" gabriel bangun!! " ucap cia sambil menguncang tubuh gabriel yang masih terbungkus selimut.
" hheem... Hari ini ada rapat jadi nggak belajar. Percuma dateng! " ujar gabriel dengan posisi yang sama.
" beneran, nggak bohong!! " ucap cia.
" i.. Iya beneran, ngapain juga aku boong sama kamu! " kata gabriel gugup.
Cia mulai goyah akan alasan gabriel yang tak mau kesekolah.
" yaudah deh " finally cia.
Gabriel tersenyum penuh arti di balik selimut.
" nggak sia-sia gue bohong. Maaf cia! " - batin gabriel tertawa.
Hari ini kembali ke hari senin yang membosankan membuat seseorang gabriel rela berbohong kepada istrinya demi membolos.
" makan gih sana! " ucap cia lalu berjalan keluar kamar.
Gabriel bangkit dari tidurnya, melangkahkan kakinya mengikuti cia dengan langkah sempoyongan. Sampai dimeja makan gabriel di suguhkan dengan sepiring nasi goreng plus telur mata sapi.
" abis ini mau apa? " tanya gabriel pada cia yang sedang mengunyah makanannya.
" cuci baju " jawab cia dengan mulut penuh makanan.
Gabriel hanya ber-oh-ria. Selesai sarapan cia mulai membersihkan apartemennya. Dimulai dari mencuci pakaian kotor.
Cia memilah serta memeriksa kantong pakaian lalu memasukkan kedalam mesin cuci." aku aja yang nyuci baju, kamu duduk aja! " tiba tiba gabriel datang dan merebut pakaian yang ada dipegang cia.
" enggak usah ini udah tugas aku. Kamu aja yang duduk sana, mumpung kamu libur santai santai gih!! " ujar cia pada gabriel.
Gabriel menarik ujung hidung cia sambil tersenyum " dibilangin juga ngeyel banget!! Yaudah kamu duduk disitu aja, sambil liatin aku! " tunjuk gabriel pada kursi didekatnya.
" emang kamu pinter nyuci? " tanya cia.
" gampang... Tinggal klik aja! " jawab gabriel enteng.
" ih... Nggak gitu!! Bajunya di periksa dulu kantongnya, entar ada barang penting disitu terus rusak!! "
Gabriel mengusap telinganya yang tiba tiba gatal " iya, aku ngerti!! Sana sana duduk!! "
Cia pasrah dan akhirnya membiarkan gabriel melakukan pekerjaannya. Gabriel, memeriksa kantong celananya. Lalu memasukkannya kedalam mesin cuci. Ia terus melakukan hal yang sama, sampai akhirnya ia menemukan sesuatu yang berharga.
" ada kacamata!! " ucapnya sambil mengangkat bra berwarna peach cia kedepan matanya.
Cia membulatkan matanya melihat tingkah gabriel yang mengesalkan. Cia berdiri lalu mengambil bra yang dipegang gabriel dan menyembunyikannya dibelangkang.
" hahahahahahhahaahaa.... " gabriel tertawa puas, melihat reaksi cia dengan wajah merahnya.
" apaan sih!! Nggak lucu tau!! " ketus cia, tapi itu masih tidak cukup untuk menghentikan tawa gabriel.
1 menit berlalu tawa gabriel masih belum mereda. Cia sudah tak tahan ia benar benar malu, matanya mulai memerah " puas ketawanya!! "
Tawa gabriel terhenti saat melihat Cia menggosok matanya yang memerah.
" maaf.... Jangan nangis! " kata gabriel menenangkan cia.
Cia menghapus matanya. Berjalan menuju ruang tengah dengan bra yang masih dipegangnya.
" lah marah... " kata gabriel lesu.
" nanti aja aku bujuk ya!! Aku terusin dulu nyucinya, nanggung!! Teriak gabriel pada cia.
" malu banget!!! " kata cia sambil menenggelamkan wajahnya ke bantal sofa.
" ini juga!! Kenapa nyempil disitu sih!! " cia melempar branya keujung sofa.
Sedang asik asiknya mendumel, gabriel datang dan berbisik ke cia " branya nggak salah! " katanya.
Cia menoleh mendapati wajah mengesalkan gabriel. Cia melempar bantal sofa pada gabriel dan dengan mudahnya ditangkap gabriel.
" udah marahnya... " bujuk gabriel.
" nggak cocok sama kamu " lanjut gabriel, membuat cia melempar kembali bantal pada gabriel.
" cie...marah!! " cia hanya diam saat gabriel menggodanya.
" muka kamu itu bukannya kelihatan marah tapi, jatuhnya lebih keimut tau nggak " gabriel kembali merayu.
" liat!! Pipinya merah, hidungnya kempas kempis, matanya berkaca kaca, bibirnya behhhh... "
" seksi.. " lanjut gabriel.
Cia tidak dapat menahan senyumnya, mendengar rayuan dari gabriel. " apaan sih!! Nggak jelas " kata cia berusaha menutupi senyumnya.
" jangan marah lagi dong!! " kata gabriel sambil mengguncang lengan cia pelan.
" makanya jangan ngeselin!! " ketus cia, namun urung tetap tersenyum melihat tingkah gabriel yang kekanak kanakan.
" iya, aku minta maaf " ucap gabriel
" iya, aku maafin " jawab cia sambil mengelus rahang gabriel.
" baby gimana keadaannya?? Sehatkah?? " tanya gabriel pada baby yang masih diperut cia.
Tanpa diduga, gabriel mendapatkan respon yang baik dari si baby. Terbukti saat gabriel bertanya si baby menendang pertanda ia menjawab pertanyaan dari sang ayah.
" apaan tuh!! " kaget gabriel.
" dia nendang!? " cia menganguk sambil tersenyum melihat ekspresi gabriel saat melihat respon si baby.
" wah!!! " gabriel mengusap perut cia dengan sayang. Cia tersenyum bahagia melihat gabriel berinteraksi dengan si jabang baby.
" sehat sehat ya nak!! " ucapnya.
TBC
Hai!!!
Up lagi nih!! Tapi, masih ada yang nunggu ngakk??
Kalau enggak yaudah, kalau iya Alhamdulillah .
Maaf ya, lama banget baru muncul lagi. Soalnya nggak tau harus nulis apa, terus sekarang harus belajar online lagi...
Buat kedepannya semoga cerita ini bisa lanjut terus..
Follow me
@alfinam. nurVote & share
KAMU SEDANG MEMBACA
ALICIA & GABRIEL
RandomCerita ini tentang alicia yang sedang menunggu... Alicia queena terpaksa harus terikat dalam pernikahan bersama cinta pertamanya. Dijodohkan? Tidak!! Mereka bersatu dalam pernikahan bukan karena di jodohkan melainkan karena kecelakaan. " mau itu d...