31. lega.

3.1K 212 51
                                    

Gadis raven yg masih terbaring di dalam tenda medic darurat menanti jawaban dari sang mama, air mata nya perlahan turun menuju pipi nya yg tidak terlalu chubby, tangan kanan nya masih setia memegang sebuah kalung baut yg sekarang berada di leher sarada, kalung milik sang empu seseorang yg slalu ia nanti sebuah cinta yg mengharuskan sarada membuat pengorbanan yg besar. Apa benar boruto dan sang papa sudah ma——— ah tidak. Jangan katakan itu.

"Mama..d-dimama mereka?" Keringat sarada mulai bercucuran, ingatan tentang boruto dan sasuke tadi sekarang sudah memutar mutar di kepala nya.

"Kau jangan khawatir, mereka sedang melawan musuh"

"Melawan musuh?Tapi bukannya boruto tertusuk tongkat jigen ma?" Ulang sarada.

"Oh, begini cerita nya" sakura pun mulai menceritakan semua pada sarada

Flashback on.

Laki laki dengan surai kuning bermata biru langit itu melotot kan mata, mulut nya terbuka darah mengalir dari dalam mulut nya, boruto menegang kaku. P-perut nya tertusuk sesuatu, juogan serta karma boruto perlahan menyusut kembali. Perlahan perlahan boruto menunduk kepala nya melihat apa yg menusuk perut nya, tongkat hitam milik jigen.

Pemandangan itu tak luput dari pandangan gadis bersurai raven ,sambil bertumpu menggunakan lutut nya ia mengeluarkan cairan bening dari mata onyx kelam milik nya, sarada menangis. Jangan suruh ia untuk berhenti menangis, jangan ingatkan jika dia seorang uchiha, orang yg slama ini slalu ia idamkan tengah mempertaruhkan nyawa demi diri nya desa dan teman teman. Sekarang bukan waktu nya untuk memikirkan image nya sebagai uchiha, sekarang bukan waktu untuk bertaruh dengan sang ego. Sekarang adalah waktu nya untuk menolong sang empu.

"Ka-kami sama, tolong berikan aku kekuatan untuk menolong boruto" gumam sarada.

Namun tetap saja, setelah berapa kali ia mencoba namun diri nya tetap jatuh kembali, sampai pada akhirnya diri nya benar benar ambruk tak sadarkan diri.

Sarada menutup mata nya, di saat saat terakhir ia menutup mata nya ia terus mengucapkan nama boruto berkali kali.

Boofftt..

Boruto yg tertusuk tongkat hitam milik jigen berubah menjadi sekumpulan asap tebal, jigen membulat kan mata nya "ba-bagaimana bisa?" Pekik jigen.

Ternyata itu hanyalah bunshin boruto yang tertusuk tongkat hitam milik jigen, tapi bagaimana bisa dan sejak kapan ia menukar dirinya dengan bunshin milik nya sendiri. "Ck, licik juga" gumam jigen pelan.

Lalu di lain tempat,,

Dari portal berwarna putih bercahaya keluarlah seseorang dengan sepatu ninja berwarna coklat, jubah hitam milik nya mengikuti arah angin berlalu, mata kanan yg terbuka menampakkan mata dengan iris putih kebiruan di kelilingi warna hitam seperti Edo tensei, helaian rambut kuning nya mengikuti arah angin, wajah datar nan dingin nya menatap intens dua orang di depan nya saat ini.

"Aku tahu kau akan datang" laki laki dengan surai raven tersenyum miring atas kedatangan sang murid.

"Kheh, mata ku dan rinnegan milik mu saling terhubung, lagipula aku dapat merasakan chakra tou-san maka dari itu aku bisa sampai kesini"

"Kau anak yang baik -ttebayo" boruto hanya menunduk sambil tersenyum.

"Sudahlah tidak usah berbicara dulu, mereka telah menghancurkan desa kita -ttebasa"

I will always protect you [BoruSara || END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang