Selamat Membaca Kisah
(Bukan) Si Manis KaixaNow playing : Noah Feat Bunga Citra Lestari - Mencari Cinta
***
Rasa ingin tahu akan meledak kalau sudah merasa sudah tidak tahan lagi maka kita harus bisa mencari tahu segalanya tentang cinta.
***
Sepulang sekolah, Kai memutuskan untuk tidak bersama Faiz dan Delta. Ia malah memilih untuk masuk ke perpustakaan hanya untuk mencari buku, namun mereka tahu bukan itu tujuan Kai. Dan mereka tahu Kai telah terobsesi dengan Ika—murid baru itu.
Lantas ia masuk ke perpustakaan, hingga akhirnya tidak sengaja berpapasan dari arah berlawanan. Sosok cewek bernama Mega itu. "Hei, Kai," sapa Mega.
"Omega! Kita ketemu lagi, oh ya lo mau kemana?" tanya Kai. "Oh gue mau ke perpustakaan sebelumnya tadi ke ruangan pak kepsek dulu, katanya ada banyak buku yang datang maka dari itu, gue harus segera ke perpustakaan untuk mengeceknya," jawab Mega.
"Bukanya buku-buku di sini tanggung jawab sekolah, ya, kok malah jadi tanggung jawab lo." memang benar semua yang berhubungan dengan sekolah harus jadi tanggung jawab sekolah namun kenapa semua jadi tanggung jawab Mega.
"Lo kayak gak tahu saja sih, Kai. Apa lo lupa bahwa di sini perpustakaan berserta bukunya itu merupakan sumbangan dari nyokap dan bokap gue," jawab Mega membuka fakta baru.
"Maksudnya!?"
"Nyokap gue itu merupakan penulis dan bokap gue penerbit terkenal, maka dari itu gue harus menjaga buku semua di sini. Apalagi itu buku dari terbitan atau karya orang tua gue," jawab Mega yang membuat Kai kagum.
"Hebat, gue salut sama lo." Kai hanya bisa bertepuk tangan dan memberi tanda jempol kepada Mega. "Gak usah berlebihan." Tidak terasa perjalanan mereka sampai di depan perpustakaan.
"Oh ya, ngomong-ngomong buku philosofis tadi kapan mau di kembalikan?" tanya Mega. "Oh buku itu, kayaknya besok soalnya masih banyak yang harus gue pelajari dalam buku itu," jawab Kai.
"Terus sekarang lo mau ngapain di sini?" ucap Mega yang menanyakan tujuan sekarang. "Gue, emm... gue mau nungguin seseorang di sini," gugup Kai karena dirinya tidak pandai berbohong.
"Nungguin siapa, semuanya sudah pada balik semua," ucap Mega.
"Sebenarnya gue mau ngomong sama lo?" Akhirnya Kai tidak bisa menutupi semuanya. Namun, ia pandai menyimpan rahasia hatinya.
"Mau ngomong apa?" tanya balik Mega. "Kan lo berteman dengan namanya Ika, maka dari itu gue minta alamat rumahnya," ucap Kai yang membuat Mega menaikkan alisnya.
"Apa?!" teriak Mega.
"Lo kenapa?"
"Enggak bukan apa-apa." Mega kembali terdiam sampai akhirnya ia bertanya kepada hatinya kenapa Kai tidak tahu rumah Ika padahal. Udahlah terserah gak usah ikut campur.
Mega kembali tersenyum saat matanya beradu dengan Kai. Sampai akhirnya tanpa pikir panjang dan basa-basi lagi Mega mencatat alamat yang diperlukan Kai. Setelah mengambil alamat itu Kai terlihat senang. "Makasih ya, Mega," ucap Kai senang.
"Iya, sama-sama," jawabnya.
"Kalau gitu sebelum gue pergi, gue bantuin lo ya angkat buku-buku baru dan merapihkannya," ucap Kai yang tidak lupa membalas atas pertolongan Mega.
"Iya, baiklah," ucap Mega tersenyum simpul.
Akhirnya mereka merapihkan perpustakaan itu, Kai menyapu perpustakaan itu sementara Mega memasukkan data ke dalam komputer. Dan tidak lama berselang akhirnya mobil pengantar buku datang juga. Dan di sana satpam sekolah memberi tahu kedatangannya dan di sana Mega dan Kai langsung mengangkat kardus isi buku itu ke dalam perpustakaan.
Kebetulan ada tiga puluh kardus di sana. Dan mereka membuka masing-masing kardus dan mulai mencatat apa saja buku yang di bawa. Kebetulan daftar atau list nya sudah ada di tangan Mega dan ia tinggal memberi tanda tangan, sedangkan Kai menyebutkan satu persatu buku yang ada di dalam kardus itu.
