Kakashi membawa Hinata ke rumah Temari. Ternyata kedatangan mereka sempat mengganggu kegiatan pribadi Temari dan suaminya, Shikamaru. Namun pasangan Nara itu tidak sempat bergurau dengan kegiatan mereka. Temari telanjur panik ketika dilihatnya kondisi Hinata tidak membaik. Gadis itu dibawa Kakashi dalam keadaan ketakutan.
Temari segera membawa Hinata masuk ke kamarnya, agar gadis itu bisa membersihkan diri dan berganti pakaian, sementara Shikamaru membuatkan teh hangat untuk kedua tamunya yang tak diundang.
"Kenapa tidak panggil Shizune?" Tanya Temari setelah menutup pintu kamar dan membiarkan Hinata sendiri sejenak. Bukan berarti Temari mengusir Hinata. Ia dokter ortopedi, dan kondisi Hinata sekarang bukanlah bidangnya.
"Rumahmu yang paling dekat dari apartemen Hinata. Dia setidaknya harus diurus dulu."
Temari menatap Kakashi, curiga.
"Ada apa? Kenapa kau berkata seakan dia hilang dan kau baru saja menemukannya?"
Kakashi balas menatap Temari, heran.
"Kau tidak tahu kalau Hinata tidak ke rumah sakit selama tiga hari?"
"Tidak. Karena Dokter Orochimaru pergi ke Jerman untuk ikut seminar internasional, aku menangani semua pasiennya, jadi tidak ada waktu mengunjungi Hinata. Ada apa?" Temari merasa ada sebuah cerita panjang yang akan ia dengar.
"Gaara kabur dari penjara dan mencari Hinata dan Hinata ketakutan lalu tidur di rumah pasiennya."
"Benarkah?" Bukannya ekspresi khawatir, Temari justru terlihat antusias dan Kakashi tidak suka ekspresi bahagia Temari. "Akhirnya Shikadai akan mendapat teman." Gumamnya dan Kakashi memilih menghela napas. Cintanya bertepuk sebelah tangan, dan rekannya tidak mendukungnya.
Temari kembali beralih pada Kakashi.
"Apa kau baru saja membawanya dari rumah Sasuke?"
"Hn." Kakashi mulai malas membahas hal ini.
"Sejak kapan?"
"Tiga hari yang lalu."
Temari makin bersemangat. Seorang pria dan wanita yang sehat dengan gairah mereka, apa saja bisa terjadi dalam waktu tiga hari.
"Bukan itu yang dipermasalahkan." Lanjut Kakashi, menghentikan ekspresi senang Temari. "Setelah dari rumah Uchiha, kami ke apartemen Hinata. Di sana apartemennya diacak-acak. Semua benda rusak, foto di kamarnya dirusak."
Temari terkejut. "Lalu Hinata?"
"Ia menjerit. Traumanya kambuh."
Suara bayi yang menangis, menginterupsi percakapan mereka. Temari akan menghampiri putra sulungnya, Shikadai tapi didahului oleh suaminya, Shikamaru.
"Aku akan melihat kondisi Hinata." ujar Temari kemudian.
Temari meninggalkan Kakashi dan membuat pria itu sendirian di ruang makan, merenungi kejadian dalam sehari ini.
.
Ketika Temari datang, Hinata masih duduk di tepian ranjang, tak bergeming dengan tatapannya mengarah pada ponsel hitam milik Sasuke yang sekarang sudah pindah tangan kepadanya. Temari mendekati sahabatnya itu perlahan, dan melihat Hinata sudah tidak setakut sebelumnya.
Wanita yang terlah menikah dan memiliki satu putra itu, duduk di samping Hinata. Ikut melihat apa yang gadis itu lihat. Gadis itu melihat sebuah foto seorang pria dengan rambut raven jabrik dan tatapan dinginnya, bersama dengan seorang pria berambut pirang jabrik dengan cengirannya.
"Melihat apa?" Tanya Temari mengejutkan Hinata. Gadis itu lalu melihat foto Sasuke lagi. Ia menemukan foto Sasuke di ponsel pria itu dan melihatnya walau hanya dari foto, menenangkan hati Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
[zusshichan] The Purple Apple
Любовные романыPurple means ambitions. Apple means temptation and sin. | SasuHina 18+