My Beloved

2.3K 183 9
                                    

Jensoo❤

Happy Reading😊

***

Jika seharusnya pagi hari ketika kau bangun dari tidur panjangmu dan mimpi indah semalam,akan ada suara cicitan burung yang akan membangunkanmu di pagi hari yang begitu hangat.

Tapi ini tidak terjadi denganku. Justru aku di bangunkan oleh tangisan dari kedua malaikatku,ne tepatnya sekitar dua bulan lalu setelah istriku melahirkan anak kami yang kedua,Kim Mingguk.

Jennie yakin setelah ini pasti akan terdengar suara begitu nyaring dan juga memekakan telinga,dan tepat dugaanku dari kamar sebelah terdengar tangisan dari bibir anak pertamaku atau lebih tepatnya Kim Daehan sedang menjerit histeris seperti biasanya.

Jennie melirik ke samping,tersenyum saat melihat yeoja aniya tepatnya istriku yang telah memberiku dua malaikat kecil. Jari jemariku dengan lincah menyusuri lekukan wajahnya yang begitu sempurna,bahkan sepertinya dia sama sekali tidak terganggu dengan apa yang aku lakukan.

Mungkin ia kelelahan semalam,tunggu dulu bukan karena kelelahan bergulat denganku tapi mengurus si kecil yang tidur di kamar kami. Hingga saat aku mengecupnya dan terdengar lenguhan di tengah kecupan di bibirnya

“Morning Daehan,Minguk eomma”sapaku pada yeoja yang kini mulai membuka kedua matanya,mengulas senyum kemudian mengusak kepalanya di depan dadaku

“Morning,Mommynya Daehan, Mingguk ”balasnya dengan suara parau,dan dapat aku lihat ia kembali memejamkan kedua manik matanya yang menurutku indah. Andai saja mata itu terbuka,maka manik itu akan menampakan kebahagian.

“Tidurlah kembali,aku tahu pasti kau masih mengantuk. Semalaman kau sudah begadang, jadi saatnya giliranku “titahku,sembari menyibak surai yang menurutku mengganggu kecantikannya

“Eungh..,bagaimana dengan Daehan? kau tahu sendiri kan kalau Daehan tidak mau,kalau kau yang menggendongnya bahkan di mandikan selain aku”gumamnya dengan mata masih terpejam,bahkan aku mendengarnya seperti igauan

Jennie menepuk punggungnya dengan lembut,lalu terkekeh mendengar ucapannya memang benar apa yang di ucapkan istriku. Putra sulungku memang sangat manja dengannya,jika ia sedang sakit pasti yang akan di cari yang paling pertama adalah eommanya bukan aku.

Orang yang membuatnya terlahir ke dunia ini
Tapi aku tidak cemburu dengan Daehan,karena aku yakin istriku adil membagi cinta dan juga kasih sayangnya. Bahkan cinta kami kepadanya lebih besar,dari apa yang telah ia korbankan untukku dulu. Ia memilih meninggalkan pekerjaan yang membuatnya terkenal, namun begitu menikah ia langsung mengundurkan diri.

Aku sendiri bahkan terkejut mendengar keputusan, bahkan member yang lain juga sama terkejutnya denganku.

Beberapa kali aku menasehati dirinya, agar tidak gegabah mengambil keputusan. Aku memang tidak melarang dia terus berkarier, namun apa yang aku dapatkan justru dia mengatakan sesuatu yang membuatku bahagia karena memiliki dirinya.

Pernah suatu kali aku berbicara dengannya empat mata, jika dia merindukan dunianya aku akan mengijinkannya kembali bersama mereka. Namun apa yang aku dapatkan,dia menolak dengan alasan ia ingin mengurus suami dan juga anak-anak dengan kasih sayang.

“Tidurlah”ucap Jennie menyibak selimut yang begitu hangat lalu beranjak dari tempat tidur menuju ranjang kecil yang sedari tadi aku perhatikan bergerak gerak

Jennie tersenyum begitu membuka kelambu,Mingguk sudah terbangun dari tidurnya dan lihatlah matanya yang mulai berkaca-kaca dengan bibir sudah mengrucut ke depan.

Tak mau menunggu terlalu lama,Jennie mengangkat Mingguk dari tempat tidurnya lalu menggendongnya dengan hati-hati mengecek popok yang dia pakai siapa tahu popoknya penuh

Jensoo (Oneshoot Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang