"Apa yang kaumasukkan ke dalam sarapanku, Rave?"
Pria bangkotan itu menggelepar usai menyantap kue hangat dari oven gerabah yang telah disajikan di meja makan.
"A-Aku tidak tahu apa-apa, tadi subuh putranya Nyonya Rumeza membawakan bingkisan harum. Seperti bolu pandan ala Negeri Nusanesia." Sedangkan, lelaki muda itu hanya gelagapan mencoba membantu meminumkan gelas berisi air mineral pada Papa-nya. "Kurasa Papa akan suka dengan kue berbentuk unik, yang sausnya seperti jus alpukat."
Tangan keriput itu mencengkeram lengan Rave. "Anak Rumeza ke sini!?"
Kepalanya mengangguk, ia pun tercekat bingung. "Ada apa, Pa?"
"Ce-Celaka .... Sudah kubilang ... jangan pernah menerima bingkisan apa pun dari bocah sialan itu, ugh ...."
Lamat-lamat kesadaran si Papa lesap.
"Pa ..., PAPA! BANGUN! KAU KENAPA, PA!?"
2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ReSFeBeR: (D)eadly (W)riting (C)hallenge NPC 2020 ― ⌠selesai⌡
القصة القصيرة"Aku mencari Kepala yang cocok dengan tubuhku! Siapa di antara kalian yang punya?" "Kami hanya punya tiga puluh Kepala! Anda ingin memiliki otak seperti apa?" "Hanya tiga puluh? Aku sudah menjajal 3 Juta Kepala orang tersohor, tapi tidak ada satu pu...