Classroom (Jensoo Ver.)🔞

4.9K 240 8
                                    


WARNING!
⚠️⚠️⚠️🔞🔞🔞⚠️⚠️⚠️

.
.
.
.
.
.


***

“Aku serius, kau benar-benar cantik… Aku sering memperhatikanmu, dan saat itulah aku menyadari jika aku…., menyukaimu…..”

Entah sudah berapa puluh wanita yg pernah menerima bualan ini dari mulut Jennie.

Rayuan yg picisan namun selalu berhasil pada semua orang yg menjadi targetnya.

“K-kau menyukaiku?” pipi Jisoo memerah dengan ekspresi malu-malu.
Dia setengah tidak percaya dengan indra pendengarannya. Sama sekali tidak menyangka jika seorang Jennie Kim akan bicara semanis ini padanya.

“Benar sekali.” Jennie tersenyum manis untuk meyakinkan gadis bibir hati itu.

“Dan rambutmu…..” tanpa rasa canggung Jennie menyentuh rambut coklat Jisoo lalu melepaskan ikatan pada rambut gadis itu hingga rambutnya yg panjang kini terurai.

“Aku lebih suka kau menggerai rambutmu karena itu membuatmu terlihat lebih anggun dan……” Jennie mendekatkan bibirnya ke telinga Jisoo lalu berbisik dengan suara yg menggoda.

“Sexy…….”

Jisoo nyaris pingsan saat mendengar pujian itu. Jennie Kim menyebutnya sexy?

Bahkan Jennie telah terkenal dalam hal itu. Siapa di YG High School yg bisa menyangkal keseksiannya? Benar-benar sulit dipercaya.

Pada sisi lain, sebenarnya Jisoo menyadari jika Jennie tidak benar-benar serius padanya.

Sangat sulit untuk mempercayai perkataan dari seseorang yg terkenal dengan reputasi player diseantero YG High School.

Tapi siapa yg peduli? Jisoo telah lama menyukai gadis tanned ini. Walaupun seandainya yg dikatakan Jennie tadi hanyalah gombalan palsu, tapi Jisoo tetap merasa beruntung.

Karena dari sekian banyak gadis yg mengejar Jennie, dirinya bisa menjadi salah satu dari sebagian kecil gadis yg berkesempatan untuk berkencan dengannya. Dan Jisoo tidak akan pernah menolak hal itu.
.
.
.

Jennie mengelus pipi putih Jisoo dengan punggung tangan.

“Jadi, apa bisa kita mulai saja?” gadis tanned ini menyeringai, seolah-olah Jisoo adalah seekor kijang potensial ditengah padang rumbut sementara dirinya adalah citah yg lapar.

Jisoo merasa terkejut. Dia menatap Jennie dengan ragu-ragu.

“T-tapi ini di kelas, Jen. Apa tidak……..”

Jennie menaruh telunjuknya dibibir Jisoo membuat gadis itu menghenjikan kata-katanya.

“Dan kita hanya berdua saja. Lagi pula siapa kira-kira yg akan datang jam 7 pagi dimusim dingin selain penjaga sekolah yg berjaga didepan gerbang?”

Sebelum Jisoo sempat kembali mengatakan sesuatu, Jennie telah bergerak lebih dulu, mencium bibir Jisoo.

Jisoo yg tidak memiliki persiapan apa-apa tidak bisa menolaknya. Hanya matanya yg melebar karena terkejut dengan perbuatan tiba-tiba Jennie.
.
.
.
.
Perlahan Jennie menggerakan bibirnya lalu melumat bibir pink itu dengan lembut. Selama beberapa saat Jisoo hanya diam mematung tak membalas ciuman itu.

Dia masih terkejut. Tapi rangsangan dari ciuman Jennie membuatnya tersadar jika tak seharusnya dia hanya berdiam diri.

Jisoo akhirnya membalas ciuman Jennie. Karena harus ia akui, jika ciuman ini adalah hal yg sangat ia inginkan sejak dulu dari Jennie.

Jensoo (Oneshoot Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang