Chapter 5: Raphael Virrecchio

11.8K 1.1K 123
                                    

HAPPY 32.000 READERS!!! YEYY!!

Terima kasih sudah memasukkan novel ini ke library kalian, semoga kalian selalu ikutin novel ini ya. Aku akan bikin kalian terus penasaran tenang WKWKWKWK

Follow wattpadku yaaa supaya tau update cerita lebih cepat, karena aku umumin: kkezzgw

Follow ig pribadiku: keziagbriella -> DM untuk followback ya biar aku tahu kamu readersku

Follow ig authorku: kkezzgw

Follow twitterku: keziasiwon

.

.

.

.

.

"In your name, the family name is at last because it's the family name that lasts."

― Amit Kalantri

----------❅❅❅----------

RAPHAEL's POV

Those Russians bastard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Those Russians bastard.

Kuhembuskan nafasku dalam-dalam berusaha untuk mengontrol emosiku yang siap meledak kapanpun. Disaat seperti ini, aku harus mencari akal untuk memberikan mereka pelajaran yang setimpal dengan kepala dingin.

"Ini sudah ketiga kali mereka menganggu pengiriman cargo kita. Dua bulan lalu Peru, beberapa minggu lalu Puerto Rico, dan sekarang mereka berencana untuk mengacaukan traffic kita di Mexico. Mereka tahu cartel di Mexico memiliki sumber daya yang melimpah dengan rute perdagangan terpadat di seluruh negara Latin. Mereka berniat untuk mengacaukan pasar Amerika Latin kita dan hubungan kita dengan Gerard Barreras." umpat Diego tidak bisa menyembunyikan amarahnya.

"Jangan lupa beberapa hari yang lalu mereka juga berusaha menyerang truck kita." singgung Stefano menyulut api di ruanganku.

"Apa kau berhasil menangkap bajingan yang meng-hijack rute kita di Mexico?"

Diego memberikan iPad-nya padaku, menampakan foto-foto para Russians yang terkapar tak berdaya dengan darah disekujur tubuh mereka. "Tentu saja, tapi mereka kehilangan banyak darah. Anak buah kita sedang mengusahakan agar mereka tidak mati sebelum sampai di tanganmu."

Sayang sekali anggota mereka yang menyerang truck kita sudah mati kemarin, padahal aku ingin memberikan mereka reuni kecil sebelum mereka bertemu ajal bersama-sama. How sweet.

Snow White and The Mafia - Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang