Keesokan Harinya
"Mia goblok nemen kon iki... hampir telat dihari pertama," berlari menuju ruangan om tampan.
Tok tok tok
"Masuk!"
"Good morning, Sir." sapaku sopan
"Morning, Miajeng Putri." Balasnya serius.
"I am sorry sir, bukan gitu cara bacanya. Di Indonesia bacanya M-I-A-J-E-N-G P-U-T-R-I." Balasku membetulkan ejaan namaku.
"Oh... oke sorry M-I-A-J-E-N-G P-U-T-R-I." Kata om tampan membetulkan.
"You can call me Mia". Balasku gak mau ribet.
"Oke."
"Pak, hari pertama saya ada tugas apa?" Tanyaku sangat sopan.
(Kenapa aku harus sesopan ini sih? Pengen muntah denger kesopanan sendiri). Batinku jijik.
"Panggil Ben, umur kita sama."
"Oke."
Gak disangka ternyata dia seumuran denganku, aku kira dia om om. Orang indo imut imut sih, gk keliatan kalo udah gede. Orang barat juga, masih kecil tapi keliatan udah gede. Akhh.... bodo amat! Aku kan niatnya mau kerja diperusahaan bisnis, bukan mau jadi Duta Hubungan Internasional.
"Ini, kamu bantu senior urusi dokumen dokumen. Sekalian minta belajar, jangan sungkan tanya kalau gak bisa." Kata Ben memerintah.
Aku seneng banget senior disini baik dan mau ajarin aku, kalau kayak gini kan bisa nyaman kerjanya. Gak kerasa udah jam istirahat karyawan, aku harus sempatin buat sholat. Kali ini sholat aku jamak karena kemungkinan nanti bakal lembur.
Aku gak bisa makan sembarangan di Eropa, jadi aku bikin bekal sandwich halal sendiri. Aku ikut gabung dengan senior dikantin perusahaan, seorang Introvet kayak aku harus berubah jadi Extrovet disini. Terlalu kesepian juga gak baik. Eh... tapi, berdasarkan artikel yang pernah aku baca, di Eropa kebanyakan orangnya Introvet.
Selama tiga hari aku menahan diri dan benar-benar jadi anak baik, sopan dan penurut. Bisa training disini aja udah bagus, semoga gak nanggung cuma training doang dan bisa kerja diperusahaan ini.
"Mia, Direktur Ben suruh kamu keruangannya." Salah satu senior memberitahuku.
"Oke senior." Balasku meninggalkan ruangan.
Dalam perjalanan aku sangat takut, aku takut kerjaku selama training kurang memuaskan Ben.
"Udah sampai, Bismillah... Semoga keterima kerja." Bisikku pada diri sendiri.
Tok tok tok
"Direktur Ben, saya masuk." Kataku memasuki ruangan.
"Mia, kamu diterima. Selamat bergabung diperusahaan."
"Huh! Seriously? Direktur Ben terimakasih..." Kagetku dan tanpa sadar aku menangis kayak bocah SD. Gimana gak terharu, lulusan SMK bisa kerja diperusahaan bagus kek gini. Setauku lulusan serendah ini cuma bisa jadi ART disini.
"Ngapain nangis, kan diterima. Udah jangan nangis, nanti surat kontrak kerjanya basah." Kata Direktur Ben mengelus kepalaku lembut.
Ben baik banget, tau aja kalau aku butuh kerja buat hidup disini. Kalau gak kerja aku pasti jadi gelandangan, waduhh bayangno ae wes serem rekkk. Alhamdulillah... Sekarang aku kerja, yeay aku kerja!!!
"Ben!" Cowok tampan yang tiba-tiba masuk keruangan Ben,
(Di Eropa emang tempate arek guanteng, kalau gini aku bisa cuci mata setiap hari). Batinku senang.
"Eh! Brother John, jam berapa sampai Inggris? Mesir jauh, cepet banget pulangnya." Sambut Direktur Ben kaget.
"Direktur Ben, saya udah tanda tangan." Kataku memutus reuni mereka.
"Congratulation Mia! Kedepannya kerja yang lebih bagus!" Ucapan selamat dari Direktur Ben.
"Pasti Direktur Ben. Senior John, saya karyawan baru. Mohon bantuannya, permisi." Pamitku meninggalkan mereka.
"Karyawan baru?" Tanya John mengangkat sebelah alis.
"Iya. Lulusan SMK, tapi kualitasnya bagus." Jelas Ben.
"Jangan umumin dulu kalau aku pemilik perusahaan yang baru, aku mau nyamar jadi karyawan biasa." Kata John meninggalkan Ben.
Wah.... aku diterima, sungguh beruntung sekali. Aku akan rajin mulai sekarang, semoga kerjaan ini gak akan membosankan dan aku bisa lama tinggal di Luar Negri. Bosen dirumah, dikutuk terus sama Mak. Lebih baik kangen-kangen dulu, nanti akhirnya bakal pulang juga.
◐◐◐Akhir dari Zona Nyaman◑◑◑
Yang lagi baca, bisa coba khayalin kejadian diatas pakek diri kalian sendiri.🌈🤩
Eitsss!!! Jangan lupa comments and vote!😘
Next Hari Selasa ya... Guyss👋🏻👋🏻👋🏻
Thanks for Reading♥
Minggu, 12-07-20
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Zona Nyaman (TAMAT)
General Fiction15+ ▫️"John! seenggaknya ekspresiku gak palsu kalau sama kamu. cepat atau lambat, namaku akan segera ngisi hatimu." Miajeng Putri ▪️"Dasar anak kecil." John Summerall Keluarga Overprotektif, Zona nyaman yang membuatnya muak. Dan dunia luar yang memb...
