“Ini rumahnya?” tanya Crisy kepada Nathan.“Hmm …,” jawab Nathan.
Nathan berjalan menuju depan rumah korban, Valerie Olivia. Dia mengetuk pintunya seraya menunggu keluarga korban membukanya dan mempersilahkan mereka masuk. Akhirnya, setelah menunggu sebentar pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang sepertinya adalah ibu korban.
“Kalian siapa?” Tanya wanita paruh baya itu.
“Saya Nathan, detektif yang menyelidiki kasus kematian Valerie Olivia dan di sebelah saya adalah rekan saya, Crisyntia," jawab Nathan seraya menunjukkan kartu identitas detektifnya.
“Anda siapa?” Tanya Nathan kepada wanita paruh baya di depannya.
“Saya Ibu-nya,” jawab ibu korban.
“Boleh kami masuk dulu? Ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan kepada keluarga korban,” tanya Nathan.
“Silahkan masuk. Kalian mau minum apa?” Tanya Ibu korban seraya menuntun mereka ke dalam ruang tamu.
“Tidak perlu repot-repot. Kami kesini hanya sebentar untuk bicara dengan Ibu mengenai korban,” jelas Nathan.
“Baiklah. Apa yang mau anda tanyakan, Detektif?” tanya Ibu korban.“Dimana keluarga korban yang lain?” tanya Nathan.
“Ayahnya sudah meninggal. Dan saya tidak mempunyai keluarga lain lagi, karena orang tua saya sudah meninggal sejak lama. Jadi, tinggal saya sendiri di rumah ini,” jawab ibu korban.
“Boleh saya tahu Ayah-nya meninggal karena apa?” Tanya Nathan.
“Itu tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan anakku, Detektif,” jawab ibu korban sedikit emosi.
“Iya, Bu. Itu memang tidak ada hubungannya sama sekali. Tapi, mungkin pelaku ada motif tersendiri untuk membunuh korban. Bisa jadi korbannya yang memiliki masalah dengan pelaku atau keluarganya. Itu bisa menjadi motif pelaku untuk membunuh korban,” jelas Nathan.
“Silahkan keluar dari sini! Saya ingin menenangkan diri. KELUAR!” bentak ibu korban seraya pergi meninggalkan ruang tamu rumah ini.
“Baik dan maafkan saya yang sudah sangat lancang bertanya kepada anda” ucap Nathan.
Nathan dan Crisyntia keluar dari rumah korban. Mereka berjalan masuk kedalam mobil Nathan. Dan pergi menjauh dari pekarangan rumah korban. Nathan berhenti didepan sebuah Rumah Makan.
“Ayo masuk. Kita makan siang di sini,” ucap Nathan seraya masuk kedalam Rumah Makan itu.
“Tunggu dulu, Nathan! Jangan cepat-cepat jalannya,” ucap Crisy seraya berlari kecil menyusul Nathan.
Crysy masuk ke dalam rumah makan dan pergi menuju tempat duduk yang Nathan tempati.
“Cepat banget jalannya,” gerutu Crisy yang terdengar sampai telinga Nathan yang membuat Nathan tersenyum geli. Nathan memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka.
“Kau mau pesan apa?” tanya Nathan kepada Crisy.
“Nasi goreng sama jus jeruk,” jawab Crisy.
“Nasi goreng dua, jus jeruk, dan teh panas, Mbak,” ucap Nathan kepada pelayan.
“Oke, nasi goreng dua, jus jeruk, dan teh panas. Ditunggu, yaa, Kak…” ucap pelayan itu.
“Sepertinya Ibu korban masih sangat terpukul tentang kematian korban. Tapi, kenapa Ibu-nya Valerie marah banget waktu kau tanya tentang meninggalnya Ayah korban? Aneh nggak, menurutmu?” tanya Crisy kepada Nathan.
“Yeahh … sepertinya memang ada sesuatu yang Ibu korban sembunyikan,” jawab Nathan. Dia mengambil handphone-nya di saku celananya. Tapi, yang keluar di saku celananya bukan handphone-nya melainkan handphone milik korban.
“Itu Hp Valerie, ‘kan?” tanya Crisy kepada Nathan.
“Iya,” jawab Nathan singkat seraya memeriksa Hp korban. Dia membuka beberapa aplikasi. Namun, tidak ada yang mencurigakan sebelum dia membuka aplikasi pesan dan menemukan sebuah unknown number yang dikirim pada hari korban ditemukan meninggal oleh warga sekitar.
Nathan membuka isi pesannya dan sadar bahwa ini memang pembunuhan. Dan setelah membaca isi pesannya, Nathan semakin yakin bahwa memang ada yang iri atau ingin balas dendam dengan korban sampai berbuat hal kejam seperti itu.
UNKNOWN NUMBER
Bersembunyilah wahai gadis buruk rupa, aku memberimu waktu sebelum jam 23.00 untuk bersembunyi.
———
Hai!
Kembali lagi sama El.
Gimana part 4 nya guys?
Seru nggak?
Kami menerima kritik dan saran selama itu sopan. Jangan lupa vote dan coment yaa…
Thank you, guys^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl
Mystery / ThrillerValerie, kematiannya menjadi awal dari pembunuhan berantai gadis-gadis berambut panjang. Cantik dan menawan, sayang mereka bernasib malang. Pun menjadi awal terungkapnya sebuah rahasia. Rahasia yang perlahan menggiring Nathan menuju nestapa. Tengge...