BAGIAN 9 | AFTER

1.5K 151 53
                                    

Ingat besarkan volume
hanphone~💜

Selamat membaca❤❤

****

Ku tatap secarik kertas yang berisikan perjanjian tentang perjodohan ku dan Jungkook.

Ku baca kembali isi kertas putih yang sudah aku dan Jungkook tanda tangani.

1) pihak mana pun tidak boleh menarik kembali surat ini.
2) jika antara kedua belah pihak ada yang ingin bercerai maka, akan di kenakan sanksi.
3) pernikahan akan di laksanakan disaat kedua pihak lulus SMA.
4) Kontrak akan berakhir setelah masing-masing ayah pergi ke alam sana.


Lantas aku tersenyum dengan mirisnya menatap lembaran kertas putih itu, apakah sampai sini saja semua perjalanan ku dan Jungkook?

Aku membenci diriku yang seenaknya mengucapkan anakku dan Jungkook adalah beban yang padahal bukan itu maksudku.

Aku tidak bermaksud mengatakan itu, tapi sudah itu yang ku ucapkan dan lagi Jungkook sudah mengatakan bahwa aku dan dirinya akan segera berpisah.

Tinggal empat bulan lagi anak ini akan lahir lantas kehidupan ku akan tidak ada artinya tanpa anak dan suamiku.

"Nih minum teh angetnya" ucapnya.

Hanya dia yang bisa mengerti diriku saat ini. Ingin bercerita ke Mingyu, tapi aku takut jika dia marah dan akan memperbesar masalah jadi ku putuskan untuk cerita ke Jimin. Sahabat yang ku punya, walau masih ada Lisa dan Baekhyun, tapi aku masih belum yakin untuk bercerita ke mereka.

"Makasih" langsung ku cicipi teh hangat buatannya.

Jimin sudah mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya. Iya, aku sudah cerita semuanya. Tadi Jimin ke rumah ku berkunjung tapi aku malah ingin pergi ke rumahnya.

Jadilah kami berdua di rumah Jimin.

"Jadi Jungkook selama ini memperlakukan lo kayak gitu?"

Aku mengerutkan keningku, "Perlakukan gimana?"

Jimin menghembuskan napasnya, "Cuekin lo, ngehindarin lo, bahkan engga segan-segan sinisin lo"

Aku hanya membenarkannya, cuaca hari ini dingin jadi tidak perlu bersusah payah untukku menutupi luka di pergelangan tanganku.

"Gue udah denger cerita ini dari Jungkook dan yang pasti dari sudut pandangnya dia. Tapi gue engga nyangka kalau dia memperlakukan lo kayak gini" ucapnya dengan nada dan volume yang pelan. Aku hanya diam mendengarkan nya.

Hendak menaruh gelas yang ku bawa ke atas meja, namun dengan sigap Jimin mengambil alih gelasnya dan menaruhnya ke atas meja.

"Udah diem. Lo mau apa sekarang? Gue beliin, pasti belum makankan? Kurus gini" pertanyaan-pertanyaannya mampu membuatku tersenyum haru. Setidaknya sekarang masih ada yang mempedulikan ku.

"Gue engga laper"

Seketika hening. Lantas Jimin menarik kedua tanganku dan menatapku dengan tatapan sedih namun juga tajam.

"TAE INI APA?" tanya nya dengan nada marah dan frustasi. Entah kenapa aku merasa takut untuk membuka suara, apa ini salah? Aku hanya ingin menuangkan sakit dan bersalah ku.

"TAE JAWAB! GUE DI KASIH PESEN SAMA KAKEK LO UNTUK NGEJAGA LO! KALAU LO GINI, GUE MERASA GAGAL MENJAGA LO, TAE" Jimin marah dengan menggenggam tanganku, melihat goresan merah di tanganku yang beberapa sudah mengering dan ada juga yang belum.

After Truth Or Dare | Kookv| MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang