Lembar: 08 - Ada Yang Cemburu

437 104 5
                                    

El memperhatikan Rudy dan Gita yang kali ini tampak berdiskusi.  Mereka tampak normal-normal saja.

"Kenapa, Na?" bisik El tepat di telinga Runa.

"Aa—"

El buru-buru menutup mulut Runa. Hampir saja gadis itu berteriak dan mengganggu suasana perpustakaan.

Setelah dirasa tenang, El melepaskan tangannya dari mulut Runa.

Gadis itu tampak mengatur napasnya. "Jangan bisik di kupingku!" desisnya tajam. Ia melotot kesal pada El di sampingnya.

"Maaf," ucap El merasa bersalah.

Runa hendak menyerang El dengan kata-kata lainnya namun urung, Rudy dan Gita baru saja keluar dari ruangan besar itu.

"Ayo, El. Kita ikuti mereka," ujar Runa seenak jidat.

El yang ditarik lengannya menurut seperti hewan peliharaan.

***

Rudy dan Gita sekarang sibuk memilih pakaian di salah satu sudut mall. Sementara Runa dan El sibuk mengikuti mereka berdua.

"El, menurut kamu, mereka kencan?" tanya Runa. Mereka berdua berjongkok di balik meja diskon.

El tidak tahu harus menjawab apa. Ia tak pengalaman soal hal seperti ini. "Mereka cuma beli baju," sahutnya setelah berpikir lama.

Runa mengangguk. "Iya, cuma beli baju."

Rudy dan Gita selesai membayar pakaian yang mereka beli. Kini keduanya berjalan menuju salah satu stand penjual makanan.

"Mau ke mana lagi, sih?" gumam Runa kesal. Sepertinya dia cemburu.

Sambil berjalan mengikuti Runa—yang menarik lengannya agar bergegas—El memutuskan bertanya, "Na, lo naksir Rudy, ya?"

Berhenti.

Runa berbalik dan berujar, "Kamu tahu dari mana?"

Deg!

El baru saja teringat diary Runa. Tidak mungkin El menjawab bahwa kemungkinan Runa menyukai Rudy karena membaca diary gadis itu.

"Dilihat dari tingkah lo yang ngikutin mereka," jawab El akhirnya. Beruntung dia agak tanggap soal hal ini.

Runa membuang muka. "Kayaknya kita lanjut belajar aja deh. Maaf aku malah maksa kamu ngikutin mereka."

El menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Sekarang dirinya yang salah tingkah.

"Santai aja. Gimana kalo kita istirahat bentar?" tawar El hati-hati. Ia tahu Runa sedang tidak baik-baik saja, suasana hatinya sedang buruk.

Runa mengangguk lemah. Kali ini membiarkan El yang menarik lengan gadis itu.

***

"Runa?" Gita kaget saat mendapati sahabatnya di toilet.

Wajah Runa sembap. Ia menatap Gita canggung.

"Gi-Gita?"

"Lo kenapa? Lo habis nangis?" Gita mencengkeram pundak Runa cemas.

Gadis berkepang dua itu menggeleng. Ia tersenyum tipis. "Aku nggak pa-pa kok. Tadi abis nonton film sedih aja," ujarnya bohong.

"Astaga, Runa. Jarang loh, lo nangis sampe kayak gini cuma gara-gara nonton film." Gita tak habis pikir.

Runa terkekeh. "Lo ke sini sama siapa?" tanyanya mengalihkan topik.

"Sama Rudy. Dia di luar, nunggu," Gita menatap Runa, "Lo kenapa gak bilang, sih, kalo ke mall. Kan bisa nonton bareng ama kita," ujarnya gemas.

Runa tampak bingung. "Aku nggak mau ganggu kencan kalian."

"Hah? Kencan?" Gita tertawa.

***

"Jadi kalian berdua keluar buat belajar?" Selidik Rudy. Ia menatap Runa dan El bergantian.

"Iya," jawab Runa—kali ini dengan wajah ceria.

Rudy dan Gita membulatkan bibirnya.

"Kok kalian ke sini? Bukannya ke tempat yang bisa buat belajar?" Kali ini Gita yang bertanya.

Runa dan El saling bertukar pandang. Keduanya menelan ludah. Gita tak boleh tahu kalau mereka ke sini karena mengikutinya.

"Gue bosen," kata El. Ia memasang wajah datar. "Makanya gue ajak Runa ke sini."

Gita memberi tatapan menyelidik. Ini kali pertama dia mendapati seorang El berbicara.

"Kalian pacaran? Baju kalian couple," komentar Rudy.

Runa menatap tajam Rudy di depannya. Ia tak suka ini. "Enggak."

Rudy terkekeh. Ia tahu Runa tak terima. Pemuda itu lantas mengusap puncak kepala Runa. "Bercanda, Na. Lo itu cuma suka sama gue, ya 'kan?"

Wajah Runa memerah. Ia membuang muka. Gita tertawa melihat reaksi langka Runa.

Dasar.

***
Bersambung
.
.

Jadi, Blue Diary tuh cuma pemanasan buat nulis cerita egen :v harap² korang pada Komeng dan vote bikos itulah yg dilakukan pembaca baik, bukan pembaca lucknut :v

Tertanda: Ranygbarubanguntidur

Blue Diary | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang