part 11

667 48 11
                                    

      Putri saat ini tengah berjalan dengan gontainya. Ya Putri sangat lelah beberapa hari ini karna urusan tugas yang menumpuk seandainya saja ia dan teman-temannya tidak taruhan malam itu mungkin ia tak akan pusing memikirkan tugas yang begitu banyak. Belum lagi ditambah urusan Lesti dan Riski yang belum mereda padahal sudah tiga hari dari kejadian di Mall waktu itu. Riski juga sudah berulang kali minta maaf tapi Lesti, ia masih kekeh pada pendiriannya untuk menjauh dari Riski. Ya seperti pemandangan yang ia lihat saat ini.

"Les ayo aku antar kamu pulang". Ucap Riski yang berjalan menghampiri Lesti yang tengah berjalan bersama Putri dan Rara.

"Apaan sih Ki kan aku udah bilang aku mau pulang bareng Rara. Udah deh gak usah urusin hidup aku lagi lagian kita udah putus juga kan" ucap Lesti menarik tangan Rara meninggalkan Riski. Sedangkan Rara hanya menurut saja.

     Ya Lesti dan Riski semalam putus sebenarnya Putri dan yang lain rada gak enak sama putusnya hubungan Riski dan Lesti karna semalam Putri dan yang lain berencana membuatkan dinner untuk Riski dan Lesti namun semua yang mereka pikirkan justru tak sesuai harapan, Lesti malah marah besar terhadap Riski. Entahlah mereka juga bingung mengapa Lesti semarah itu? Padahal Lesti selalu murung.

"Lo yang sabar ya kak. Gue yakin Lesti masih sayang sama elo" ucap Putri menepuk-nepuk pundak Riski.

"Makasih put"

"Yoi yaudah kalau gitu gue cabut dulu ya" Ucap Putri meninggalkan Riski.

"Put elo kenapa sih sebenarnya" ucap Riski yang membuat Putri heran dan langsung membalikkan badannya.

"Kenapa apanya?" tanya Putri heran

"Ya kan parkiran sebelah sana, apa kamu gak bawa motor lagi" Putri hanya menggelengkan kepalanya.

     Memang setelah kejadian malam itu saat Reza menghajarnya Putri belum pernah bawa motor kalau ke sekolah paling ia naik angkutan umum seadaanya yang penting ia sampai ke sekolah.

"Kenapa? Aku lihat kamu beberapa hari ini gak bawa motor terus pake sweter lagi biasa juga jaket kulit" Putri bingung menjawab pertanyaan Riski. Selama Riski dan Lesti berantem ia tak pernah kumpul paling hanya menemui Lesti lalu pergi lagi.

"Emm motor aku rusak. Ia rusak" Putri bingung harus menjawab apa. Jadi, apa yang terlintas saat ini itulah yang ia katakan

"Owh" Putri sedikit bernapas lega karna sepertinya Riski percaya.

"Yaudah pulangnya bareng aja sama aku" lanjut Riski.

"Ah gak usah lagian Putri mau mampir ke perpus" ucapnya berbohong lagi-lagi sebenarnya ia mau saja menerima tawaran Riski kan lumayan tumpangan gratis tapi bagaimana lagi pasalnya dari tadi Faul sudah berulang kali menelpon dan chat Putri agar selepas pulang sekolah ia disuruh kerumah sakit.

"Owh yaudah aku luan" Putri hanya mengangguk kepada Riski.

    Putri melanjutkan langkahnya menuju gerbang sekolah sambil memainkan ponselnya. Kini Putri telah sampai di depan gerbang sekolah, ia pun berjalan lagi menyebrangi jalan raya untuk menuju halte yang berada di seberang jalan. Saat sampai di halte Putri langsung mendudukan dirinya dikursi yang kosong. Putri membuka aplikasi yang ada di dalam ponselnya dan memasang earphone ke telingannya ia mendengarkan lagu sambil menghilangkan kebosanan menunggu bus karna bus akan datang sekitar 15 menit lagi. Putri masih fokus pada ponselnya tanpa ia sadari ada dua orang wanita yang sendari tadi memintannya untuk bergeser.

     Dari kejauhan seberang jalan Ridho melihat hal itu. Karna ia harus menunggu taksi onlinenya jadi ia pun berniat untuk menghampiri Putri. Tanpa ba bi bu Ridho langsung duduk di samping kanan Putri yang hanya ada sekitar 3 cm lagi dari ujung karna hal itu membuatnya otomatis berdempetan dengan Putri. Putri bergeser sedikit ia Sebenarnya kesal. Apa coba maksud Ridho? lagi Ridho menggeserkan tubuhnya mendekati Putri hingga membuat mereka berdempetan lagi. Putri geram ia menggeser tubuhnya lagi menjauhi Ridho ingin sekali ia menonjok pria itu apa maksunya coba? Namun lagi dan lagi Ridho mendempetkan tubuhnya lagi. Kali ini  emosi Putri meluap ia membuka earphone nya lalu bangkit tanpa ia sadari Ridho pun bangkit.

BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang