Don't Say Goodbye

2.3K 201 21
                                    

Jensoo💙


Ice cream chillin' chillin' Ice cream chillin'~

Aku balik lagi bersama OS Jensoo, dengan genre yg sudah pernah aku bawa sebelumnya 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku balik lagi bersama OS Jensoo, dengan genre yg sudah pernah aku bawa sebelumnya 😁

Entah kenapa akhir" ini suka sama yg beginian

Happy Reading

Φ Don't Say Goodbye Φ

Kim Jisoo memandang keluar jendela kamarnya. Memandang pemandangan kosong di depan. Entah apa yang sekarang berada di benaknya.

Gadis itu sudah hampir menghabiskan waktu liburannya seharian ini di akhir pekannya, hanya berdiam diri dan mengurung diri di kamar.

Menolak semua ajakan temannya yang mengajaknya ke pantai atau berbelanja bersama untuk membeli barang-barang –yang sebenarnya tidak akan berguna nantinya.

Jisoo beranjak dari tempat yang semula menuju cermin besar, mematut dirinya di cermin.

Ia melihat seorang gadis berambut panjang berwarna coklat dengan bola mata indah, warnanya juga tampak bening yang sedang memakai dress putih dengan lengan terbuka.

Siapa yang mengetahui bahwa gadis ini sedang menderita? Bibir merah murni miliknya tersenyum. Dia mulai melatih dirinya supaya bisa tersenyum. Berusaha menampilakan senyum tulusnya.

Tapi, tetap saja itu hanya topeng belaka untuk menyembunyikan kesedihannya. Kesedihan di wajah putih sempurna itu benar-benar terlihat.

Seseorang yang masuk tanpa permisi ke dalam kamarnya. Seorang pria bermata besar itu tersenyum, wanita berambut hitam itu menatap nanar ke Jisoo.

“Sooyaa,”

Jisoo menoleh dan menatap pria itu dengan senyum yang merekah di bibirnya.

“Lim, kau sudah siap?” tanyanya dengan nada riang yang malah semakin membuat Lim –nama pria itu menelan ludahnya kelu.

“Berhentilah bersikap seolah-olah kau dalam keadaan baik Soo-ah. Jenson akan menjadi milik orang lain sebentar lagi,” ujarnya dengan nada lirih.

Sedikit rasa kesal menyambar hatinya ketika sudah melontarkan kata-kata itu pada yeoja manis nan cantik di depannya. Yang menyakitkan –sebenarnya.

Jisoo mengulas senyumnya. “Aku tahu Lim-ah. Jadi, kau tidak perlu ingatkan aku soal itu,” ia terkekeh pelan saat mengucapkannya.

Lim menggeleng pelan ketika melihat Jisoo benar-benar memasang senyum terpalsunya. Sungguh, tidak ada yang lebih menyakitkan lagi setelah melihat yeoja yang paling di sayanginya memasang senyum yang dijadikannya sebagai topeng untuk menutupi rasa sedih yang terdapat di dalam hatinya itu dan sekarang juga belum kering, semuanya masih berbekas.

Jensoo (Oneshoot Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang