wrong

5.3K 500 76
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Selamat malam minggu ^^)




****

Jaemin menghembuskan nafas saat Yeon belum juga melepaskan tangannya dari pinggang pria itu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi sedangkan dia akan ada meeting di jam 10 dan Yeon belum juga bilang apa yang diinginkan agar pelukan wanita itu bisa terlepas.

"Mau main?," tanya Jaemin. Ya siapa tau aja wanita itu malu mengatakannya seperti yang sudah sudah.

"Enggak mau"

"Terus mau apa? Bilang aja sayang," ucap Jaemin sambil mengelus rambut Yeon.

"Aku mau kamu"

"Iya 'kan tadi aku tanya mau main atau engga, katanya engga, terus sekarang mau aku. Ayo sini kalo mau main." Yeon mendengus dan mengangkat wajahnya untuk menatap Jaemin.

"Gak mau main maunya kayak gini terus sama kamu, kenapa sih kok gak mau?." Dikecupnya kening wanita itu saat Jaemin merasakan aura yang sudah tidak enak.

"Bukannya gak mau sayang, aku ada meeting penting hari ini dan gak bisa digantiin"

"Oh jadi kamu lebih pilih kerjaan gitu daripada aku?." Jaemin menggigit bibir bawahnya kuat-kuat saat nada suara Yeon mulai terdengar kesal.

"Bukan gitu sayang ak ...

"Yaudah sana kamu kerja aja." Pelukan dipinggangnya terlepas karena Yeon sudah mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi Jaemin, membuat pria itu mengacak rambutnya karena sudah dibuat pusing pagi-pagi.

Jaemin mengambil ponselnya yang tergeletak dinakas, mengirimkan pesan kepada sekretarisnya untuk mengatur ulang jadwal pertemuan.

Selesai berkirim pesan Jaemin melirik bahu Yeon yang bergetar dan tidak lama suara isakkan terdengar.

"Sayangg jangan nangis, iya sini sama aku, aku gak kemana-mana kok hari ini." Susah payah Jaemin membujuk wanita itu agar kembali lagi kepelukkannya, lalu mengelus lembut punggung Yeon agar tangisnya berhenti.

"Aku 'kan kayak gini cuman hari ini aja, dan kamu kayaknya gak perhatian banget sampe mau tetep kerja gitu. Kantor kamu juga gak bakal kenapa-napa kalo kamu tinggal sehari aja."

Gak perhatian katanya, oke Jaemin tenang, tarik nafas, hembuskan.

"Iya maaf ya sayang, udah diem ahh"

"Kenapa sih kamu tuh hobi banget suruh aku diem kalo aku lagi nangis, gak suka kamu sama suara aku?"

"Bukan gitu sayang, nanti baby sedih kalo maminya sedih"

"Ya aku sedih juga karena kamu jahat." Jujur ini mah Jaemin rasanya mau nangis aja. Salah mulu dia tuh dari kemarin-kemarin.

"Iya yaudah aku minta maaf deh, janji gak jahat lagi"

"Janji terus, omongan laki-laki tuh gak pernah ada yang bener, kemarin kamu bilang mau beliin aku ramen tapi sampe sekarang gak ada tuh ramen dimeja makan. Emang gitu 'kan laki-laki kalo janji, gak pernah ditepatin." Jaemin menghembuskan nafasnya. Bukannya dia ingkar janji atau gimana, ramen itu 'kan pedes dan gak bagus juga, makanya Jaemin kemarin bilang akan dibeli nanti agar wanita itu lupa seperti yang sudah-sudah.

"Yaudah aku beliin sebentar ya"

"Gak mau, telat, udah keburu gak nafsu," 'kan salah lagi 'kan, untung aja stock kesabaran Jaemin masih banyak untuk Yeon.

"Terus ini sekarang mau apa?"

"Aku bilang aku mau kamu, kenapa sih gak ngerti-ngerti"

"Iya mau akunya tuh gimana? Kamu mau makan aku gitu? Emang bisa? Kalo bisa makan aja deh sekalian. Diomelin mulu akunya"

"Kamu marah? Kesel?." Jaemin menundukkan kepalanya, menempelkan bibirnya ke milik Yeon yang pucat itu. "Enggak sayang enggak, aku bingung abisnya, kamu mau akunya tuh kayak gimana."

***
"Jangan kenceng-kenceng sayang peluk akunya, baby nya nanti keteken," ucap Jaemin yang tengah menumis itu. Maksud wanita itu ingin dirinya adalah terus menempeli Jaemin kemanapun dia pergi. Sampai dia masak pasta keinginan wanita itu, Yeon terus memeluk Jaemin tanpa melepasnya sedikitpun.

Jaemin meniup saus yang dia buat dan mengarahkannya kepada Yeon yang tengah menatapnya itu.

"Udah pas belum sausnya?," tanya Jaemin yang diangguki Yeon, lalu pria itu mematikan kompor dan berjalan pelan dengan diikuti Yeon untuk mengambil piring.

"Sayang peluk dibelakang dulu ya, aku takut nanti ketumpahan saus kamunya." Yeon mengangguk dan menuruti Jaemin, memeluk tubuh kekar pria itu dari belakang dan menyenderkan kepalanya dipunggung Jaemin.

"Enak?," tanya Jaemin dengan lembut saat suapannya diterima oleh Yeon.

"Enak, terimakasih Nana." Jaemin tersenyum, mengulurkan tangannya untuk mengusap gemas rambut panjang Yeon.

"Sama-sama sayang." Yeon tersenyum sambil memandang Jaemin, dia jadi merasa tidak enak karena keinginan anehnya yang membuat Jaemin tidak jadi pergi bekerja.

"Nana kalo kamu mau kerja, kerja aja gapapa. Maaf ya kamu jadi ribet gini." Meletakkan piring kesampingnya, Jaemin menarik lembut kedua kaki wanita itu untuk dilingkarkan kepinggangnya, membuat posisi duduk Yeon menjadi tambah dekat dengannya.

"Ribet apa sih, jangan ngomong gitu ya, kamu gak ngeribetin sama sekali. Lagipula kantor aku juga gak bakal kenapa-napa kalo aku tinggal sehari aja," kata Jaemin sambil terkekeh karena meniru ucapan Yeon tadi, membuat wanita itu ikut tersenyum sambil memukul pelan lengan Jaemin.

Jaemin menundukkan kepalanya, mengusap lembut perut Yeon yang dibalut kemeja putihnya itu. "Anak papi pasti nanti gedenya manja ke papi nih karena maunya deket-deket papi terus," ucap Jaemin sambil terkekeh, kalau memang benar, Jaemin yakin seratus persen kalo Yeon yang mewarisi sifat itu.

"Tapi gapapa papi suka sama yang manja-manja. Ayo cepet keluar nanti papi manjain, papi bosen manjain mami kamu terus." Mendengar itu Yeon membulatkan matanya.

"Oh jadi kamu bosen Na ngurus aku?." Mendengar nada kesal Yeon membuat Jaemin mengangkat wajahnya dan menatap wanita itu.

"Aku bercanda ya ampun, mana mungkin aku bosen ngurus kamu. Ayo makan lagi ini"

"Gak mau, udah kenyang. Kamu aja habisin semuanya"

"Hmmmmm okee"

"Kenapa tuh hmmmmm nya panjang banget? Gak mau habisin?"

"Mau kok nih aku habisin nih ya." Ughh Jaemin jadi nyesel bikin pasta banyak-banyak. Dia yakin pasti dalam seminggu beratnya akan naik lagi. Gak tau deh pusing Jaemin.

****

😁😁😁😀😀😀😀

[2] NAMILY | Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang