________
"Lo nyasar kesini, bro?" tanya Jaemin dengan tawa renyahnya kala melihat Yeonjun yang hendak menyusul Yoora keluar dari perpustakaan."Oh hai, Na Jaemin. Sudah comeback rupanya?"
Yeonjun terkekeh sambil menepuk bahu Jaemin, "Oh, ya.. gimana perawatannya di rumah sakit? Udah perawatan kok lo makin—"
"Jauhin Yoora," potong Jaemin dengan suara beratnya. Yeonjun seketika menoleh ke arah wajah Jaemin yang sudah menatapnya dengan tajam.
Yeonjun mengangkat sebelah alisnya, "Gue kira lo gak ada niat buat balik lagi ke Tridaya karena hal sepele. Tadinya kalo lo gak balik, gue bisa jagain sahabat sekaligus gebetan lo itu sepenuhnya."
"Gue ingetin, takutnya lo pikun tiba-tiba. Jauh-jauh dari Yoora atau lo bakal ngerasain apa akibatnya," ancam Jaemin membuat Yeonjun lagi-lagi terkekeh, "Gak masalah, Na Jaemin. Gue malah lagi nunggu apa yang bakalan gue rasain dari akibat gue yang deket-deket sama sahabat kesayangan lo."
Setelah itu, Yeonjun pergi dan melanjutkan langkahnya menyusul Yoora. Meninggalkan Jaemin yang menunduk diam dan mengepalkan kedua tangannya.
🍓🍓🍓
"Iya 'kan, Jis?" tanya Haebin membuat Yoora tersadar dari aktivitas memandangi air langit yang sejak tadi belum juga reda.
"Apaan sih! Gue udah bilang berkali-kali lo berhenti manggil gue Jis Jis, bisa gak?" tegas Yoora membuat Haebin cemberut.
"Ih gue kan manggil lo Jisoo, selama ini lo tidak menerimanya hah? Itutuh panggilan sayang ih ngeselin!"
"Ya ampun, Binnie. Ya udah deh serah lo mau manggil apaan. Tadi lo nanya apa ke gue?" tanya Yoora membuat Haebin tersenyum kembali.
"Ryujin juga anak baru ya, Ra?"
Yoora terdiam sejenak, kini si Haebin memanggilnya dengan nama belakang. Seperti kakaknya saja. Yoora kemudian mengingat pertemuannya dengan Ryujin pekan lalu saat dia menyebut namanya Yuri.
Yoora tersenyum, "Hm iya, dia lebih dulu satu minggu dari lo. Kenapa emang? lo tertarik merekrut dia sebagai member zumba lo?"
Haebin terkekeh, "Mana mau orang kayak gitu, gue lihat dia lebih galak dari lo deh kayaknya."
Yoora hanya menggelengkan kepalanya lelah.
"Eh, Yoo. Gue boleh nanya gak?"
Anak ini sekarang memanggilnya dengan nama depan, dasar cewek labil.
"Terus yang tadi bukan pertanyaan?" Yoora mencibir kesal dengan tingkah sohibnya ini.
"Pertanyaan gue banyak, bahkan sekarang ada ribuan."
"Yaudah cepat!" protesnya membuat Haebin tersenyum geli, "Gue sebenarnya cuma penasaran aja sih."
"Lo mantan Yeonjun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
treat you
Fanfiction❝dσn't trєαtєd hím thє wαч hє trєαtєd u❞ [ txt ;bts ;nct ] just ordinary fanfiction dengan imajinasi seadanya~ ◕‿◕ pernah highest rank #1 yeonjunff - 7/27/2020 © xpjmx_ 2020