2.

18 2 0
                                    

Setelah bertempur dengan soal-soal yang di beri guru. Maka saat ini adalah kebebasan untuk anak murid, walaupun hanya sebentar. Kini Adinda dan ketiga sahabatnya berjalan menuju kantin, untuk membeli makanan serta membeli minum. Biar bagaimanapun pelajaran tadi menguras otak dan tenaga. Jadi mereka berempat ingin mengisi energi terlebih dahulu.

Sesampainya di kantin, giliran adindalah yang mencari bangku kosong. Karna ketiga sahabatnya itu tak ingin membuat adinda bete, karna harus ngantri yang bisa memakan 10menit.

Selagi mencari bangku kosong untuk mereka duduki. Ada segerombolan anak cowok yang sedang menghadang. Otomatis adinda akan berhenti bukan? Ialah bakalan berhenti. Apalagi adinda mempunyai sisi kelam yang masih berbaur dengan laki-laki. Begitu salah satu cowok itu menghampiri adinda. Begitu pula dinda berjalan mundur.

Tapi tak di sangka, ia menubruk seseorang. Dan yah, apa yang terjadi? Orang itu dengan singap, mengambil tangan dinda agar tubuh mungilnya itu tidak terhempas ke lantai.

Dan cowok itu bermuka datar. Sambil berkata "lain kali hati-hati". Di saat itulah adinda mematung. Karna untuk pertama kalinya ia di sentuh lelaki dengan cara begitu.

Tak banyak omong, setelah beberapa menit mematung. Adinda keluar dari kantin dan nangis dengan sangat histeris.

Hingga cowok yang menolongnya mengerutkan dahi.
"Dia kenapa?" Sambil bertanya pada temannya.
"Perasaan gue gak ngapain-ngapain dia."ucap sih cowok dingin.
Salah satu temannya berkata "sorry bos, tadi kita hanya niat mau menggoda, tapi kok malah jadi gini?" ucap salah satu temannya.
Tak segan-segan sih cowok dingin itu memukul rahang temannya.
"Sekali lagi lo ngerusak citra geng Merpati, gue pastiin lo tinggal nama!" ucapnya dengan santai dan berubah muka lagi menjadi datar.

Ya siapa lagi kalau bukan sih Rio Anggara, anak sultan dan bos di dalam geng MERPATI .

Dan ya benar saja, bahwa Rio Anggara ini satu sekolahan dengan Reina Adinda sih siswa yang paling pintar seantero sekolahnya.

Tak banyak berfikir, riopun langsung menduduki bokongnya ke salah satu bangku yang di sediakan kantin. Setalah itu, ia memesan makanan.

Selama makanan Belum datang, ia berfikir "kenapa cewek itu tak tertarik padanya? Bukankah cewek-cewek bakalan senang dengan ulah nya tadi? Kenapa dia jadi nangis histeris?" ucap rio

~~~~~~~

Sesampainya di belakang sekolah, adinda kini menenangkan hati dan fikiran nya. Ia sangat-sangat trauma berdekatan dengan lelaki. Setalah ia Melihat kejadian yang di lakukan ayahnya ke pada sang mama.

Setelah sedikit tenang, adinda kembali ke kelas. Iapun juga melupakan laparnya.

Apakah sahabatnya Reina tak mencarinya? Tentu saja mencarinya. Hingga mendumel sepanjang koridor.

Seharusnya tadi lo ikutan sama dinda. Aku yakin banget yang nangis tadi dinda. Tapi dia kenapa? Entahlah ucap sih Reika kepada Tini serta Syakila.

Setalah masuk ke kelas, tak di sangka bahwa dinda ada di bangkunya dengan tatapan Kosong.

Ya apalagi kalo ketiga sahabatnya ini tidak memarahinya. Tetapi selalu tak ada tanggapan apapun dari dinda. Merekapun merasa ada yang aneh dengan sikapnya dinda.

Walaupun emang sikapnya ini banyak yang di kenal orang luaran sana dia seorang pendiam. Tapi ketika seorang Reina Adinda berada dekat dengan sahabatnya maka ia akan ceria. Bukan ceria sesungguhnya, namun hanya memanipulasikan keadaan.

~~~~~~~

Pelajaran pun berakhir dan betap bahagianya anak-anak untuk menyusun buku-bukunya ke dalam tas. Ya bell telah berbunyi sekitar 3 menit yang lalu. Guru yang mengajar nya juga sudah keluar.

Banyak siswa atau siswi lain bahagia, karna akan segera pulang ke rumah. Tapi berbeda dengan adinda. Lebih menekuk untuk raut wajahnya.

Sepanjang koridor sekolahan tak ada orang lain selain diri nya yang berjalan. Bagaimana tidak? Adinda pulang setelah 20menit bel berbunyi. Otomatis sekolahan sudah mulai sepi, ya walaupun ada satu atau tiga orang untuk berlalu lalang.

Dan tak segan adinda pergi ke parkiran sepeda. Untuk mengayuhnya kembali menuju rumahnya.

~~~~~
Setelah mengayuh sepeda tadi yang memakan waktu sekitar 1jam setengah. Kini ia sudah sampai di rumahnya.

Yang dimana orang orang berkata rumah adalah tempat yang paling nyaman untuk pulang. Namun adinda menepis kata kata itu. Bagi dia rumah adalah tempat yang paling suram.

Setalah masuk kedalam kamarnya, kini adinda menghempaskan tubuhnya ke kasur. Sungguh hari ini melelahkan. Belum lagi pelajaran tadi menguras tenaga serta berpikir yang membuat ia sering memegangi kepalanya akibat berdenyut. Dan untung saja, semua materi pelajaran masuk ke dalam otaknya adinda. Walaupun keadaan dia bisa dibilang sangat kacau, tapi adinda tetap lah adinda. Si murid paling pintar seantero sekolahan.

~ tak ada yang bisa mengerti keadaanku, selain diriku sendiri~

~~~~~~~~

Selamat membaca ya guys. Maaf banget typonya bertebaran:'(

Semoga di part ini kalian suka🤗

Jangan lupa vote dan komen ya. Kalian juga boleh mengkritik. Biar kedepannya cerita ini lebih baik lagi heheheh😇

Simaki terus cerita "SEUTAS CERITA KU"

LOVE YOU ALL❤

SEUTAS CERITA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang