part 13

699 50 27
                                    

      Seorang gadis tengah memandangi indahnya waktu di kala senja, ia sedang duduk di balkon kamarnya tanpa ada rasa jenuh. Rasa lelahnya kini telah sirna bersama dengan hilangnya mentari dikala senja. Namun aktivitasnya itu harus terhenti karna ada suara ketukan dari luar kamarnya. Gadis itu berjalan menuju pintu, lalu ia membukakan pintu. Disana terlihat seorang gadis yang manis tengah tersenyum hangat padanya.

"Kak Selfi, ada apa?"

"Ke kamar kakak yuk Put"

"Kenapa? ada apa lagi sama dia?"

"Hmmm nanti aku ceritain"

"Oke. Tunggu aku kunci kamar aku bentar" ya Putri memang selalu mengunci kamarnya sejak kejadian malam itu, entah apa yang ia sembunyikan di kamar itu, bahkan disaat bibi hendak mengambil cucian kotor seperti sebelumnya, Putri melarangnya dan mengambil pakaian itu sendiri sedangkan bibi ia suruh tunggu di luar dengan pintu yang masih ia tutup.

"Tunggu! Nanti kalau Papa pulang gimana?"

"Kamu tenang aja oke. Tadi aku telpon Papa kata Papa di mau lembur ini malam" Putri tak menjawab ia hanya menganggukkan kepalanya saja dilanjutkan dengan langkahnya yang membuntuti Selfi dari belakang untuk masuk ke kamar Selfi.

     Selfi dan Putri kini sudah berada didalam kamar. Putri ia memilih duduk di sofa yang ada di kamar itu, sedangkan Selfi ia duduk di tepi ranjangnya.

"Katanya mau cerita."

"Aku sebel Put sama dia, aku udah ikutin semua saran kamu tapi nihil dia gak peka juga Put"

"Masih gak peka juga" Selfi hanya menggelengkan kepalanya lemah.

"Yaudah kakak ngomong aja tentang perasaan kakak sama dia"

"Ish ada-ada aja deh kamu Put, ya kali aku nembak dia duluan"

"Yang bilang kakak nembak dia siapa kakak ku sayang, Putri tuh cuman bilang kakak ungkapkan tuh cinta kakak sama dia"

"Sama aja Put"

"Makanya kan udah aku bilang kasih tau siapa orangnya, biar aku comblang-in"

"Enggak ah. Aku trauma ya Put sama kejadian waktu itu, yang ada bukannya dapetin aku sama dia, eh malah bikin dia takut buat deket sama aku"

    Ya, Selfi memiliki alasan mengapa sampai sekarang ia tak memberi tahu nama pria yang ia sukai itu, karna ia trauma dengan kejadian waktu itu. Walaupun sebenarnya itu bukan kesalahan mutlak dari Putri. Dulu Selfi pernah bercerita pada Putri bahwa ia mencintai seorang pria, nama pria itu Randa. Awalnya, semua berjalan mulus seperti yang mereka berdua rencanakan, namun semua gagal karna Putri mengetahui kalau Randa hanya akan menjadikan Selfi sebagai ATM berjalannya saja. Karena tak bisa terima Putri mengajak genk onarnya untuk mengancam dan menghajar Randa agar ia mau menerima Selfi, namun sepertinya ia sangat takut dengan ancaman Putri jadi ia memilih untuk mundur dan menjauh dari Selfi. Padahal di kala itu Selfi benar-benar menyayangi Randa, tapi sampai detik ini Selfi belum tau alasan mengapa Randa menjauh darinya dan apa alasan Putri dan genk onar menghajar Randa, Selfi tak ambil pusing soal itu, selagi itu baik biar lah meski ia tak tau apa alasannya?

"Ya maaf, wajar aja lah kan adek kakak ini preman" Putri tersenyum dengan tampang tanpa dosanya.

     Mereka berdua membulatkan matanya kala mendengar sesuatu hal. Tanpa basa-basi mereka langsung berlari menuju balkon kamar Selfi, mereka berdua melihat ke arah luar pagar. Betul saja ternyata di luar pagar sudah ada mobil Reza yang sedang menunggu di buka kan pagar rumahnya.

"Put Papa Put, Papa" ucap Selfi sambil berlari keluar kamar bersamaan dengan Putri. Mereka berpencar Putri ia masuk ke kamarnya sedangkan Selfi ia turun untuk menghampiri Reza seperti biasanya. Dengan napas yang masih ngos-ngosan Selfi membuka pintu rumahnya.

BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang