Chapter 13

9.3K 1.1K 137
                                    

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Jangan jadi SILENT READERS ya!

Sankyu!

A/N: Sebenarnya ini udah resmi ending. Tapi saya berniat nambahkan satu chapter lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





°°°°°••••°°°°

Bukankah menyedihkan rasanya? Setelah hampir satu minggu berdiam diri di rumah mereka. Sasuke jadi merasa hampa. Dia hanya diam mengikuti langkah Naruto, Sakura, Kakashi, Ino dan Shizune. Mereka bisa sampai dengan cepat karena bantuan teleportasi Naruto.

Menatap sebatang pohon raksasa. Tingginya amat menjulang. Batangnya begitu panjang dan besar diselimuti oleh lumut kehijauan yang lengket dan berlendir bukti bahwa pohon ini sudah dimakan usia.

Prosesi pengembalian jiwa Sasuke. Suka tidak suka, mau tidak mau, Sasuke harus kembali.

"Baiklah. Kita sudah sampai ya. Kita tidak usah membuang waktu lagi," Meski keberadaannya hanyalah menjaga dan menyegel jiwa Sasuke, Kakashi terlihat cukup serius saat ini.

Dia berbalik dan menatap muridnya. Tubuh Sasuke memang tubuhnya yang dewasa tapi jiwa di dalamnya adalah Sasuke yang masih berusia 12 tahun. Mengetahui hal itu membuat Kakashi mendengus geli.

"Kau akan segera kembali, Sasuke."

Sasuke tertegun mendengarnya. Saat tangan Kakashi terulur mengusap kepalanya, Sasuke hanya bisa terdiam. Ada hal yang berkecamuk di dalam benak Sasuke dan dia rasa hanya Kakashi yang bisa membantunya. Karena Kakashi lah yang akan menyegel dia nanti.

"Kakashi ... kau harus membantuku," Daripada meminta tolong secara formal, Sasuke lebih ke arah memerintah. Memang begitu wataknya.

Kakashi menggaruk pelipisnya dan tersenyum di balik masker, "Kau memang tak berubah ya. Tak heran sih. Ngomong-ngomong kau ingin aku melakukan apa?"

"Bersumpahlah agar kau melakukannya," Desak Sasuke.

"Aku tak bisa bersumpah jika aku tak sanggup," Kakashi mengelus dagu. Pastilah hal penting yang ingin Sasuke sampaikan padanya, "tapi aku akan berusaha semampuku. Bagaimana menurutmu?"

Tanpa menjawab pertanyaan Kakashi, dengan cepat dan jelas Sasuke memelankan suaranya. Mengatakan apa permintaan terakhirnya kepada Kakashi.

"Sasuke kau sudah bersedia?"

Beruntung obrolan mereka telah selesai ketika Naruto menginterupsinya. Naruto datang karena formasi sudah dibuat. Akar melingkar yang ada, lalu Sakura dan Ino serentak memandangi Sasuke.

Sasuke tak bisa berkata apa-apa lagi selain mengangguk lemah.

"Kau bisa duduk di situ," Naruto menunjuk permukaan tanah yang dikelilingi akar. Tak ingin membuat mereka menunggu, Sasuke pun beranjak dari posisinya. Sebelum itu, dia melirik Kakashi dan dibalas oleh acungan jempolnya. Sepertinya kesepakatan mereka sudah dimulai.

Sasuke duduk di sana tak peduli apakah celananya kotor atau tidak. Di depan sisi kiri dan kanannya terdapat Shizune dan Kakashi sedang berdiri berjaga-jaga. Sementara Sakura, Ino dan Naruto berjalan mendekat.

"Aku sudah melatih kontrol chakraku selama ini. Sekarang adalah momen yang tepat," Ino mengepalkan tangan.

Sakura tersenyum kecil. Entah kenapa dia jadi sedih juga. Sasuke akan kembali ke zamannya dan kembali kesepian lagi. Walau memang itu jalan takdirnya, Sakura berusaha menerima.

My Stupid Soul  (SasuSaku ver')✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang