Chapter 4

14.1K 1.5K 207
                                    

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Biar Sasuke makin cinta sama kalian, hahaha😂😂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
VOTE!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
















Sasuke membiarkan aliran air dari shower mengalir. Di sisi wajahnya, membingkai elok paras tampan serta tegas itu. Ia menengadah, merasakan air hangat yang membasahi badannya. Memberi sensasi menggelitik ketika melewati area leher hingga ke perut Sasuke. Sasuke menghabiskan waktu kurang lebih hanya lima belas menit saat berendam. Dia tak bisa berlama-lama, mengingat banyak hal yang harus ia diskusikan bersama Sakura.

Usai berendam, untuk memastikan badannya bersih sempurna, Sasuke akan membilas dengan shower lagi. Pengalaman pertama untuknya dalam menggunakan alat-alat ini tanpa dua tangan yang utuh.

Uap dari air hangat membasahi kaca yang ada di dalam kamar mandi. Sasuke mematikan keran air, dan mulai berjalan. Tetes air membasahi lantai bawah, dengan hati-hati Sasuke mengambil handuk putih yang Sakura gantungkan di sekitar gantungan handuk. Sasuke mengeringkan badannya, mulai dari leher, dada bidangnya, hingga ke ujung kaki. Rambut hitamnya yang cukup lebat agak susah untuk dikeringkan dengan satu tangan. Sasuke mendengus, ia mengambil handuk kecil kemudian mengusap wajahnya.

Cplak.. cplak..

Suara kaki Sasuke yang melangkah menginjak tetesan air yang menggenang di bawah. Usai dari itu, ia memutar leher dan memandang ke arah gantungan baju. Di atasnya, terdapat alas yang menyangga baju-baju Sasuke. Sakura melipatnya dengan rapi.

Sepotong baju kaos lengan panjang, celana hitam, dan...

Apa?

Apa ini?

Sasuke membulatkan matanya. Tanpa sadar meneguk saliva ketika melihat sepotong celana pendek, tidak! Itu adalah..

Boxer berwarna hitam.

Wajah Sasuke berubah menjadi kaku. Kembali memanas, dan tak terkontrol. Bagaimana mungkin Sakura bisa dengan santainya memberikan Sasuke sepotong celana dalam lelaki seperti boxer ini?

Demi Tuhan dan demi para dewa.

Sasuke jadi semakin yakin bahwa Sakura memanglah istrinya. Entah bagaimana hari-hari ke depan nantinya, yang pasti Sasuke jadi gugup jika harus meminta bantuan Sakura soal menyiapkan bajunya.

Cepat-cepat Sasuke memakai pakaiannya. Ia harus sedikit bersandar pada dinding kamar mandi, untuk memasukkan lubang kepala bajunya agar bisa sesuai tanpa bantuan sebelah tangan. Untuk memakai celana, Sasuke tak terlalu kesulitan.

Pakaiannya sudah lengkap.

Pria dewasa yang sangat tampan itu, menghela napasnya. Setelah ini akan banyak hari yang lebih melelahkan daripada mandi seperti ini. Sasuke harus terbiasa menggunakan sebelah tangan, tak mungkin ia meminta tolong pada Sakura lagi. Apalagi jika hanya hal sepele.

Di sisi lain, Sasuke tak mengerti mengapa Jantungnya selalu berdebar kencang ketika melihat Sakura.

"Tsk..," Gusar Sasuke. Ia mendecih, dan berlalu dari dalam kamar mandi. Tak menunggu lama, Sasuke sudah sangat yakin di luar sana langit sudah menggelap. Ia dan Sakura bahkan sudah selesai makan malam tadi, dan Sasuke tebak Sakura sudah selesai membereskan piring bekas mereka makan.

Cklek!

Sasuke menutup pintu kamar mandinya, ia masih berusaha untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan sebelah tangan. Ketika ia berbalik, pupil mata Sasuke sedikit melebar dari bentuk normal. Sosok berambut merah muda yang sedang berdiri, sembari membawa handuk di tangannya. Itu Sakura, ia sudah membuka pakaian misinya. Hanya kaus tanpa lengan berwarna merah dan juga celana pendek hitam yang melekat sempurna pada kaki jenjangnya. Sasuke tampak bertanya-tanya.

My Stupid Soul  (SasuSaku ver')✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang