Jensoo💙
Happy Reading
•
•Bulir – bulir salju musim dingin yang begitu putih perlahan berhambur menuruni bumi yang kelam ini. Taman yang masih terlihat begitu indah walaupun waktu sudah beranjak semakin malam dan udara semakin dingin. Lampu – lampu taman yang berkelip – kelip melilit sempurna diantara dahan – dahan pohon yang sudah tak berdaun lagi. Orang – orang berlalu lalang sambil menggenggam hangat tangan pasangan masing – masing ataupun keluarga kecil mereka.
Seorang gadis dengan balutan coat coklat tebal sedang duduk disalah satu bangku taman sambil menengadahkan kepalanya, mencoba untuk menantang dinginnya bulir salju yang sudah menerpa pipi mulusnya. Matanya memerah dan sedikit bengkak, karena dia baru saja menangis dan mencoba berlari.
Lari dari kenyataan.
#Jisoo
Ini sudah tiga tahun sejak kau meninggalkanku disini. Dan ini entah sudah yang keberapa kalinya aku menangis dan berakhir berlari kesini. Taman ini, musim ini dan diwaktu ini. Dulu, tiga tahun yang lalu dimusim dingin yang menyesakkan itu.
Kepalaku terasa begitu pusing, ya mungkin efek dari tangisan – tangisan rewelku yang seakan tak ingin meninggalkanku barang sejenak saja. Aku pun tidak tahu kapan ini akan berakhir, hanya saja aku tidak bisa menolaknya. Setiap kali memori itu datang dan melumpuhkan hati dan otakku. Dan disinilah aku berakhir. Taman tempat hubungan kami berakhir dulu.
Kupandangi kedua kakiku yang berkenakan sepatu boot hangat dengan pandangan kosong. Aku sudah lelah menengadah. Aku mencoba untuk menata hati dan pikiranku lagi sebelum aku beranjak pergi dan kembali ke apartmen.
Setelah kurasakan beban dihatiku sudah membaik, aku mencoba bangkit dan berjalan perlahan. Kutapaki pelan tapi pasti jalanan menuju apartmenku yang memang tidak jauh dari taman ini. Hingga aku mendengar suara mobil yang menderu kencang dan berhenti secara tiba – tiba disampingku.
Mobil sport berwarna hitam itu, entah siapa pemiliknya tapi yang pasti dia berhasil membuatku menoleh kaget. Perlahan kaca pengemudi pun turun, dan menampilkan sosok pria tampan dibaliknya.
DEG
Wajah itu, walau hanya dari samping tapi sepertinya aku pernah melihatnya. Dan mengenalnya.
“ Hai Kim Jisoo… “
Aku tahu sekarang siapa lelaki itu. Dia menoleh kepadaku dan menyapaku ramah dengan seulas senyum diwajah tampannya. Dia perlahan membuka pintu mobilnya dan berjalan menuju tempatku berdiri.
Aku serasa kehilangan kesadaran, orang ini, pria ini. Dia lah pria yang selama ini aku benci sekaligus aku rindukan.
“ Lama tidak bertemu Jisoo-ya.”
#Jen
Lihatlah gadis ini, masih seperti dulu. Selalu menampilkan wajah kosong saat dia merasa begitu shock.
Ya inilah aku Kim Jen, si pria brengsek yang tiga tahun lalu meninggalkan gadis di depanku ini untuk wanita lain.Sebenarnya sudah sejak 3 bulan yang lalu aku mengintainya diam – diam, dan juga sebenarnya bukan aku tapi orang – orangku. Kedudukanku sebagai CEO diperusahaan ayahku membuatku tidak bisa melakukan hal itu sendiri. Barulah malam ini aku sempat melakukannya sendiri.
“ Jisoo-ya kau baik – baik saja?”
Aku sedikit mengguncang bahunya karena dia masih menatapku kosong. Setelah itu dia mengerjapkan matanya cepat dan kembali tersadar.
Dia masih memandangku, seolah tidak percaya bahwa akulah orang yang sekarang berdiri di hadapanya. Mata itu, mata yang dulu meneduhkanku. Tapi dengan bodohnya aku membuatnya selalu mengeluarkan air mata. Bahkan sampai detik ini. Dia seakan kehilangan semua kosakata dan hanya memandangku diam dengan mata sembab yang sudah penuh dengan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jensoo (Oneshoot Story)
Hayran KurguJensoo Oneshoot Story Romance - Sad - Angst - Mature Only Jen!Top