Part 5

11 1 0
                                    


            Peperangan berlangsung dari sejak matahari tenggelam hingga sang surya terbit. Para ksatria mulai kelelahan tapi pertarungan itu tak bisa dihentikan begitu saja. Para ksatria dari Istana Pelangi berjuang keras melawan musuh yang semakin banyak dan bukannya kian berkurang. Hal paling menyusahkan adalah karena para musuh berkomplot dengan bangsa iblish yang memiliki kekuatan hebat dan tak mudah untuk dihabisi. Pendekar Erfan yang merupakan raja para buaya bahkan sudah kehilangan banyak pasukan buayanya akibat melawan bangsa iblish tapi ia tak pernah menyerah dan terus melawan karena rekan-rekannya terus berjuang memenangkan pertarungan hingga ia tak ingin membuat perjuangan ini sia-sia hanya karena ia menyerah pada keadaan. Apalagi jumlah para ksatria yang terlibat dalam pertarungan terus bertambah dan munculnya Pendekar Subuh dengan kekuatan pedang merahnya membuat para musuh kocar kacir dibuatnya. Pendekat Subuh tidak sendiri, ia bersama Pangeran Ekta dengan kekuatan cahaya bintangnya, serta Tuan Gin sang penyihir gelombang dan petir birunya. Mereka bersamaan menyerang para prajurit tikus dan pasukan iblish. Sekalipun kekuatan mereka tampak lemah tapi sebenarnya tidak selemah itu, pasukan iblish yang sedari awal sulit dibunuh akhirnya beberapa di antara mereka tewas menjadi abu. Tuan Kasturi yang selama ini hanya diketahui menghabiskan waktunya sekedar membaca, bersyair ternyata ketika terjun ke medan perang ia pun mampu melumpuhkan musuhnya dengan suara indahnya hingga menguasai rasa dan hati para prajurit tikus. Apalagi ia dibantu oleh Pendekat Sunyi sang penguasa kepedihan hingga tak satu pun dari para musuh mampu melepaskan diri dari mereka. Kepedihan, rasa kesepian yang menguasa para musuh akibat kekuatan dari Tuan Kasturi dan Pendekar sunyi hingga membuat pasukan musuh mulai melemah terutama pasukan tikus.

Menjelang siang setengah dari jumlah musuh yang ada banyak kehilangan nyawa dengan berbagai cara bahkan tak sedikit cara-cara aneh dan tak masuk akal. Terlebih lagi di antara mereka ada penguasa sihir alam fana, Tuan Jie yang tampak ceria tapi mampu menjadi pembunuh mengerikan dengan sihir lembutnya yang membuat beberapa prajurit tikus kehilangan nyawa. Mantra melepaskan kehidupan fana membuat para prajurit itu seketika tewas di tengah kegagahan mereka menyerang para ksatria.

"Sebaiknya kau menyerah, sudah banyak prajuritmu tumbang dengan kekuatan para ksatria dan pangeran dari Istana Pelangi" kata Dewi Garuda saat mendapati Raja Tikus mulai terpojok di hadapannya serta dua pria perkasa di sampingnya, Tuan X dan Ksatria Langit. "Setidaknya aku akan membiarkanmu hidup jika kau menyerah, percayalah kau hanya akan ditahan bukan dihabisi seperti yang bisa saja kulakukan saat ini bila kau menolak"

"Tidak seharusnya kau memberinya kesempatan hidup" kata Tuan X memprotes ucapan Dewi Garuda.

"Ksatria Langit memintaku memberikan kesempatan hidup jika Raja Tikus ingin menyerah, bagaimana mungkin aku menolak permintaan suami dari Putri Dandelion?"

"Persetan dengan apa pun yang kalian ucapkan, jangan harap aku akan menyerah!!!" teriak Raja Tikus dan pada saat yang sama entah dari mana datangnya manusia itu tiba-tiba dia muncul dari belakang Ksatria Langit dan menusukkan belati tajamnya pada Ksatria Langit. Tidak adanya aura iblish padanya hingga membuat Ksatria Langit tidak merasa waspada apalagi dia menggunakan seragam pasukan langit dan sekarang ketika menyadarinya tubuhnya sudah terluka parah.

"Ksatria Langit!!!" teriak Dewi Garuda saat melihat suami dari sahabatnya itu jatuh tersungkur dengan darah mengalir deras. "X tolong urus Ksatria Langit, Raja tikus ini biar aku yang membakarnya" kata Dewi Garuda penuh amarah dan pertarungan sengit pun terjadi. Sementara itu si manusia berseragam prajurit langit itu seketika dilempar oleh Tuan X karena marah lantaran sahabatnya dilukai.

"Sobat kau terluka" kata Tuan X saat melihat darah di tubuh Ksatria Langit kian banyak dan hanya karena jubah hitamnya darah itu nyaris tak terlihat tapi tangannya yang berdarah jelas memperlihatkan seberapa parah luka sahabatnya.

Dongeng Istana PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang