Part 6

10 1 0
                                    


            Ksatria Langit tak bisa lagi menahan lukanya lebih lama lagi. Luka tusuk yang didapatkannya lebih dalam dari perkiraannya. Belati itu awalnya ia kira adalah belati biasa yang hanya akan memberinya luka tusuk. Tapi siapa sangka ketika dirinya berusaha menutup lukanya justru memperparah kondisinya. Masih untung ia tidak segera tumbang di hadapan sahabatnya tapi sebagai efeknya ia tak bisa kembali bersama mereka, apalagi memikirkan seperti apa reaksi istrinya kalau melihat keadaannya seperti ini, dengan luka tusuk yang tak juga sembuh dan sihir racun di bekas luka tusuknya.

Saat meninggalkan kawan-kawannya ia berencana untuk pergi ke bukit langit demi menyembuhkan lukanya, tapi keadaannya terlalu lemah hingga ia tak bisa menempuh perjalanan lebih jauh lagi. Maka ketika dirinya menemukan sebuah goa kecil tidak jauh dari hutan tempat perkemahan kawan-kawannya, masuklah ia ke goa itu untuk memulihkan keadaannya. Biasanya setelah berdiam diri di dalam goa dan membiarkan energi alam memasuki tubuhnya ia akan segera pulih. Akan tetapi, karena sihir racun itu terlalu kuat hingg ia tak bisa pulih dengan cepat. Terlebih lagu ia sempat menggunakan sisa kekuatannya untuk membuat sihir arwah di mulut goa agar tak seorang pun bisa memasuki goa ini.

"Aku harus menenangkan diri dan membiarkan energi alam memasuki tubuhku, dengan begitu keadaanku akan segera pulih" kata Ksatria Langit pada dirinya dan mulailah ia bertapa seperti yang dilakukannya selama ini di bukit langit.

Ia pejamkan matanya dan energi alam pun mengalir ke tubuhnya. Dalam sekejab tanaman di sekitar goa yang kering mendadak subur, rerumputan mulai tumbuh dan akar pepohonan mulai menjalar dan menutupi goa dalam hitungan detik. Kini goa yang tinggalinya tak lagi nampak dan hanya terlihat bagaikan tumpukan akar pohon menyerupai bukti.

Musim demi musim berganti, waktu mengalir dan kehidupan terus berjalan. Musim demi musim berganti dan Putri Dandelion diselimuti gelisahan, rasa rindu dan kesedihan karena tak satu pun ksatria di istananya tahu ke mana perginya sang suami. Raja Langit sudah turut membantu mencari sang suami hingga ke seluruh bukit yang bisa menjadi tempat persembunyian suaminya. Tapi setelah beberapa bulan berlalu tidak pernah sekalipun ia dengar tentang keberadaan suaminya. Ia tak tahu apa yang sedang terjadi dan mengapa suaminya itu tak kunjung kembali. Jika karena luka yang ia derita tidakkan harusnya dia memberitahu Tuan X untuk menyampaikan padanya, bahwa dia akan bertapa sejenak untuk mengobati lukanya. Tapi ini tak ada berita apa pun darinya padahal ingin sekali ia mengabarkan pada sang suami bahwa dirinya telah mengandung buah cinta mereka yang tak lama lagi akan segera terlahir ke dunia ini.

"Usia kandunganku sudah hampir sembilan bulan tapi kabarnya bahkan tak juga kudengar, apakah aku akan melahirkan kedua putra kembarku tanpa kehadirannya?" kata Putri Dandelion mengatakannya pada Tuan Misterius yang sejak beberapa bulan lalu memutuskan tinggal di istananya setelah sempat pergi beberapa minggu ke wilayah Kerajaan Langit untuk mencari ayah angkatnya tapi justu tak menemukannya di sana. Hingga akhirnya ia pun memutuskan kembali ke Istana Pelangi seperti janjinya setelah mencari ayah angkatnya, baik berhasil atau gagal dirinya akan hidup sebagai salah satu penghuni Istana Pelangi untuk menjaga tuan putri. Kini jadilah ia putra angkat Putri Dandelion dan akan membantunya menjaga kedua bayi dalam kandungan sang putri. Ia tak tahu seperti apa persisnya wajah atau perawakan Ksatria Langit tapi sepertinya dia orang yang sangat hebat hingga banyak orang menaruh kagum pada sosoknya. Kadang ia berpikir untuk menceritakan sosok itu pada sang ayah yang pastinya akan menyukainya karena mereka sama-sama memiliki kekuatan arwah meski tentu saja kekuatan sang ayah adalah sihir terlarang. Kini mendengar bagaimana Ksatria Langit tak juga kembali dan membiarkan istrinya yang sedang hamil menahan rindu serta kegelisahan ia tak tahu harus berbuat apa hingga dirinya hanya bisa berusaha menghibur hati Putri Dandelion.

"Jika aku tak bertemu ayah angkatku, mungkin saat ini aku hanya pria menyedihkan yang hidup sebatangkara tanpa kasih sayang, tapi lihatlah Tuhan itu Maha Pengasih, ia mengirimkan seseorang untuk menjadi ayahku, membesarkanku meski dia bahkan belum pernah menjadi seorang ayah, Tuan Putri juga harus percaya dengan cinta kasih Tuhan dan pasti akan membantu tuan putri mengatasi semua ini"

Dongeng Istana PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang