penggumuman.

6 1 0
                                    

"baik, semuanya.. Tadi itu lomba terakhir, yel yel. Nah kakak akan membacakan juara pertama., 'pemenang lomba yel yel.. Adalah.. 7.. C' selamat juara pertama ya.. Hadiahnya bakal dibagikan.
Terus,.. Juara ke dua.. Adalah.. 7B.."
Akhir kata itu membuat teman satu kelas bersorak..

Aku bahkan menutup mulut, mau berteriak.

"ye... Ye... Kita menang!!!" ucap salah satu temanku.

"pemenang ke tiga adalah 7f. Hadiah akan di bagikan kakak dewan ya."
Ucap kakak dewan.

Kami berkumpul lagi di ruang kelas, kakak dewan yang mengajarkan yel yel tadi secara mendadak berterima kasih padaku, kalau aku tak bertingkah konyol kami takkan menjadi juara.

Hadiah itu dibagikan, 1 kotak minuman. "Yah mereka bahagia, aku yang melakukan sih malu" gerutu batinku. Apa lagi tadi anak anak cowok gak menyakinkan. Mereka cuma mengangguk, dan bernyanyi gak kompak. Anak cewek juga gak ada yang ikut goyang. Aduh!!!

---------------😑😑😑😑😑--------------

Hari hari setelah itu, hari sekolah yang sesungguhnya dimulai. Aku memakai seragam baju putih, rok berwarna biru. Memakai ransel hitam. Aku duduk di sebelah putri heryani.

Pukul 07.15 bel bunyi nyaring. Pelajaran dimulai., seorang guru datang, memperkenalkan dirinya dan menyruh kami untuk memperkenalkan diri di depan, serta menyebutkan cita cita kami.

Aku tertegun. Apa cita citaku?! Aku gak kefikiran kalimat itu.. Ak..  Deretan nama telah dipanggil dan menyebutkan cita citanya, rata rata mereka mengucapkan ingin menjadi guru. Aku tau mereka gak mungkin mengucapkannya sungguh sungguh, tapi aku gak mau seperti mereka asal sebut. Aduh.. Gimana ya..

Akhirnya kecemasanku terjadi.

Aku berdiri.. "namaku, satinih. Cita.. Cita, pingin jadi p.. Penari" ucapku gugup.

Beberapa anak tertawa, begitupun guru di sabelah kananku. 'hahhh sudah kuduga, aku gak tau. Aku belum berfikir akan bercita cita apa?!'

"penari apa??" ucap guru laki laki itu.
ASTAGA.. AKU TIDAK BERFIKIR, ITU AKAN MENJADI PERCAKAPAN.

"penari,.. {(ayo cepat fikir) runtukku dalam hati}... Penari.. Jaipong." ucapku mengarang.

Guru itu langsung tertawa.. 'aduh.. Apa aku salah!.'

"sudah duduk." guru itu bernama pak tahapi. Guru agama islam.

Aku langsung mengangguk, aku menutup mukaku. Hari ini juga bukan hari terbaikku...

😣😣😣😣😣

Tapi beberapa bulan kedepan tak ada sesuatu yang terjadi. Hingga hari itu salah satu teman laki laki kelasku berulang tahun.

Pas jam istirahat pertama dia dikerjain sama teman teman satu kelas, aku ikut ngerjain tapi sedikit. Tapi yang keterlaluan itu,.. Dia di coletin pake TIP X.

nama anak itu muhamad yusuf. Kalian tau mukanya putih kena tip X, itu. Satu kelas saling menyalahkan. Sementara aku bergegas keluar kelas. Aku pergi ke kopsis dan membeli dua tisu basah.

'Kasihan yusuf, mukanya sampai putih gitu?! Siapa sih yang nyoletin banyak!! Aku mah cuma tangan doang 1kali udah.'

Aku menerima tisu itu,.

"buat apa?" kata guru itu.

"buat temen, dia ulang tahun. Mukanya di coletin. Kasian." ucapku, jujur.

Para guru itu, saling menatap. Muka mereka terlihat terkejut. Aku berlari ke kelas.

__________

Aku tipa di depan kerumunan anak, sedangkan yusuf berusaha menghilangkan tip X itu di mukanya.

"yusuf,.. Ini." aku mengulurkan tanganku yang ada dua tisu basah. Beberapa anak menatapku, tersenyum tipis. Aku tak terlalu memperhatikan.

Yusuf menerima, "trima kasih."
Aku mengangguk.

Aku kembali ke bangku, mengeluarkan TTS, aku melanjutkan. Sesaat berfikir.

"sat,.." aku menoleh.

"apa, cincy?" ucapku.

"nih tolong belikan lagi tisunya, masih kurang!" ucapnya tersenyum.

"iya, eh siapa yang nyoletin kok sampai begitu!?" tanyaku.

"enggak tau?, gak ada yang mengaku!!"

Aku berbalik lagi dan membeli tisu basah, kali ini 4 yang harus aku beli.
Sebenarnya aku cuma bawa uang jajan 5000, itupun buat beli nasi 3000.
2000 itu uangku untuk istirahat kedua. Tapi ya sudahlah. Kasian yusuf.

Aku memberikan tisu itu ke cincy. Dia menerimanya dan kembali memberikan ke yusuf.

"kasihan" gumamku.

---------------------------

Hari hari terus berlangsung normal, hungga beberapa bulan ke depan. Yusuf tak masuk ke kelas.

"eh, tau gak gara gara dia di kerjain dia pindah sekolah?!"

"iya?"

Aku tertegun, ternyata dia pindah, tapi wajar sih. Mukanya waktu itu sampai pucat kayak mayat, udah gitu wajahnya gak bisa di gerakin. Tangannya juga sama pucatnya, sampai siku.

Aku melanjutkan mengisi TTS.

..

...

TBC...

Story LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang