(Read book 1 first)
Namily, it's mean Nana Family
masih tentang Jaemin yang harus menambah ekstra kesabarannya dalam mengurus Yeon yang tengah mengandung itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Aku rindu readers ku^^)
**** "Sayang, gak mau ah kalo kamu pake baju yang kayak gitu, liat tuh perutnya kemana-mana," ucap Jaemin saat melihat Yeon hanya memakai tank top yang memperlihatkan perut buncitnya itu, menurut pandangan Jaemin itu terlihat seperti Yeon cuman pakai bra doang.
"Aku lagi pengen Nana," balas Yeon yang membuat Jaemin hanya bisa menghela nafasnya. Itu beneran kebuka banget dan Jaemin jadi pusing liatnya.
"Emang gak sesek? keliatan ngetat gitu." Jaemin belum mau kalah, bisa aja sih dia langsung suruh Yeon ganti baju dengan sedikit bentakan, tapi dia enggak mau buat Yeon nangis hanya karena perkara baju. Lama diemnya.
"Engga kok ini bahannya enak, kamu liat sendiri 'kan ini aman? Perut aku jadi bisa bernafas karena gak ketutupan." Oke Jaemin kalah.
"Yaudah deh, ayo pake mantel, nanti telat kita konsultasinya, gak enak sama dokternya"
**** Jaemin tersenyum lebar saat melihat ke layar yang menampilkan bayinya, rasanya dia mau nangis aja pas lihat bayinya yang sudah mulai terlihat itu.
"Bayinya sehat dan kondisi ibunya juga baik, sepertinya kalian sangat memperhatikan gizi untuk tumbuh kembang anak kalian." Jaemin tersenyum lebar saat mendengar hal itu. Bagaimanapun juga itu terjadi karena Jaemin, dia jadi merasa bangga pada dirinya sendiri.
"Apa jenis kelaminnya sudah ketahuan dok?," tanya Yeon yang sangat antusias itu, membuat dokter dihadapannya terkekeh dan mengangguk.
"Dia perempuan." Yeon tersenyum lebar sambil menatap Jaemin, membuat pria itu ikut tersenyum sambil mengelus rambut panjang Yeon. Jaemin tidak masalah mau itu laki-laki atau perempuan, asal calon anaknya sehat dan baik-baik saja itu sudah cukup untuk dia.
"Saya akan resepkan beberapa vitamin, apakah Nyonya Yeon ada keluhan?." Yeon berfikir sebentar dan menggeleng, dia tidak ada keluhan apa-apa sejauh ini.
"Tidak ada dok"
"Bagaimana mualnya? Apakah itu masih?"
"Sudah tidak." Dokter itu mengangguk dan menuliskan beberapa resep yang harus ditebus oleh mereka.
"Dok saya mau tanya," ucap Jaemin yang membuat Yeon menatap pria itu.
"Saya sudah boleh jenguk anak saya?." Yeon yang dengar itu menyenggol tangan Jaemin, membuat dokter yang tidak sengaja melihatnya terkekeh.
"Apa sih orang aku nanya juga, nanti kalo aku asal aja anak kita kenapa-napa gimana," ucap Jaemin yang membuat Yeon semakin menundukkan kepalanya, Yeon malu sekali sebenarnya.
"Tidak masalah, kandungannya juga sudah cukup sehat dan kuat seperti yang saya bilang tadi. Hanya cukup perhatikan saja gaya yang akan digunakan, pokoknya jangan buat perut ibunya tertekan dan kalau bisa keluarkan saja diluar, jaga-jaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ucap dokter yang diangguki paham oleh Jaemin.