Setelah membuka semua kardus, akhirnya mereka mulai menata semua buku berdasarkan tema atau genre. Kebetulan di sini buku yang paling banyak diminati adalah novel apalagi novel yang dibukukan setelah banyak pembaca dari aplikasi berwarna orange, yang sedang digandrungi banyak orang.
Pekerjaan itu selesai pukul setengah empat. Padahal kegiatan belajar mengajar itu selesai jam dua. Jadi sekitar satu jam setengah mereka di sana, dan sampai akhirnya Kai melupakan tujuan dirinya meminta sesuatu kepada Mega.
"Makasih ya Kai, " ucap Mega sembari mengunci pintu perpustakaan.
"Sama sama. Mau bareng gak pulang nya," tawar Kai. Mega menggeleng. "Gak usah kebetulan di depan udah ada kakak gue yang nungguin. Gue duluan ya," ucap Mega pamit meninggalkan Kai sendirian di sekolah ini.
Kai hanya melihat kepergian Mega yang menghilang di balik gerbang sekolah, sampai akhirnya ia melihat arloji dan tercengang akan waktu yang telah terbuang walaupun sebenarnya tidak sia-sia. Akhirnya Kai langsung menuju parkiran dan menghidupkan mobil meninggalkan parkiran sekolah.
Ia mencari kertas tadi yang, ia simpan di saku, tapi setelah di cek malah tidak ada. Kai kalang kabut soalnya itu adalah salah satu cara di mana ia bisa menemukan informasi tentang Ika, apa benar Ika itu adiknya yang selama ini ia cari. Namun setelah dicari ternyata masih tidak ada, ia pasrah dan kecewa pasalnya salah satu barang bukti telah ada di depan matanya akan tetapi hilang begitu saja.
Merasa marah dan kecewa, akhirnya ia memilih memutar balik yang awalnya berniat menuju alamat yang ia maksud, akan tetapi ia malah kehilangan semuanya dan memilih kembali ke rumahnya yang berlawanan arah. Sampailah dirinya di rumah, setelah memasukkan mobil ke garasi, ia langsung masuk lewat pintu belakang dekat dapur. Kebetulan hari ini rumah sepi seperti biasa dan Kai memilih masuk kamar untuk menenangkan hatinya.
Kai mendaratkan tubuhnya di atas kasur menatap langit-langit rumahnya. Dan pikiran membayangkan sosok Ika, kenapa wajah Ika begitu mirip dengan adiknya, hingga ia mengambil foto milik adiknya ada menatap lama-lama foto itu, seolah membanding dengan apa yang ia khayalan.
"Den, Den Kai. Ini bibi, Den," panggil bibi di balik pintu kamarnya.
"Iya bi, ada apa?" tanya Kai yang masih posisi yang sama. "Gak kenapa-kenapa, Den, cuma mau mastiin apa Den udah pulang," ucap bibi.
"Iya ini Kai, bi, Kai udah pulang, baru saja." Mata Kai masih menatap foto itu. "Aden mau dibuatkan apa sama bibi?" tawar bibi kepada anak majikan itu. "Saya mau mie instan aja bi, biasa pake telur sama sosis dan juga nasi," ucap Kai.
"Baik Aden,"
Tidak ada suara lagi setelah itu sepertinya bibi melaksanakan apa yang diperintahkan Kai. Dan sebenarnya Kai tidak mau diganggu namun suara perut yang meminta diisi membuatnya tidak bisa fokus. Kayaknya efek tadi membantu Mega, tenaganya terkuras habis akibat mengangkut barang dengan jumlah banyak. Dan kayaknya ia akan makan besar di samping efek capek dan lelahnya itu serta menghilangkan rasa kehilangan akibat hilangnya satu informasi penting.
***
Tbc
Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update. Lis masih berbaik hati dengan mengupdate satu hari selama 3 bab, tapi ini hanya berlangsung hari sekarang dan nanti Sabtu atau Minggu. Dan untuk Minggu depan Lis akan update satu hari 2 bab, oke
Jangan lupa vote and comment 👧*
Tinggalkan Jejak 👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
[SBS : 1] (Bukan) Si Manis Kaixa [TERBIT]
Fiksi Remaja[Book One Sweet Boy Series] [Cover By Reb] Highest Rank : #3 on Simanis #6 on Fisika _______ "Pantang Jatuh Cinta Sebelum Mencintai Saudara sendiri." Kata kata itu mungkin sudah menjadi janji bagi seorang cowok bernama Kaixa, dimana hanya dirinya y...