Chapter 6

12.2K 1.2K 241
                                    

Jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT!

Sankyuu💕
.
.
.
.
.

..
.

.

VOTE
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.






Sakura keluar dari kamarnya. Setelah mengalami mimpi yang cukup membingungkan, tapi Sakura merasa bahwa mimpi itu adalah petunjuk. Sakura harus merangkai semua kejadian dan juga clue yang ada untuk mencari tahu cara agar Sasuke bisa kembali ke zamannya. Sebenarnya Sakura sedikit ragu untuk bertanya, dan ia juga ragu apakah Sasuke ini akan mau menceritakan semuanya secara keseluruhan. Tapi Sakura harus. Setelah mencatat mimpinya tadi agar ia tidak lupa, Sakura segera beranjak dari kamarnya.

Ia penasaran dengan apa yang Sasuke lakukan, kenapa lelaki itu malah keluar mengendap-endap. Bukan hal yang sulit untuk Sakura menemukan keberadaan Sasuke. Berhubung lampu di ruang tengah telah dihidupkan, maka Sakura cukup mudah mengetahui di mana Sasuke. Sakura berjalan pelan, ia menyamarkan chakranya, barangkali Sasuke sedang mengaktifkan perasa chakra. Sakura bertanya-tanya apa yang Sasuke lakukan di sudut ruangan itu. Dia hanya berdiri sembari membelakangi Sakura.

Sakura tahu tempat itu.

Ada sebuah cermin yang berukuran seperempat tinggi Sasuke, yang menggantung di sudut ruangan. Dari sini Sakura bisa melihat gerakan perlahan Sasuke. Ia sedang bercermin, lebih tepatnya mengusap mata kirinya, mata yang terdapat Rinne sharingan itu. Sakura bisa menebak, bahwa Sasuke penasaran dengan mata itu. Bahkan Sasuke menatap cermin dengan lamat-lamat. Dia tidak menyadari bahwa Sakura mengendap, berjalan ke belakangnya.

Sakura tanpa ragu menyentuh punggung Sasuke. Ia bisa merasakan Sasuke yang sedikit terkejut ketika merasa sentuhan tangan Sakura. Sakura tersenyum tipis, ia merengkuh punggung Sasuke ke dalam pelukannya, dan menyandarkan kepalanya ke punggung Sasuke.

Sasuke memutar sedikit lehernya, pipinya sedikit merona dengan tindakan Sakura. Tangan Sakura melingkar, sedikit menaik, jari-jari wanita itu menyentuh dada bidang Sasuke. Sasuke meneguk salivanya, jantungnya sesak sekali, ia tidak bisa menahan ini. Apa yang Sakura lakukan padanya adalah hal yang sangat mendebarkan.

Sasuke menarik napas, "Apa yang kau lakukan..?" Suara Sasuke terdengar datar, tapi Sakura bisa menemukan warna suara lain di sana. Sakura mengerti, serta merasa gemas dengan kenyataan bahwa jiwa yang ada di dalam tubuh Sasuke ini adalah jiwa Sasuke yang masih berusia amat belia. Yaitu, 12 tahun.

Sakura menghiraukan Sasuke yang mungkin saja risih, ia menghirup aroma Sasuke. Meski ada sedikit aroma ceri di sana, tapi tak menghilangkan kesan maskulin Sasuke. Dan ini membuat Sakura tenang. Sasuke, dalam umur berapa pun tetaplah Sakura cintai.

Hidung mancung Sakura bergesekan dengan punggung Sasuke.

"Kenapa kau terbangun malam-malam begini?" Tanya Sakura tanpa melepaskan posisinya. Ia tetap mengendus punggung Sasuke, dan memeluk lelaki itu dari sini.

Sasuke menenangkan diri. Dia tak boleh terhanyut oleh perlakuan Sakura, bagaimanapun juga ini bukan zamannya, walau Sasuke tak bisa menahan getaran itu.

".... Aku bahkan tak tidur sejak tadi," Ujar Sasuke secara jujur.

"Bagaimana bisa.. kau tak bisa tidur? Apa ada sesuatu yang sakit?" Suara Sakura terdengar sangat khawatir. Wanita itu bahkan beralih, tak lagi memeluk Sasuke melainkan memutar tubuh lelaki itu, menghadap Sakura. Ia mendongak untuk melihat wajah Sasuke. Poni Sasuke yang sedikit tersibak, menampilkan wajah Sasuke secara keseluruhan. Sepasang mata yang berbeda warna. Memang sedikit mengerikan melihat mata Sasuke yang sebelah lagi, tapi entah kenapa Sakura tak pernah mempermasalahkan itu.

My Stupid Soul  (SasuSaku ver')✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang