Selamat Membaca Kisah
(Bukan) Si Manis KaixaNow playing : Sheila on 7 - Pasti Ku Bisa
***
"Sebuah luka harus disembuhkan, karena akan terasa sakit kalau luka itu tidak terobati."
***
Dan tibalah Kai di rumah nya, walaupun tahu dirinya akan di tanyai hal yang tidak-tidak oleh kedua orang tuanya. Dan ia siap berkata jujur karena dirinya tidak pandai berbohong apalagi kepada kedua orang tuanya. Dengan sedikit kedinginan ia mulai memasuki rumah itu dengan sedikit agak tenang.
Namun seberapa tenangnya Kai berusaha masuk tetap saja akan diketahui oleh orang yang mempunyai ikatan kuat kepada anaknya. Siapa lagi kalau bukan mami nya yang langsung mengetahui kedatangan anaknya.
"Ya ampun!! Kai kamu dari mana saja nak? tanya Farah—mami Kai dengan nada khawatir.
"Maaf mi, aku ... aku," gugup Kai untuk menjawab pertanyaan anak tunggalnya itu, eith maksudnya anak sulungnya.
"Ya sudah jawab nya nanti saja lebih baik kamu ke kamar, segera mandi dan ganti pakaian kamu setelah itu makan bibi akan panas dulu makanan nya," titah Farah kepada anaknya itu. Kai hanya bisa menurut perintah maminya.
Kai langsung masuk ke kamarnya, ia membuka pakaian yang basah lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ia memakai pakaian tidurnya karena ia ingin lebih menghabiskan waktu di kamar saja.
Kai keluar dari kamar hanya sekedar untuk mengambil makanan tadi. Namun aksi itu tertahan oleh mami nya yang kepo akan urusan anak yang satu ini. Farah tahu, sejak kepergian adik kecil nya Kai memiliki sifat yang sangat unik dan maka dari itu sebagai ibu yang baik ia harus peka terhadap perasaan anaknya itu.
"Ke makam adikmu lagi," ucap Farah to the point.
Sebenarnya Kai tidak mau membahas ini namun ia tidak bisa membohongi mami nya karena hanya mami nya yang tahu isi hati Kai saat ini, dan Kai hanya membalas pertanyaan itu dengan anggukan dirinya.
"Ranika mi, Ranika pacar nya Delta mengalami kecelakaan," ucap Kai yang langsung mengalihkan pembicaraan kepada yang lain. Sebenarnya raut wajah Farah terlihat biasa namun sedikit wajah duka, namun diganti lagi dengan seukir senyuman.
"Mami turut berdukacita, sampai salam mami sama Delta. Dan maaf mami gak bisa datang," jawab Farah.
"Iya mi, nanti Kai sampaikan. Oh, ya, mi mau temenin Kai makan di kamar gak?" tanya Kai ragu. Farah hanya tersenyum mendengar permintaan anaknya ini. "Apa sih yang gak bisa mami lakukan untuk anak mami yang satu ini," ucap mami.
Akhirnya Farah dan Kai mulai duduk di sana, Kai duduk di sampingnya kasur sementara Farah duduk di kursi belajar nya dan Farah hanya bisa menyaksikan anaknya menyantap makanan dengan begitu lahap.
Setelah menghabiskan makanannya, Kai mulai bermanja-manja dengan maminya dan Farah sudah tahu kalau Kai sudah seperti ini mungkin ada yang Kai mau.
"Mami," panggil Kai.
"Apa sayang?" jawab Farah.
"Mami ceritakan dong sedikit tentang adik, Kai pengen denger lagi," ucap Kai yang meminta sesuatu kepada mami nya itu.
"Mulai deh, sifat manja kamu sama mami. Katanya anak dingin dan sombong tapi ternyata malah manja begini," usil Farah menggoda anaknya itu. Kai langsung memasang muka cemberutnya "Ikh, mami selalu gitu. Itu di sekolah mi lain lagi ceritanya kalau Kai ada di rumah, sekarang waktunya sedang hujan kan dan kalau hujan waktunya bermanja-manja dengan mami," ucap Kai menyakinkan maminya.
"Iya iya, kalau itu mau kamu dengerin awas ya kalau tidur," ancam Farah.
"Ihs, mami wajar dong kalau tidur," jawab lagi Kai.
"Jadi gak nih ceritanya?" tanya lagi Farah. Kesal.
"Silakan, mami tercinta,"
Akhirnya Farah mulai menerawang masa lalu
Flashback on
Jadi pada jaman Kai dan adiknya itu masih berumur empat tahun, ia selalu merengek minta diajak ke taman kalau pada saat hari Sabtu-Minggu kala kedua orang tua mereka selesai dengan pekerjaan masing-masing. Ayah mereka bernama Alex itu bekerja sebagai direktur disalah satu perusahaan yang terkenal disana.
Dan Farah yang hanya merupakan ibu rumah tangga, akan tetapi sebagai ibu ibu sosialita membuat dirinya jarang di rumah dan sibuk dengan dunia arisan bersama teman temannya. Dan Naufal Kaixa Nugraha anak pertama laki laki di keluarga ini merasa kesepian awalnya, namun saat mami di karuniai keturunan ini Kai sangat senang dan ia berjanji akan menjadi kakak yang baik.
Dan impian terwujud, pada hari itu pada saat mereka sudah sama sama besar. Mereka harus menuruti kemauan adiknya untuk jalan jalan di taman sekarang. Kai selalu senang kalau ada waktu bermain bersama adik. Permainan apa saja mereka lakukan baik permainan tradisional maupun teknologi modern.
Dan hingga ketika, pada saat lagi berkemah yang diadakan salah satu instansi perusahaan untuk membentuk karakter anak, Kai dan adiknya mengikuti pelatihan itu karena mereka tahu baik Kai ataupun adiknya akan menyukai hal seperti ini. Namun akan tetapi semuanya tidak sesuai harapan.
Gara gara keingintahuan adiknya membuat Kai harus kehilangan adiknya karena kurangnya pengawasan, mengetahui akan hal itu Kai mencoba mencarinya. Dan sampai akhirnya ia menemukan potongan baju milik adiknya.
Kai menangis di sana dan tidak tahu apa yang terjadi setelah itu karena sampai ia mulai mengerti akhirnya kedua orang tuanya memberi tahukan bahwa adiknya sudah meninggal dunia. Dan di sana Kai terpukul dan sampai dirinya harus mogok makan.
Namun kejadian itu tidak berlangsung lama karena Kai menemukan orang yang sedikit melupakan semuanya itu dan orang itu adalah Muhammad Faiz Zulkifli dan Delta Mahendra Wijaya.
Flashback off.
"Begitulah kisahnya Kai, jadi gimana hati kamu sekarang?" tanya Farah yang melihat Kai matanya mulai berkaca-kaca.
"Sebenarnya agak sedih mi, kalau harus mengingat akan hal itu, namun dengan mami menceritakan hal itu sedikit mengobati luka ini mi," jawab Kai yang mulai mengusap air matanya.
"Ya udah, kalau gitu mami mau ke kamar dulu mami tinggal ya," pamit Farah meninggalkan Kai yang mulai mengambil selimut.
Setelah kepergian mami nya tinggal sendiri ia di kamar, waktu pun makin lama makin sempit untuk melek karena kalau semakin malam matanya akan semakin merasa kantuk, dan pada saat ia mau mengambil ponsel yang ada di meja belajarnya tiba tiba puluhan notifikasi muncul di layar ponselnya. Dan saat di lihat beberapa pesan dari Faiz.
Kai lupa seharusnya ia menghubungi Faiz kalau ia sampai di rumah dan maka dari itu ia segera menghubungi balik Faiz. Namun saat ia menghubungi Faiz tiba tiba suara panggilan tunggu berubah menjadi panggilan dari operator "saya ingin menyampaikan pesan dari saudara Faiz silahkan mendengarkan.
'sorry ya Kai gue gak bisa ke rumah lo. Soalnya hujan, sorry sudah ganggu lo.'" panggilan itu mati oleh pihak sana dan membuat Kai marah dan mengumpat tidak jelas kepada sang operator ataupun kepada Faiz.***
Tbc.
Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi. Bagaimana dengan bab 4 udah kenal dekat gak kalian sama Kai. Kalau udah apa yang kalian lakukan untuk menghadapi perubahan sikap Kai yang selalu berubah setiap saat.
Tulis jawaban kalian di kolom komentar?
Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
[SBS : 1] (Bukan) Si Manis Kaixa [TERBIT]
Ficção Adolescente[Book One Sweet Boy Series] [Cover By Reb] Highest Rank : #3 on Simanis #6 on Fisika _______ "Pantang Jatuh Cinta Sebelum Mencintai Saudara sendiri." Kata kata itu mungkin sudah menjadi janji bagi seorang cowok bernama Kaixa, dimana hanya dirinya y...