hi!

18 8 0
                                    

"Apa yang kaumasukkan ke dalam sarapanku, Rave?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kaumasukkan ke dalam sarapanku, Rave?"

Pria bangkotan itu menggelepar usai menyantap kue hangat dari oven gerabah yang telah disajikan di meja makan.

"A-Aku tidak tahu apa-apa, tadi subuh putranya Nyonya Rumeza membawakan bingkisan harum. Seperti bolu pandan ala Negeri Nusanesia." Sedangkan, lelaki muda itu hanya gelagapan mencoba membantu meminumkan gelas berisi air mineral pada Papa-nya. "Kurasa Papa akan suka dengan kue berbentuk unik, yang sausnya seperti jus alpukat."

Tangan keriput itu mencengkeram lengan Rave. "Anak Rumeza ke sini!?"

Kepalanya mengangguk, ia pun tercekat bingung. "Ada apa, Pa?"

"Ce-Celaka .... Sudah kubilang ... jangan pernah menerima bingkisan apa pun dari bocah sialan itu, ugh ...."

Lamat-lamat kesadaran si Papa lesap.

"Pa ..., PAPA! BANGUN! KAU KENAPA, PA!?"

, PAPA! BANGUN! KAU KENAPA, PA!?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2020


ReSFeBeR: (D)eadly (W)riting (C)hallenge NPC 2020 ― ⌠selesai⌡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang