi sekarang atau gue hanyutin lo di kali Ciliwung?!"
Tutt!
Dara mengakhiri panggilan secara sepihak. Melemparkan ponselnya di atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Dara [HIATUS]
Teen FictionUang bukan segalanya bagi seorang Aksa Adhitama. Karena yang ia butuhkan hanya pelukan hangat dan kasih sayang sebuah keluarga. Di sini juga ada Dara Narendra, gadis polos dan humoris yang mengantarkan sebuah cerita tentang keluarga. Arsen, Dimas...