one | yeonjun

543 93 372
                                    

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Sang mentari belum sepenuhnya muncul di atas langit biru. Embun yang membasahi dedaunan halaman rumah masih terlihat basah. Pagi-pagi sekali Yeonjun sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah sialannya itu. Gara-gara membully teman seangkatannya sampai tidak masuk sekolah, ia harus menjalani masa hukumannya, membersihkan toilet dan lapangan sekolah selama satu minggu.

Benar-benar sialan bukan?

Yeonjun melangkahkan kakinya menuju dapur dengan rambut kuningnya yang sedikit basah, kemudian membakar dua lembar roti untuk asupan paginya. Biar gak lemes-lemes amat lah! Ke sekolah mau kuli juga, hehe.

"Jun! Kebiasaan ya lu, udah mandi keran kagak dimatiin lagi," ucap Jennie yang berjalan dari arah kamar mandi sambil mengikat rambutnya asal.

Yeonjun terkekeh, "Gue kira elu juga mau mandi, Jen."

Selain kebiasaan tidak mematikan keran setelah mandi, kebiasaan lain Yeonjun adalah tidak memanggil kakak perempuannya dengan embel-embel 'kak'.

'Dasar adek gak ada akhlak!'

"Gue gak ada kelas hari ini, jadi ntaran aja mandinya," ucap Jennie. Kemudian ia memperhatikan penampilan Yeonjun yang sudah rapi dengan seragam SMA nya. Walaupun seragamnya kusut, tapi tetap saja terlihat elegan pada tubuh Yeonjun.

"Lo mau pemantapan? Tumbenan udah siap aja woy,"

"Lo kira gue anak SD apa mau pemantapan?" cibir Yeonjun sambil melahap roti bakarnya.

"Gue abis kasih pelajaran ke si Jaemin kemarin-kemarin, terus gue kena hukuman harus datang lebih pagi buat bebersih sekolah."

"Astaga Jun Jun," Jennie tertawa terbahak-bahak mendengar kata bebersih yang diucapkan adiknya. Kata yang sangat dijauhi seorang Yeonjun. "Lagian kerjaan lo apasih di sekolah selain ganggu orang? bukannya belajar yang ben-"

Yeonjun mengedikkan bahunya, "Gue gak gangguin dia kok. Kan gue bilang abis kasih pelajaran, bukan mengganggu."

"Terus pelajaran yang lo maksud itu kek gimana bhambhank? Lo udah diangkat jadi asisten Mr. Namjoon ya? sampai bisa ngajarin murid lain segala."

Sebelum menjawab, Yeonjun menatap mata Jennie intens, membuat Jennie menaikkan kedua alisnya.

"Ah udahlah, males gue jelasin ke lo, Jen." ucap Yeonjun kemudian meneguk segelas susu.

Jennie mengernyit, "Heh! Lo tau kan kalau sampai bokap dipanggil lagi ke sekolah lo, gue bakal kena semprot sama dia!" ucap Jennie. Mengingat Papa mereka seringkali dibuat langganan dipanggil oleh kesiswaan di sekolah Yeonjun. Tapi kali ini dia sedang tidak ada di rumah, yang mengharuskan Jennie mewarah anak itu.

treat you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang