"Kaizo jaga diri dan adik kau baik- baik...""Mak pula macam mana~~??"
"Jangan menangis Kaizo, bila semua dah selamat, Mak janji akan jumpa korang berdua"
"Hah pada akhirnya janji itu tidak akan pernah ditepati" seru seorang bocah laki- laki berumur 14 tahun bernama Kaizo seraya melirik keluar jendela yang menampakkan hamparan luar angkasa sudah dua bulan dia meninggalkan planetnya yang entah sudah seperti apa.
"Abang, nak main" kata bocah laki-laki yang berumur 6 tahun sambil menarik pelan celana Kaizo,
"Maaf Fang lain kali saja yah, hari ini abang ada janji latihan dengan Laksamana Maskmana" ujar Kaizo berjongkok menyamakan tingginya dengan Fang sambil mengelus rambut Fang pelan.
"Huh baiklah lain kali abang kena janji main sama pang" seru Fang seraya tersenyum memamerkan deretan giginya yang putih bersih,
"Hm abang janji," setelah mengatakannya Kaizo pun pergi keruang latihan meninggalkan Fang sendirian lagi.
"Hiks..abang..bohong kemarin juga janji... sekarang janji lagi... hiks.. Pang rindu main dengan abang lagi..."
Ah Kaizo sepertinya kau juga tidak menepati janjimu.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Perisai tenaga" seru Kaizo tak lama kemudian muncullah perisai transparan bewarna biru membungkus seluruh tubuh Kaizo, memantulkan semua serangan para robot yang tertuju padanya.
"Pedang tenaga, rasakan ini" dengan sekali ayunan pedang semua robot hancur seketika.
"Bagus Kaizo.... kau sudah semakin hebat dalam mengontrol kekuatan manipulasi tenaga milikmu bahkan kecepatan mu pun meningkat. Aku yakin kelak kau akan menjadi orang yang hebat." Puji Laksamana Maskmana kepada Kaizo
"Terimakasih Laksamana, tapi ini belum cukup untuk membalas semua perbuatan para perompak itu, saya harus lebih kuat lagi, maka dari itu tolong ajari saya beberapa jurus bertopeng Laksamana" seru Kaizo
"Tidak... hari ini cukup sampai disini, lagi pula tidakkah kau melupakan sesuatu yang harusnya kau jaga"
"Maksud Laksamana Enerbot?? Bukannya dia sudah aman tidak perlu dijaga lagi??"
"Hahh bukan itu maksudku Kaizo, sesuatu yang harus kau jaga adalah adikmu Fang"
"Fang? Kenapa? Dia baik-baik saja Laksamana"
"Kaizo aku tahu tujuanmu menjadi kuat adalah untuk membalas kematian keluargamu dan melindungi adikmu, tapi satu hal yang harus kamu tahu Kaizo kekuatan bukannya segalanya. Untuk apa kuat jika kau kehilangan orang- orang yang kau sayangi"
"Maksud Laksamana?"
"Kaizo tidak selamanya kau berada disisi adikmu Fang, ada kalanya kalian akan memilih jalan yang berbeda-"
"Laksamana Maskmana anda ditunggu oleh Laksamana Tarung"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya sebuah panggilan menghentikanya.
"Hah kita lanjutkan nanti saja" seru Laksamana Maskmana seraya melangkah meninggalkan ruang latihan tempur.
"Kaizo tidak selamanya kau berada disisi adikmu Fang"
Tidak selamanya
Kau berada disisi adikmu
Fang
"Sepertinya Laksamana benar, aku tidak mungkin terus bersama Fang.
Bisa saja suatu saat nanti Fang akan menjalankan misinya sendiri tanpa aku lalu bagaimana jika dia terluka, atau dia gagal dan terbunuh" pikir Kaizo"Tidak itu tidak akan terjadi mulai hari ini aku akan melatih Fang dan berhenti memanjakannya agar dia tidak menjadi lemah"
Sepertinya kau melupakan sesuatu Kaizo
bahwa
' kekuatan bukan segalanya'
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung
Ah akhirnya jadi juga nih cerita, agak greget sih sama kakak beradik yang satu ini, jadi setelah membaca beberapa cerita kaizo fang, tiba- tiba terlintas ide nak buat cerita ini moga- moga terhibur yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, Look at Me
RandomApa semuanya percuma? kenapa kau tidak memandangku? kenapa hanya mereka yang kau pandang? Apa aku masih belum cukup membuktikan kekuatanku padamu. Sebenarnya siapa aku dimatamu? Adik atau bawahan? Atau orang asing yang kebetulan memiliki rupa dan da...