six | haps

159 46 227
                                    

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Yeonjun menatap ruang tengah rumahnya yang terlihat sepi, membuat senyumnya mengembang karena rencana menghindari Papanya di sekolah tadi siang, berhasil.

FYI, Papa Yeonjun alias tuan Choi Joo No bersama istrinya sudah kembali selepas dari tuntutan pekerjaannya di Thailand.

Setelah pulang sekolah tadi, Yeonjun kebetulan mendapat panggilan dari senior kesayangannya untuk makan bersama. Karena tawarannya menarik dan Yeonjun merasa lapar, akhirnya ia mampir sambil mengulur waktu. Dan sekarang, sudah dua jam lebih Yeonjun telat pulang ke rumah.

Yeonjun bersiul, dengan santai menaiki tangga. Yeonjun yakin jika Joo No dan Ji Na-emak Yeonjun pasti sedang beristirahat santuy di dalam kamarnya.

Sampai di atas, mata Yeonjun melirik kamar kedua orang tuanya itu yang tertutup rapat.

"Asique, semoga aja gue gak kena ceramah lagi!" gumam Yeonjun senang. Bersamaan dengan suara pintu kamar Joo No yang terbuka, membuat Yeonjun ikut membuka mulutnya syoq.

Joo No keluar dari kamarnya tanpa memakai atasan pakaian apapun, hanya celana katun hitam. Bahkan rambutnya terlihat acak-acakan membuat Yeonjun lagi-lagi melebarkan matanya.

"Beh! A-apa babeh abis b-bbikin adek buat Junnie?" tanya Yeonjun, karena mengetahui aktivitas apa yang sudah dilakukan Joo No dan Ji Na.

Joo No menaikkan kedua alisnya, "Emak kamu yang minta babeh."

Seketika Yeonjun memijit pelipisnya, tidak habis pikir. Emak dan Babehnya selalu bertingkah seakan-akan masih berpacaran. Apa saat mereka di Thailand tidak cukup?

Tak lama pintu kamar tersebut kembali terbuka, menampilkan Ji Na yang keluar menggunakan kemeja Joo No yang terlihat kebesaran.

"Junnie, kamutuh kalau ditelfonin nyahut dong!" cerocos Ji Na. Yeonjun buru-buru merogoh ponsel di saku hoodie nya. "Maaf mak, ternyata hape Junnie mati. Terus tadi Junnie makan di-"

"Junnie ke ruangan babeh sekarang!" potong Joo No sambil berjalan ke arah ruang kerja khususnya. Yeonjun seketika terdiam.

Di ruang kerja Joo No, beberapa menit berlalu dengan keheningan. Butir-butir keringat meluncur bebas di dahi Yeonjun. Yeonjun merapalkan segala doa agar Joo No tidak memotong uang saku dan segala fasilitasnya lagi, kali ini.

"A-ada apa, Beh?" tanya Yeonjun berusaha mengakhiri keheningan ini.

"Gak tau."

"Ih? Babeh gak tau kalo Junnie udah bully Jaemin sampai sakit dan pindah kel-" Yeonjun menghentikan ucapannya karena sadar ia keceplosan.

Joo No tersenyum melihat tingkah anaknya, "Oh, baru aja babeh tau. Kamu anaknya jujur juga ya, Jun." ucap Joo No membuat Yeonjun menepuk dahinya.

"Sialan emang babeh gue bisa ngibul juga," gumam Yeonjun sangat pelan takut dinding ruangan ini ikut mendengar.

treat you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang