Cemburu?

519 38 1
                                    

Bertahannya suatu hubungan bukan hanya tentang kejujuran, tapi juga tentang kepercayaan.

🍦🍦🍦

Hari minggu ini Candra memustuskan mengundang Haidar dan Bagas untuk bermain PS. Bukannya ia malas untuk belajar, hanya saja ia terlalu lelah jika terus menerus berkutat dengan bukunya.

"Ndra, bunda lo kemana?" Tanya Bagas.

"Di belakang rumah lagi nyiram tanaman."

"Tante Dita rajin ya, banyak pembantu juga masih aja pengen langsung turun tangan!" Puji Haidar. Bagas dan Haidar sangat salut dengan Dita Bunda Candra yang tidak pernah sombong dengan kekayaannya. Dia selalu terlihat sederhana, walaupun semua tau kalau duitnya keluarga Pramudita sudah tidak muat di simpan di bank.

"Rencana lo pada kalau udah lulus mau lanjut kemana?" Tanya Haidar masih fokus dengan PA nya.

"Kalau gue sih pengen langsung punya bini, biar tidur ada yang nemenin!" Jawab Bagas.

"Gaya lo!" Ucap Candra dan Haidar bersamaan.

"Lanjut kuliah!" Sahut Candra.

"Kalau lo dar?" Tanya Bagas.

"Sama kaya Candra!" Jawab Haidar.

Mereka melanjutkan lagi kegiatan main PS nya. Sudah tiga jam mereka berkutat dengan PS, tapi anehnya tidak ada yang menyerah untuk mengatakan bosan. Sampai akhirnya suara gelak tawa dari bawah menghentikan aktivitas mereka.

"Bunda kok superman pake sempaknya diluar?" Suara yang tampak familiar.

"Nih suara kaya kenal gue!" Candra dan Haidar mengangguk mengiyakan ucapan Bagas.

"Bukannya ini suara Luna ya?" Tanya Haidar.

"Bener banget! Itu emang suara musuh bubuyatan plus pacar tercinta lo ndra!" Sahut Bagas.

"Gue ke bawah bentar!"

"Yoi bos!"

Candra melangkah keluar kamarnya menuju lantai bawah. Dan benar saja di bawah sedang ada Luna dan Dita. Terlihat mereka sedang menonton film sambil ketawa-ketiwi gak jelas.

"Kapan kesini?" Tanya Candra to the poin setelah duduk di samping Dita.

"Kepo lo! Makanya jangan belajar mulu!"

"Apa hubungannya sama belajar?"

"Banyak nanya lo! Lo mau ganti profesi jagi wartawan?"

"Hm, masih sama!" Gumam Dita.

Dita sudah biasa dengan perdebatan Candra dan Luna. Ia kira setelah berjalannya waktu mungkin mereka akan berfikir dewasa untuk tidak bertengkar. Tapi nyatanya setelah hampir tiga tahun mereka pacaran, masih tidak ada perubahan!

"Bunda tinggal dulu ya! Jangan debat mulu, kuping bunda panas dengernya!" Ujar Dita.

"Iya bunda! Jangan lupa ya buat main kerumah, mamah juga kangen katanya!"

"Tentu! Kapan-kapan bunda main kerumah." Setelah itu Dita melenggang pergi.

Hubungan Candra dan Luna sudah diketahui oleh keluarga masing-masing. Tidak ada yang menentang selagi hubungan mereka masih dibatas wajar.

Keluarga Pramudita pun tidak mempermasalahkan latar belakang keluarga Luna. Bagi mereka uang tidak menjamin kebahagiaan, jadi apapun yang membuat keluarganya bahagia, kenapa tidak?

"Ngapain kesini?" Tanya Candra.

"Kenapa? Gak boleh?" Luna melirik sekilas kearah Candra kemudian beralih lagi ke layar handphonenya.

Pasangan Kampret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang