; marah

138 25 8
                                    


seorang wanita berjalan dengan anggun, menuju restoran yg cukup terkenal di pusat kota.

setelah ia masuk, ia duduk sambil memesan beberapa menu yang ada disana

tak lama dari arah pintu utama, seorang Pria masuk berjalan menuju meja dia.

ia duduk saling berhadapan dengan tatapan biasa.

"tumben kamu minta aku kesini" ucap pria itu

wanita itu hanya diam, sambil menatap lawan bicara.

"to the point" ucap si pria dengan tidak sabar

si wanita mengeluarkan sebuah foto, foto perempuan cantik dengan rambut se bahu blonde, dengan paras cantik.

si pria menyerngit, dan menatap lawan bicara dengan heran.

"aku cuman mau kamu deketin, ketika dia udah bener-bener cinta sama kamu, buat dia kacau" ujar si wanita

si pria mengambil foto tersebut, sambil menyeringai.

"berapa" ucap pria

" kalo kamu beres, aku beneran bakal kasih bonus" ujar si wanita " deal" sambil menjulurkan tanganya

si pria menatap si wanita "deal" dan mereka pun menjabat tangan.

•••

"won, entar pulang sama siapa" ujar jennie

"hmm..sendiri kayanya" ujar sowon

"kalo gitu gua boleh nginep di rumah lo ga" ujar jennie

sowon menyerngit dan menatap jennie.

"emm gue gabut aja sendirian di rumah" ujar jennie

"liat entar aja ya" ujar sowon

jennie mengangguk.

sementara di sisi lain, sana dan joy sedang berbincang di ruangan.

"lo kenapa si sebenernya sama jennie" ujar sana

joy terdiam.

"joy gua lagi ngomong sama lo" ujar sana

"gpp kok santai aja kali" ujar joy

dia tahu, bahwa joy berbohong yaudah sana tidak ingin ada percekcokan an diantara mereka.

"tapi joy mau nanya"

joy hanya menengok menatap sana.

"kemarin gua liat jennie ke ruanga—" ucapan sana terpotong karena pintu ruangan terbuka

ternyata doyoung.

joy langsung berdiri sana juga.

"eh maaf ganggu, saya cuman di suruh pak mark manggil sana"

jantung sana berdetak.

"oh iya silahkan" ujar joy dengan senang hati

sana menatap joy sinis, ah di punya ide.

"maaf pak tapi saya lagi bantuin joy, bapak mau ga ganti in saya dulu kasian joy sendirian" ujar sana

joy terkejut, dan mencubit lengan sana untung sana cepat menghindar.

beda keyakinan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang