(Jadi aku akan menemani lagi disetiap malam minggu yeyy 😆😆)
***
Jaemin bangun dari tidurnya saat mendengar suara Yeon yang tengah menumpahkan isi perutnya. Hal itu selalu terjadi disetiap pagi, dan karena hal itu pula Jaemin jadi tidak perlu memasang Alarm lagi.
Jaemin bangkit dari tidurnya dan keluar menuju dapur. Dia mau membuatkan teh Chamomile yang kata mamanya bagus untuk meredakan mual itu.
Ini sudah masuk 2 bulan -kalau Jaemin tidak salah, Yeon mengalami Morning Sickness, dan selama itu Jaemin yang mengurusnya. Yeon belum menunjukkan gejala kehamilan yang lain selain mual-mual, eh ada beberapa sih, menurut pandangan Jaemin tubuh wanita itu sudah banyak berubah, menjadi lebih berisi dititik-titik yang biasa Jaemin Jamah. Kadang Yeon juga mengeluh pinggang dan perutnya sakit, jadi setiap tidur Jaemin selalu memijit pinggang wanita itu.
"Teh nya, habisin," kata Jaemin sambil meletakkan cangkir dinakas samping kasur. Wanita itu kembali tiduran sambil memijit kepalanya, bibirnya sudah pucat sekali membuat Jaemin merasa kasihan melihatnya.
"Kamu nggak siap-siap?," tanya Yeon. Biasanya Jaemin kerja sih tapi dia tidak pernah pulang sampai pukul 5 lagi, paling lama cuman bertahan di jam 2 siang. Dia tidak tenang meninggalkan Yeon sendiri walaupun wanita itu bilang tidak masalah karena ibunya atau ibu wanita itu yang selalu menemani Yeon sampai Jaemin pulang.
"Iya nanti aja." Yeon mengangguk lalu kembali melanjutkan tidurnya. Selama mengetahui dirinya hamil wanita itu selalu merasa lelah, padahal dia jarang bergerak, makanya kadang mamanya saat berkunjung selalu memaksa agar setidaknya dia jangan tiduran terus.
Pernah saat itu, belum menjelang pagi dan Jaemin dengar suara isakan dari kamar mandi, saat dia melihat, ada Yeon yang tengah menangis sambil duduk diatas closet, wanita itu mengeluh perutnya sakit dan kepalanya pusing. Membuat Jaemin tidak tega dan ikut menangis waktu itu.
Awal-awal Yeon mendapat Morning Sickness memang sangat berat, bahkan saat Yeon hanya memakan satu potong roti, dia sudah muntah. Berat badan wanita itu turun drastis membuat Jaemin semakin iba melihatnya. Tapi sekarang sudah tidak begitu, karena Yeon sudah bisa mengontrolnya dengan baik.
"Nana kamu mandi nggak sih? Kok bau kamu nggak enak gini." Jaemin yang tengah membuka kulkas menatap Yeon yang tengah menutup hidungnya itu. Diciumnya seluruh badan yang menurut Jaemin semua sudah wangi karena parfume yang dia semprotkan tadi.
"Apasih orang aku udah wangi juga," kata Jaemin dengan lembut. Selain sering mual Yeon juga menjadi sangat sensitif.
pernah saat Jaemin memberitahu kalau Yeon tidak boleh memakai baju tidur yang biasa wanita itu gunakan, serius saat itu Jaemin hanya sedang menahan diri, karena saat melihat tubuh Yeon dibalut dengan baju tidur dengan kain tipis kesukaannya membuat Jaemin jadi ingin membawa wanita itu ke ranjang kalau tidak ingat ada makhluk kecil yang berada didalam perut wanitanya. Tapi Yeon malah menangis semalaman karena mengira Jaemin sudah menganggapnya tidak sexy, membuat Jaemin begadang semalaman hanya untuk menenangkan wanita itu.
Jaemin mengernyitkan alisnya saat Yeon duduk jauh darinya, bahkan saat Jaemin meletakkan sarapan dihadapannya wanita itu menutup hidung, membuat Jaemin jadi kembali mengecek bau badannya itu.
"Bau apasih emang? Aku cium baunya kayak biasa aku ahh, orang parfumenya nggak ganti," kata Jaemin sambil melihat Yeon yang sedikit-sedikit mengunyah nasi goreng buatannya. Bukannya tidak enak, hal itu dilakukan Yeon untuk mengantisipasi makanan yang masuk tidak keluar lagi. Kalau wanita itu makan layaknya kecepatan orang normal bisa dipastikan saat masuk suapan ketiga semua makanan itu akan berakhir di wastafel.
"Enggak tau pokoknya baunya nggak enak." Oke sepertinya gejala yang lain sudah mulai muncul, membuat Jaemin tersenyum lembut sambil memandangi Yeon. Serius deh aura wanita itu jadi keliatan berbeda dan kadang membuat Jaemin sulit mengontrol dirinya.
"Selamat kerja Nana," kata Yeon yang berdiri beberapa meter dari Jaemin yang sudah mau berangkat kerja itu. Melihatnya Jaemin hanya menghela nafas dan mengangguk. Lihat saja, setelah ini parfume kesayangannya akan dia ganti.
"Aku pergi, kalau ada apa-apa telfon ya"
"Okee Nana, hati-hati dijalan" Jaemin tersenyum dan mengangguk lalu pergi meninggalkan pelataran rumah mereka.
Saat mengetahui Yeon hamil Jaemin jadi sedikit khawatiran, pria itu meminta Yeon untuk selalu dirumah dan tidak pergi keluar rumah tanpa pengawasan Jaemin atau orang tua mereka. Yeon sedikit kesal sih, tapi dia tidak mau sampai membuat Jaemin marah karena melanggar perintah pria itu. Yeon paham pasti Jaemin seperti itu agar dia dan kandungannya selalu dalam keadaan baik-baik saja.
Jadi biasanya saat hari Senin gini dia selalu menghubungi Jeno untuk datang kerumahnya dan membantu Yeon mempelajari resep baru, karena kesepakatan mereka yang masih berlaku.
Ah katanya Jeno sudah sampai tahap sering bertukar pesan dengan Yeji, pria itu senang sekali saat dia sudah bertemu Yeon dan bercerita banyak hal. Membuat Yeon tidak terlalu kesepian dirumah semegah ini.
"Kau jadi datang tidak?," tanya Yeon saat panggilannya diangkat oleh Jeno. Iya Jeno mengajar dia dipagi hari, lalu setelah pukul 11 pria itu langsung menuju tempat Taeil.
"Iya aku sedang dijalan, ada yang mau dititip?," tanya Jeno. Sejak tau Yeon hamil Jeno selalu bertanya seperti itu saat akan berkunjung dan Jawaban Yeon selalu tidak, tapi sepertinya hari ini Yeon tidak akan bilang tidak.
"Aku ingin makan hotteok, bisa tolong belikan beberapa untukku?." Jeno terkekeh disebrang sana.
"Sepertinya kau sudah benar hamil, baiklah nanti aku bawakan. Kututup"
Well, sepertinya Yeon mulai sekarang akan merepotkan Jaemin.
****
Akun yang memenuhi notifku adalah akun akun yang sudah tidak asing hehehhe terimakasih yaaa karena mau mengikuti cerita ini hehehehe
Btw aku seneng bingitsss urusan pergantian email dan password akhirnya beres 😭😭😭😭 kalo gak beres mau nangis aja rasanya karena draft dan cerita belum di pindah ke laptop :")
Covernya oke gak sih? Habisnya mau pake muka Nana aja aku gak srek :")
Well, semoga kalian selalu bahagia dan sehat selalu yawww 💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] NAMILY | Na Jaemin
Fiksi Penggemar(Read book 1 first) Namily, it's mean Nana Family masih tentang Jaemin yang harus menambah ekstra kesabarannya dalam mengurus Yeon yang tengah mengandung itu.