Chapter 9

9.6K 1.1K 100
                                    

Chapter 9, update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Jangan jadi SILENT READERS ya!

sankyuu!! 😍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.














•••••••°°°°°°°••••••••°°°°°°°•••••••••°°°°°°°°

"Aa. Aku yakin pasti di sini kejadiannya."

Tap!

Setelah mendaratkan kedua kakinya di atas tanah berlumut, telapak kaki pria ini sedikit bergesekan dengan permukaan lumut menyebabkan gerakannya sedikit terhambat. Dia menatap sebuah pohon raksasa yang amat besar, dengan dedaunan rimbun. Desiran angin berhembus, menggesek dedaunan menimbulkan suara khas. Aura yang sangat kuat--sangat terasa ada energi lain di sini.

Dia sudah menduga bahwa mitos tentang kekeramatan pohon ini tak lagi diragukan. Naruto-mendelik, berjaga-jaga. Sesegera mungkin ia harus memastikan bahwa jiwa sahabatnya ada di sini. Bagaimanapun juga pasti ada jejak dan Naruto yakin dengan itu.

Perlahan, Naruto menggerakkan kakinya. Raut wajah konyol yang biasa ia gunakan, berubah drastis. Aura mistis itu ia abaikan. Dia merasakannya, bulu kuduk merinding. Di tengah-tengah hutan yang sunyi, telinga Naruto bahkan bisa mendengar aliran sungai periodik itu meski samar-samar.

Tak salah lagi.

Suara ludah yang tertelan tanpa sengaja, jakun Naruto bergerak naik kemudian turun. Tak bisa dipungkiri, tindakan nekat yang Naruto lakukan. Ini adalah rencananya dengan Sakura. Sebagai seorang Hokage, keberadaan Naruto sangat penting di desa. Namun untuk kali ini, Naruto bergerak sendirian. Tak mungkin membawa Sakura bersamanya, Naruto yakin bahwa Sakura bukanlah wanita lemah, tapi jika Sakura ikut pergi maka mereka berdua akan berpotensi besar ketahuan.

Belum lagi ini bersifat rahasia dan Sasuke berjiwa remaja itu juga tak tahu.

Tak banyak waktu yang boleh disia-siakan, Naruto akan mencari petunjuk. Harusnya, dia bisa merasakan sedikit saja.

Menarik napas secara perlahan, meski dengan sebulir keringat yang mengucur di pelipisnya. Berusaha agar tak ragu, kaki kanan Naruto melangkah mendekat. Leher Naruto bergerak perlahan ke bawah, netra biru laut miliknya bergulir untuk melihat.

Akar pohon.

Akar pohon ini begitu besar, membengkok dan meliuk-liuk.

Sudah saatnya menggunakan mode yang bisa melacak ini semua. Naruto memang bukan ahli dalam membuat strategi, dia tidak sejenius Shikamaru atau setekun Sakura, setidaknya Naruto tak pernah setengah-setengah dalam mengambil pilihan. Ia mengangkat kakinya lalu meletakkan telapak kakinya tepat di atas akar.

Sage mode.

Sudah dipastikan ia menggunakan ini. Memfokuskan diri untuk mendapat chakra alam dalam waktu singkat, ia memejamkan matanya. Kemudian, di sekitar mata Naruto muncul tanda berwarna orange. Ketika membuka mata, iris kebiruan miliknya berubah, menyerupai mata katak.

Tak buruk, Sage mode miliknya bahkan bisa menemukan Nagato di tengah hutan, bahkan di saat Konan menyembunyikan keberadaan mereka.

Dan ini dia.

Hanya gelap.

Selama beberapa detik di awal, Naruto tak menemukan sedikitpun petunjuk untuk ini. Ketika ia melangkah mendekat, tetap menginjak akar karena ia yakin akar adalah sumber kehidupan. Hanya ini yang bisa ia lakukan.

My Stupid Soul  (SasuSaku ver')✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang